25
hukum adat yang tidak bertentangan dengan agama tentunya harus kita jaga dan melestarikannya. Pernikahan kalangkah adalah pernikahan adat yang
tanpa melanggar aturan agama karena diatas telah menjelaskan bahwa pernikahan kalangkah atau muaqqat temporal ulama Hanafiah dan Malikiah
membolehkan pernikahan temporal muaqqat. Namun penulis lebih setuju dengan pendapat ulama Hanabilah yang menyatakan menceraikan setelah
tempo waktu tertentu dapat membatalkan akad.
26
BAB III PROSESI PERKAWINAN ADAT SUNDA DI DESA PANYINGKIRAN
MAJALENGKA JAWA BARAT
A. Pernikahan Masyarakat Desa Panyingkiran Jawa Barat
1. Upacara Persiapan Sebelum Akad Nikah
Berbagai macam tata cara upacara adat yang berlaku di berbagai daerah adalah tatanan nilai-nilai luhur yang telah dibentuk oleh para tetua yang
diturunkan dari generasi ke generasi. Karena itu upacara adat perkawinan merupakan serangkaian upacara tradisional yang turun temurun, maksud dan
tujuan dari perkawinan adalah agar selamat, sejahtera dan mendatangkan kebahagiaan. Semua kegiatan dalam perlengkapan upacara adat merupakan
lambang atau simbol yang mempunyai makna dan pengharapan, yang bertujuan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Upacara perkawinan adat sunda khususnya masyarakat Desa Panyingkiran memiliki keunikan dalam menjelang akad perkawinan dan setelah akad
perkawinan yang lebih condong kepada unsur kepercayaan yang diungkapkan dalam bentuk arti kiasan dan lambang peristiwa. Sedangkan dalam tata cara
akad pernikahan dilaksanakan sesuai dengan hukum dan peraturan agama yang dianut secara penuh. Dengan demikian tata upacara perkawinan adat
sunda merupakan perpaduan dari unsur sifat, karakteristik, kepercayaan, hukum, dan agama, yang kesemuanya saling menopang satu sama lain,
sehingga t erciptalah “manusia yang berbudi luhur”.
27
Dalam tata cara perkawinan adat sunda, sebelum diadakan pelaksanaan upacara perkawinan adat, biasanya didahului dengan beberapa tahapan
upacara. Upacara tersebut dilaksanakan sesuai dengan keadaan ekonomi dan situasi pada waktu itu, namun tidak boleh menyimpang dari tata cara pokok
adat istiadat sunda. Tahapan upacara perkawinan adat sunda khususnya di Desa Panyingkiran
sebelum upacara akad nikah adalah: a.
Adat meminang Dikalangan masyarakat sunda, bila akan mengawinkan anaknya, orang
tua perlu berkunjung kerumah orang tua wanita yang hendak dinikahi. Hal ini perlu dilakukan supaya mendapatkan keterangan mengenai data pribadi
wanita yang dimaksud, tahap ini disebut nanyaan. Hal ini diperlukan untuk menjaga kehormatan dan martabat kedua belah pihak, terutama
pihak wanita itu sendiri. Apabila wanita yang dimaksud sudah jelas belum mempunyai pacar
atau tunangan dan orang tuanya juga setuju dengan pria yang diajukan, maka terjadilah perembukan yang dinamakan neundeun omong, artinya
menaruh perkataan atau menyimpan kata. Keseluruhan upacara
nanyaan dan neundeun omong telah dilaksanakan dan merasakan adanya kecocokan biasanya keluarga dan
kerabat dekat datang kembali kepihak keluarga perempuan untuk
28
nyeureuhan atau ngalamar yang dalam bahasa Indonesia disebut melamar atau meminang.
b. Upacara seserahan
Upacara seserahan biasanya berlangsung satu hari atau dua hari sebelum perkawinan dilaksanakan dan biasanya dilangsungkan pada sore
hari. Dalam upacara ini orang tua calon pengantin pria menyerahkan putranya kepada orang tua calon pengantin wanita dengan membawa
barang-barang keperluan calon pengantin wanita. Namun dalam acara seserahan ini biasanya sudah dibicarakan dengan pihak calon pengantin
wanita dalam acara ngalamar. c.
Upacara nguyeuk seureuh Kata ngeuyeuk seureuh sendiri berasal dari ngaheuyeuk yang artinya
mengolah. Ngeuyeuk Seureuh biasanya diselenggarakan sehari sebelum akad nikah, dapat juga pada sore hari atau malam hari sebelum akad nikah
maupun setelah akad nikah yang bertempat di kediaman mempelai wanita. Ngeuyeuk seureuh biasanya dipimpin oleh orang yang paham betul
tentang cara ngeuyeuk seureuh. Acara ini biasanya dihadiri oleh kedua calon pengantin beserta keluarganya yang dilaksanakan pada malam hari
sebelum akad nikah. Lewat prosesi Ngeuyeuk Seureuh pula orang tua memberikan nasihat lewat benda-benda yang ada dalam prosesi.
Perlengkapan alat atau benda pada prosesi Ngeuyeuk Seureuh adalah: