Teknik Pengambilan Sampel Wawancara dan Kuesioner

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive random sampling, yaitu Penelitian dilakukan dengan memilih orang yang benar-benar sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel Soeranto dan Lincolin Arsyad : 1993”. Dalam penelitian sosial, dikenal dengan hukum kemungkinan hukum probabilitas yaitu kesimpulan yang dapat ditarik dari populasi dapat menggambarkan kepada seluruh sampel. Metode ini menggunakan tingkat kesalahan sebagai dasar untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil. Tingkat kesalahan yang diambil sebesar 1, 5, dan 10. Rumus untuk menghitung besarnya jumlah sampel yang akan diambil adalah Pabundu Tika, 2006 : 34 : di mana: λ² = dengan dk = 1, tingkat kesalahan 5 P = Q = 0,5 S = Jumlah sampel d = 0,05 = = 31,89 = 32 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung jumlah sampel dari populasi 10- 1.000.000. Jadi dari jumlah populasi sebanyak 35 orang maka didapat sampel sebanyak 32 orang yang tinggal di Kecamatan Gebang.

3.4.2 Wawancara dan Kuesioner

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui berbicara dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti Mardalis : 1995 yang dipandu dengan kuesioner. 3.5 Pengolahan Data Data penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan program computer SPSS 15.0, dan menggunakan program Microsoft Office 2007 dalam penulisan penelitian sebagai program pembantu, dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingkan pencatatan ulang secara manual. 3.6 Koefisien Korelasi Koefisien korelasi merupakan metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuat atau lemahnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Analisis korelasi akan diukur keeratan hubungan antara pengaruh Kredit Usaha Rakyat terhadap pengembangan Usaha Mikro dan Kecil. Dengan demikian, maka dapat formulasi korelasinya, dirumuskan sebagai berikut: 1. Bila r mendekati +1, maka hubungan antara X dan Y sempurna dan positif atau mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif. Universitas Sumatera Utara 2. Bila r mendekati -1, maka hubungan X dan Y sempurna dan negatif atau mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif. 3. Bila r=0, maka hubungan antara X dan Y tersebut sangat lemah.

3.7 Analisis Regresi Linier Sederhana