Pemeriksaan Makroskopik Pemeriksaan Mikroskopik Penetapan Kadar Air

35

3.3 Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia

Pemeriksaan karakterisasi simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari yang larut dalam air, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam Ditjen POM, 1995.

3.3.1 Pemeriksaan Makroskopik

Pemeriksaan makroskopik terhadap simplisia meliputi pemeriksaan bentuk, bau, rasa dan warna. Hasil gambar simplisia daun kemuning dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 41.

3.3.2 Pemeriksaan Mikroskopik

Pemeriksaan mikroskopik terhadap serbuk simplisia dilakukan dengan cara meneteskan larutan kloralhidrat diatas kaca objek, kemudian diatasnya ditaburkan serbuk simplisia, lalu ditutup dengan kaca penutup dan dilihat di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan mikroskopik dapat dilihat pada lampiran 4, halaman 43.

3.3.3 Penetapan Kadar Air

Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen. Alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, alat penampung, pendingin, tabung penerima 5 ml berskala 0,05 ml, tabung penyambung, pemanas. Cara Kerja : Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu alas bulat. Kemudian didestilasi selama 2 jam, setelah itu didinginkan selama 30 menit dan dibaca volume air dengan ketelitian 0,05 ml volume I. Universitas Sumatera Utara 36 Kedalam labu alas bulat tersebut kemudian dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang dengan seksama. Setelah toluen mulai mendidih, destilasi dengan kecepatan 2 tetes tiap detik hingga sebagian besar air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi ditingkatkan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air terdestilasi, bilas bagian dalam pendingin dengan toluena. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian labu penerima dibiarkan mendingin pada suhu kamar dan bersihkan tetesan air yang mungkin masih terdapat pada dinding tabung penerima. Setelah air dan toluena memisah sempurna, baca volume air volume II. Hitung kadar air dalam persen WHO, 1992. Perhitungan kadar air dapat dilihat pada lampiran 5, halaman 44. 3.3.4 Penetapan Kadar Sari Yang Larut Dalam Air Sebanyak 5 g serbuk, dimaserasi selama 24 jam dengan 100 ml air kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling sampai 1 liter menggunakan labu bersumbat sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Disaring, diuapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah dipanaskan dan ditara pada suhu 105 o C hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam persen sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara Ditjen POM, 1995. Perhitungan kadar sari larut dalam air dapat dilihat pada lampiran 5, halaman 45. 3.3.5 Penetapan Kadar Sari Yang Larut Dalam Etanol Sebanyak 5 g serbuk, dimaserasi selama 24 jam dengan 100 ml etanol 96, menggunakan labu bersumbat sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Disaring cepat dengan menghindarkan penguapan etanol, diuapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam Universitas Sumatera Utara 37 cawan dangkal berdasar rata yang telah dipanaskan dan ditara pada suhu 105 o C hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam persen sari yang larut dalam etanol 96 dihitung terhadap bahan yang dikeringkan diudara Ditjen POM, 1995. Perhitungan kadar sari larut dalam etanol dapat dilihat pada lampiran 5, halaman 46.

3.3.6 Penetapan Kadar Abu Total