Pengujian Benda Uji .1 Pengujian Kuat Tekan Beton dengan Hammer Test

4.2.4 Perawatan Benda Uji

Setelah 3 hari, cetakan benda uji dibuka, kemudian benda uji disiram setiap harinya sampai waktu pengujian. Pada bagian luarnya di cat agak terlihat rata dan bersih sehingga mempermudah dalam pengamatan pola retak. Kemudian benda uji diberi garis berupa petak-petak berdiameter 10 x 10 dengan menggunakan spidol permanen. 4.3 Pengujian Benda Uji 4.3.1 Pengujian Kuat Tekan Beton dengan Hammer Test Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton. Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban impact tumbukan pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur. Karena kesederhanaannya, pengujian dengan menggunakan alat ini sangat cepat, sehingga dapat mencakup area pengujian yang luas dalam waktu yang singkat. Secara umum alat ini bisa digunakan untuk memeriksa keseragaman kwalitas beton pada struktur dan mendapatkan perkiraan kuat tekan beton. Ada beberapa sudut dalam penggunaan alat Hammer Test yaitu : 1. Menekan Hammer Test dari atas ke bawah secara tegak lurus, membentuk sudut 90°. Universitas Sumatera Utara 2. Menekan alat Hammer Test dari bawah ke atas secara tegak lurus membentuk sudut +90°. 3. Menekan alat Hammer Test dari sisi samping, depan, belakang, kiri, dan kanan membentuk sudut 0°. 4. Menekan alat Hammer Test dari sisi samping, membentuk sudut 45° Untuk tangga. Alat Hammer Test mempunyai skala yang ditunjukkan oleh jarum pada saat alat ditekan. Nilai ini kemudian dipakai untuk mengetahui tegangan melalui grafik yang telah ditentukan. Dengan kondisi permukaan harus rata dan tidak lembab. Pada eksperimen ini dinding tipis yang diumpamakan seperti kolom ditekan dengan alat Hammer Test membentuk sudut 0°. Adapun tata cara pengujian Hammer Test adalah sebagai berikut: 1. Masing-masing sisi dinding tipis diambil 2 titik penembakan. Dimana tiap satu titik terdiri dari 5 titik tembak. 2. Sentuhkan ujung plunger yang terdapat pada ujung alat hammer test pada titik-titik yang akan ditembak dengan memegang hammer test dengan membentuk sudut 0°. 3. Plunger ditekan secara perlahan-lahan pada titik tembak dengan tetap menjaga kestabilan arah dari alat hammer. Pada saat ujung plunger akan lenyap masuk kesarangnya akan terjadi tembakan oleh plunger terhadap beton, dan tekan tombol yang terdapat dekat pangkal hammer. Universitas Sumatera Utara 4. Lakukan pengetesan terhadap masing-masing titik tembak yang telah ditetapkan pada masing-masing sisi dengan cara yang sama. 5. Tarik garis vertikal dari nilai pantul yang dibaca pada grafik yaitu hubungan antara nilai pantul dengan kekuatan tekan beton yang terdapat pada alat hammer sehingga memotong kurva yang sesuai dengan sudut tembak hammer. 6. Besar kekuatan tekan beton yang ditest dapat dibaca pada sumbu vertikal yaitu hasil perpotongan garis horizontal dengan sumbu vertikal. Gambar 4.4 Grafik Hammer Test Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Pengujian Dinding Tipis

Pengujian dinding tipis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Pada bagian tepi atas dinding tipis diberi pelat baja dengan cara dilas mengikuti bentuk dari dinding tipis tersebut. 2. Kemudian persiapkan tempat untuk meletakkan batang penghubung antara kolom permanen, batang penghubung dengan benda uji, dalam hal ini digunakan meja. 3. Letakkan batang penghubung di atas meja yang telah dipersiapkan kemudian atur sehingga batang penghubung tegak lurus antar kolom permanen dengan benda uji. 4. Letakkan Hydraulic Jack diantara batang penghubung dan benda uji kemudian atur agar permukaan Hydraulic Jack tepat menyentuh sudut tepi atas benda uji.

5. Setelah semua perangkat alat

– alat pengujian disiapkan, kemudian dilakukan pembebanan secara berangsur – angsur sampai dinding tipis mengalami keruntuhan. 6. Setiap tahap pembebanan dilakukan pengamatan pola retak yang terjadi. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Dinding Tipis Dengan Pelat Baja Pada Ujung Gambar 4.6 Sket Pengujian Dinding Tipis Pelat baja Arah gaya Universitas Sumatera Utara Keterangan: A = Dinding Tipis B = Kolom Permanen C = Batang Penghubung D = Hydraulic Jack E = Pelat Baja F = Penahan Pelat Penghubung Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pendahuluan