EKSPERIMENTAL
4.1 Perencanaan Dimensi Dinding Tipis Persegi Panjang Tidak Berlubang
Gambar 4.1 Gambar Perencanaan Dinding Tipis Bujur Sangkar Tidak Berlubang
Tegangan Geser untuk tampang persegi panjang:
a a
t a b
Z Ti
2
b b
t a b
Z Ti
2
a b
H
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan: cm
60
a
cm 40
b
cm 4
t cm
100 H
Dari
Peraturan Beton Bertulang 1971 PBI 1971
Tabel 10.4.4 kekuatan geser beton rencana mutu K-225 dengan tulangan geser diperoleh :
4.1.1 Beban Maksimum
Gambar 4.2 Sketsa Perencanaan Dinding Tipis
cm 60
a cm
52 a
cm 40
b
cm 32
b
cm 4
t
2
kgcm 24
bmu 2
kgcm 24
bmu
Universitas Sumatera Utara
e P
Ti
u
t b
a Pe
bmu
2
e t
b a
Ti
bmu
2
30 24
. 4
. 40
. 60
. 2
30 460800
kg 15360
Ti
4.1.2 Perencanaan Pondasi 4.1.2.1 Berat sendiri dari dinding
m 0,60
cm 60
a
m 0,52
cm 52
a
m 0,40
cm 40
b
m 0,32
cm 32
b m
1 H
. .
. .
. .
1 beton
beton
Z b
a Z
b a
W 4
, 2
. 1
. 32
. .
52 ,
4 ,
2 .
1 .
40 ,
. 60
, 399
, 576
,
ton ton
177 ,
1
W
4.1.2.2 Tekanan Tanah
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan menggunakan pondasi 120 x 120 x 150cm
o
30
3
tonm 6
, 1
Untuk berat pondasi:
beton
x x
x W
50 ,
1 20
, 1
20 ,
1
2
4 ,
2 50
, 1
20 ,
1 20
, 1
x x
x
ton 184
, 5
2
W
Koefisien tekanan tanah pasif Kp:
2 45
tan
2 P
K
2 30
45 tan
2
60 tan
2
3
P
K
Gaya pasif yang bekerja Pp:
Pasif Tekanan
p
Pasif Gaya
p
P Pondasi
Tinggi
p
H
Gambar 4.3 Distribusi Tekanan Tanah
Universitas Sumatera Utara
2
tonm 2
, 7
5 ,
1 .
6 ,
1 .
3
p p
P
H K
ton 4
, 5
5 ,
1 .
6 ,
1 .
3 .
2 1
2 1
2 2
p p
P
H K
P
Maka untuk empat sisi dari bujur sangkar diperoleh:
ton 6
, 21
4 ,
5 4
4
x P
x tota l
P
p P
Koefisien geser Ks:
3 2
tan
s
K
30 .
3 2
tan
20 tan
364 ,
s
K
Maka didapat beban total dari pondasi:
ton 551
, 23
887 ,
1 064
, 6
, 21
184 ,
5 .
364 ,
177 ,
. 364
, 6
, 21
2 1
W K
W K
tota l P
Q
s s
p total
4.1.3 Perencanaan Tulangan
Dalam perencanaan dinding tipis persegi panjang ini beton merupakan yang paling dominan sehingga pemakaian tulangan hanya direncanakan memakai tulangan
Ø4-50.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembuatan Benda Uji Kolom Dinding Tipis Persegi Panjang
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan benda uji dibagi atas tiga tahapan, yaitu :
1. Pengecoran pondasi
2. Persiapan pembuatan benda uji dinding tipis
3. Pengecoran benda uji
4. Perawatan benda uji
4.2.1 Pekerjaan dan Pengecoran Pondasi
Penggalian pondasi untuk benda uji dinding tipis dilakukan dekat dengan kolom permanen bangunan gedung. Pondasi pada eksperimen ini digali berdekatan
dengan gedung J03 gedung A Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara dengan ukuran 120 x 120 x 150 cm. Pemakaian pondasi sendiri digunakan untuk
mendapatkan kondisi jepit bebas dari dinding tipis. Pondasi juga dipasang tulangan sebagai penyambung dengan tulangan dinding tipis. Setelah penggalian dan
pemasangan tulangan selesai maka di lakukan pengecoran dengan mutu K-300.
4.2.2 Persiapan Pembuatan Benda Uji
Persiapan-persiapan yang dilakukan dalam pembuatan benda uji, yaitu: a.
Perakitan tulangan
Universitas Sumatera Utara
Tulangan baja dirakit sedemikian rupa, meliputi tulangan core wallnya sendiri maupun tulangan pondasi, sehingga membentuk kerangka sesuai
dengan yang direncanakan. Pada eksperimen ini karena beton dianggap yang paling dominan maka digunakan tulangan Ø4-50.
b. Pembuatan bekisting cetakan core wall
Cetakan dibuat menjadi dua bagian, cetakan pertama untuk membentuk dinding bagian luar yang mempunyai dimensi 60 cm x 40 cm x 100 cm,
Cetakan kedua untuk membentuk dinding bagian dalam yang mempunyai dimensi 52 cm x 32 cm x 100 cm. cetakan kedua nantinya pada saat
pengecoran diletakkan di dalam cetakan pertama sehingga membentuk celah pada setiap sisinya dengan jarak celah tersebut sejauh 4 cm. Untuk
memudahkan melepaskan cetakan dari benda uji maka sebelumnya permukaan cetakan di olesi dengan vaselin.
c. Pembuatan beton tahu beton decking
Beton tahu akan dibuat beberapa buah sesuai dengan kebutuhan, guna dari beton tahu untuk menjaga agar letak tulangan tetap pada posisinya.
Pembuatan mortar dilakukan beberapa hari sebelum pengecoran dilakukan agar mortar mengeras sehingga dapat menahan tulangan. Ukuran dari beton
tahu disesuaikan dengan tebal dinding dengan pemakaian tulanganPersiapan material beton
d. Persiapan material beton
Benda uji merupakan dinding tipis sehingga penggunaan material disesuaikan dengan ketebalan dari dinding. Pemakaian semen, pasir, kerikil, air sesuai
dengan hasil perhitungan mix design..
Universitas Sumatera Utara
e. persiapan alat-alat pendukung
alat alat pendukung dalam proses pengecoran seperti : pan mixer mesin pengaduk beton scrap, sendok semen, kerucut abram, timbangan, dll.
4.2.3Pengecoran Benda Uji
Urutan pengecoran adalah sebagai berikut : a.
Timbang semen, air, pasir, kerikil sesuai dengan hasil mix design b.
Hidupkan mesin pengaduk beton c.
Masukkan air agar permukaan dalam mesin pengaduk basah, kemudian keluarkan yang tersisa di dalam mesin pengaduk.
d. Setelah itu masukkan pasir kemudian semen dan kerikil agar tercampur
merata. e.
Kemudian tambahkan air dalam adukan sesuai dengan berat yang telah ditentukan.
f. Aduk dengan kecepatan rendah selama
+ 3 menit agar campuran tersebut benar
– benar teraduk secara merata. g.
Tuangkan campuran beton kedalam ember dan kemudian tuangkan secara perlahan pada cetakan dinding.
h. Campuran beton dalam cetakkan kemudian di rojok agar ruangan dalam
cetakan terisi oleh campuran beton. Selain di rojok cetakan juga dipukul dengan palu karet agar campuran beton dapat mengisi ruang-ruang yang
kosong dalam cetak.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Perawatan Benda Uji
Setelah 3 hari, cetakan benda uji dibuka, kemudian benda uji disiram setiap harinya sampai waktu pengujian. Pada bagian luarnya di cat agak terlihat rata dan
bersih sehingga mempermudah dalam pengamatan pola retak. Kemudian benda uji diberi garis berupa petak-petak berdiameter 10 x 10 dengan menggunakan spidol
permanen.
4.3 Pengujian Benda Uji 4.3.1 Pengujian Kuat Tekan Beton dengan Hammer Test