Materi dan Format Siaran Radio

belas menit. Sejalan perkembangan zaman sejumlah format bermunculan dalam siaran radio berita. a Bulletin: siaran berita dalam durasi tertentu. Di dalamnya berisi berita utama terkini yang mencakup berita nasional, internasional, olahraga, ekonomi dan sains teknologi bahkan sosial budaya. Dalam format tradisional ini satu segmen berita berdurasi 30 sampai 45 detik. Dalam bulettin ini berita disajikan bisa hanya naskah yang dibacakan oleh presenter atau didalamnya ada kutipan yang disebut sound bite atau clip. Buku ini banyak mengulas bagaimana penyusunan berita dalam format bulletin seperti ini. b Paket berita: saat berita disampaikan, tim produksi biasanya menyajikan berita dalam bentuk paket yang durasinya bervariasi dari dua sampai tiga menit. Paket berita ini disajikan karena pendengar akan lebih jelas duduk perkara satu masalah. Dalam berita yang sudah diramu dalam satu paket ini bisa berisi sound bite atau kutipan yang pro dan kontra ditambah kutipan yang pro dan kontra ditambah kutipan dari pakar musik atau sosial budaya sehingga duduk persoalannya, kontroversi atau konflik bisa lebih jelas dipahami pemirsa. Tidak semua berita dipresentasikan dalam bentuk paket karena terdapat sejumlah peristiwa lebih jelas jika dipaparkan dalam satu segmen berita saja. c Laporan langsung atau live report: Salah satu alasan mengapa live report diperlukan karena saat siaran berita disampaikan peristiwa sedang berlangsung. Live report akan memberikan kesan kepada pemirsa mengenai signifikasi berita yang akan didengar sehingga sebuah stasiun radio harus memberikan alokasi waktu untuk laporan langsung. d Serial: paket laporan berseri kajian tentang satu topik hasil liputan jurnalis radio menjadi salah satu format siarang yang sering digunakan belakangan ini tidak hanya di Indonesia tetapi juga diberbagai negara. Paket serial ini berisi laporan dari lapangan dengan mengangkat topik tertentu. Penulis pernah membuat laporan berisi laporan dari lapangan dengan mengangkat topik tertentu. Laporan dibuat berseri mulai dari tiga sampai enam. Kemudian paket ini dialokasikan di waktu tertentu secara berturut-turut sehingga pemirsa dapat mengikutinya secara terus menerus sampai seri ini selesai. e Talk show: salah satu mata acara yang disukai pendengar di dalam radio adalah talkshow. Meskipun tidak sehebat dan seheboh televisi karena menampilkan visualisasi serta gambaran peserta diskusi secara langsung, namun acara talkshow di radio juga memiliki penggemar tersendiri. Dalam talk show ini biasanya dihadirkan sejumlah narasumber yang ahli di bidangnya untuk membahas isu tertentu misalnya dihadirkan sejumlah narasumber yang ahli dibidangnya untuk membahas isu tertentu, radio berita juga biasanya menyajikan acara ini dengan narasumber sama secara berkala f Dialog: format dialog dengan satu narasumber untuk isu tertentu digunakan pula untuk membuat variasi dalam penyajian berita. Dialog ini antara lain bertujuan untuk menyerap informasi terakhir mengenai kebijakan tertentu atau perkembangan khusus di sebuah isu yang dibicarakan masyarakat. g Majalah radio: Format majalah radio format majalah udara untuk stasiun radio digunakan karena perlunya pembahasan sebuah topik secara berkala sehingga memberikan informasi lebih khusus bagi pendengar. Majalah udara misalnya membahas soal bisnis, hukum, lingkungan, olahraga, musik, bahkan info kesehatan, sins teknoligi dan kajian buku. Durasi majalah radio ini bervariasi, bisa lima menit sampai dengan sepuluh menit. 32

C. Penyiar dan Pendengar

Penyiar radio adalah orang yang mampu mengkomunikasikan gagasan, konsep dan ide serta bertugas membawakan atau menyiarkan suatu program acara di radio. 33 Penyiar announcer adalah orang yang bertugas membawakan atau memandu acara di radio, misalnya acara berita, pemutaran lagu pilihan, talk show dan sebagainya. Ia menjadi ujung tombak sebuah stasiun radio dalam berkomunikasi dengan pendengar. Keberhasilan sebuah program acara dengan parameter jumlah pendengar dan pemasukan iklan – utamanya ditentukan oleh kepiawaian penyiar dalam membawakan sekaligus menghidupkan acara tersebut. 34 Pernyiar dan atau jurnalis radio biasanya berbicara langsung dengan pendengar. Dengan demikian, saat siaran itu seorang penyiar seperti berbicara 32 Asep Setiwan, Jurnalistik Radio, h. 11-13 33 Winda Yulia, Andai aku jadi penyiar , h. 17 34 Asep Syamsul M Romli, Broadcast Journalism, h. 31 langsung dengan satu orang pemirsah. Begitulah suasana radio sehingga setiap pendengar merasa akrab dengan pendengarnya. 35

1. Karakteristik Penyiar

Semua orang pada dasarnya bisa menjadi penyiar, tetapi untuk menjadi penyiar yang profesional, seseorang harus mempunyai kecakapan diantaranya: a Berbicara: pekerjaan penyiar adalah berbicara, mengeluarkan suara atau melakukan komunikasi secara lisan. Karenanya ia harus lancar berbicara dengan kualitas vokal yang baik seperti pengaturan suara, pengendalian irama, tempo, artikulasi dan sebagainya. b Membaca: dalam hal ini kemampuan spoken reading yakni membaca naskah siaran namun terdengar seperti bertutur atau tidak membaca naskah. c Menulis: yaitu menuliS naskah siaran. Seringkali penyiar harus menyiapkan naskah siarannya sendiri. Karenanya, ia harus memliki kemampuan menulis naskah. 36 Menurut Ben G Henneka dalam bukunya the radio announcer’s handbook 1954, kecakapan yang harus dimiliki penyiar meliputi: a Komunikasi gagasan communication of ideas seorang penyiar harus mampu menyampaikan gagasan, pemikiran, atau informasi dengan baik dan mudah dipahami pendengar. b Komunikasi kepribadian communication personality 35 Asep Setiwan, Jurnalistik Radio Yogyakarta: LeutikaPrio, 2012, h. 7 36 Asep Syamsul M Romli, Broadcast Journalism, h. 33 c Proyeksi kepribadian. Penyiar harus mmproyeksikan dirinya sebagai pribadi yang memiliki hal-hal sebagai berikut: 1 Keaslian naturalness yakni keaslian suara atau tidak dibuat-buat 2 Kelincahan vitality dalam berbicara sehingga dinamis dan penuh semangat 3 Keramahtamahan friendliness sehingga hangat dan akrab di telinga pendengar 4 Kesanggupan menyesuaikan diri adaptability yakni bisa bekerja dalam tim, siap menghadapi resiko pekerjaan sebagai penyiar dan mampu melayani atau mengimbangi ragam karakter pendengarnya. d Pengucapan pronounciation yang jelas dan benar atas setiap kata atau istilah yang dikemukakan. e Kontrol suara voice control meliputi pola titinada pitch, kerasnya suara loudness, tempo time dan kadar suara quality. 37

2. Karakteristik Pendengar

Pedengar radio pun memiliki karakteristik tersendiri, yaitu: a Heterogen: massa pendegar terdiri dari orang-orang yang berbeda usia, ras, suku, agama, strata sosial, latar belakang sosial-politik-budaya dan kepentingan. b Pribadi: radio is personal. Pendengar adalah individu-individu, bukan tim atau organisasi. Karenanya, komunikasi yang berlangsung bersifat interpersonal antarpribadi, yakni penyiar dengan pendengar dengan 37 Asep Syamsul M Romli, Broadcast Journalism, h. 34