adalah  sama  dan  semua  memiliki  kekuatan  yang  sama  untuk  mempengaruhi anggota  lainnya.  Dalam  pola  ini  setiap  anggota  bisa  berkomunikasi  dengan
anggota  lainnya  sehingga  memungkinkan  adanya  partisipasi  anggota  secara optimum.
13
Pola  bintang  dalam  proses  komunikasi  ini  dapat  terlihat  pada  variable- variabel berikut:
a.  Aksebilitas para anggota satu dengan yang lainnya Tingkat  askes  antara  penyiar,  pendengar  maupun  narasumber  tinggi
karena setiap anggota mempunyai akses untuk saling berkomunikasi. Jika anggota  ingin berkomunikasi dengan anggota lainnya tidak ada batasan.
Siapa  saja  dapat  saling  memberi  pendapatnya  masing-masing  baik  itu penyiar, pendengar maupun narasumber.
b.  Pengawasan aliran pesan Pengawasan  pesan  pada  pola  komunikasi  bintang  rendah  karena  semua
pesan  yang  masuk  ataupun  keluar  tidak  berfokus  hanya  pada  penyiar saja.  Semua  anggota  baik  penyiar,  pendengar  maupun  narasumber
menduduki posisi yang sama-sama saling berkomunikasi satu sama lain. c.  Kemunculan pemimpin
Pada  pola  bintang,  komunikasi  terjadi  tanpa  adanya  anggota  yang menduduki  posisi  sentral.  Komunikasi  seperti  ini  sudah  bisa  dikatakan
efektif  karena  semua  anggota  baik  penyiar,  pendengar  maupun narasumber terlibat dalam siaran dapat melakukan komunikasi secara dua
arah antara komunikan dengan komunikator ataupun sebaliknya
13
Joseph, Komunikasi Antarmanusia, h. 384
3.  Pola Rantai
Pola rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling  ujung  hanya  dapat  berkomunikasi  dengan  satu  orang  saja.  Keadaan
terpusat  juga  tedapat  di  sini.  Orang  yang  berada  di  posisi  tengah  lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi lain.
14
Pola  komunikasi  rantai  dilakukan  dalam  interaktif  keluhan  sarana  publik. pendengar  menyampaikan  keluhan  terkait  sarana  publik  dimana  pendengar
menyapaikan  keluhannya  ke  penyiar  yang  kemudian  penyiar  akan menyampaikan  keluhan  tersebut  ke  pemerintah  kota  Bekasi  dan  akan
diteruskann  ke  SKPD  Satuan  Kerja  Pemerintah  Daerah  terkait  kemudian pihak  terkait  tersebut  merespond  keluhan  tersebut  kemudian  penyiar  akan
memberitahukan kepada pendengar lagi. Seperti beberapa keluhan pendengar
yang dibacakan penyiar dalam siarannya:
“Abu  Rahmat  memberikan  tanggapannya  keluhan  juga  ini  tentang kondisi  jalan  yang  banyak  berlubang  di  beberapa  titik  khususnya  di
jalan Agus Salim mulai dari pertigaan depan SPBU sampai ...”
15
Jika digambarkan komunikasi ini berpola seperti berikut:
Pendengar Penyiar
Pemkot Bekasi SKPD
Gambar 8 Pola Komunikasi Penyiar: Rantai
Gambar tersebut sesuai dengan pola rantai gambar 2. Tidak hanya di Bekasi saja, di  luar Bekasi pun keluhan tersebut bisa disampaikan  ke penyiar Dakta
Radio  selama  keluhan  tersebut  bisa  disampaikan.  Keluhan  yang  sudah diteruskan  tidak  semua  mendapat  respond,  terkadang  memang  tidak  ada
respond.  Jika  tidak  mendapat  respond  penyiar  memberi  tahu  pendengar
14
Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, h. 383
15
Transkip Data Siaran  Rekaman Dalam  Siaran   Dialog  Informasi  Dakta Pagi,Tanggal 8 Mei 2014, di Bekasi.
kembali  karena  bagi  penyiar  keluhan  yang  disampaikan  ini  merupakan amanah  dari  pendengar  dan  mengemban  tanggung  jawab.  Setidaknya  jika
tidak mendapat respon, penyiar sudah berusaha tetap menyampaikan keluhan tersebut sesuai keinginan pendengar.
16
Pada  pola  ini  lembaga  tersebut  tidak  bisa  memberikan  respond  terhadap keluhan  yang  disampaikan  langsung  ke  pendengar  tetapi  disampaikan  ke
penyiar  Dakta  terlebih  dahulu  karena  penyiar  yang  menyampaikan  keluhan tersebut. Dan posisi Penyiar berperan sebagai pemimpin karena keluhan yang
disampaikan pendengar ataupun respond yang berikan dari pihak terkait harus melalui penyiar.
Dakta Radio 107 FM merupakan media partner dalam berbagai aktivitas dan kegiatan  pemerintah  daerah,  swasta  dan  masyarakat  khususnya  di  wilayah
Bekasi Raya sehingga keluhan tersebut dapat disampaikan dengan mudah dan langsung diterima dan diperhatikan.
Proses  Pola  Rantai  atas  proses  komunikasi  ini  dapat  terlihat  pada  variable- variabel berikut:
a.  Kecepatan kinerja Pola  rantai  memiliki  kinerja  kerja  yang  lambat  serta  keakuratan  isi  pesan
mungkin  saja  dapat  terjadi  karena  pesan  disampaikan  secara  bertahap melalui  beberapa  orang.  Jika  seorang  pendengar  ingin  menyampaikan
pesannya  ke  pihak  terkait  untuk  pengadua  sarana  publik,  pendengar menyampaikannya  dahulu  ke  penyiar.  Setelah  pesan  diterima  penyiar
barulah pesan tersebut disampaikan ke pihak terkait.
16
Wawancara Pribadi dengan Penyiar, Syifa Faradila, Bekasi, 19 Juni 2014
b.  Kepuasaan Kepuasan  pada  pola  rantai  pun  rendah  karena  pesan  yang  disampaikan
pendengar  belum  tentu  mendapat  respon  dari  lembaga  terkait  tersebut. Keakuratan  dan  ketepatan  waktu  diterima  pesannya  pun  menjadi  faktor
ketidakpuasaan  pendengar  dalam  menyamapaikan  pesan,  pesan  yang disampaikan  terlebih  dahulu  melalui  perantara  yaitu  penyiar  kemudian
disampaikan  ke  pemkot  bekasi  barulah  setelah  diteruskan  ke  lembaga terkait sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.
c.  Aksebilitas anggota Dalam  siaran,  pola  rantai  ini  tidak  memungkinkan  setiap  anggotanya
saling  berinteraksi.  Hanya  penyiar  yang  dapat  berkomunikasi  dengan anggota  lainnya  yaitu  pendengar  dan  lembaga  terkait,  sedangkan  antara
pendengar  dan  lembaga  terkait  tidak  memungkinkan  berkomunikasi langsung tanpa adanya penyiar di dalam siaran.
B. Materi Siaran Dialog Informasi Dakta Pagi
Dialog  Informasi  Dakta  Pagi  hadir  setiap  senin  sampai  jum’at  dari  jam 06.00 sampai 09.00. Penyiar Dakta Radio mempersiapkan meteri siarannya secara
sendiri-sendiri bersama team yang bertugas pada hari itu yang sudah diatur sesuai jadwal.  Materi  tersebut  tidak  disiapkan  oleh  produser  ataupun  script  writer.
penyiar menjelaskan dalam wawancaranya: “Materi  siaran  karena  kita  kan  semua  itu  sendiri-sendiri  karena  belum
ada  produser  yang  benar-benar  menjadi  produser  jadi  nyiapin  sendiri  tapi tetep sama tim.”
17
17
Wawancara Pribadi dengan Penyiar, Syifa Faradila, Bekasi, 19 Juni 2014