Kolesterol dan Hubungannya Pada Beberapa Penyakit

27 Kadar LDL dalam darah sangat tergantung dari lemak yang masuk dan kemampuan kolesterol reseptor untuk mengikat kolesterol. Fungsi LDL membawa kolesterol ke jaringan perifer. Meningkatnya LDL akan menyebabkan kolesterol menumpuk dalam jaringan, sel-sel, dan organ tubuh. Walaupun demikian, kemampuan kolesterol reseptor untuk menyerap kolesterol ada batasnya. Kolesterol yang tidak bisa diserap oleh kolesterol reseptor akan tetap tinggal pada pembuluh darah dan membentuk plak. Jika keadaan ini terjadi terus-menerus pembuluh darah tersebut akan tersumbat. Sumbatan ini bisa fatal jika terjadi pada pembuluh darah penting seperti di otak dan jantung Suyatna, 1995.

2.4.2 Kolesterol dan Hubungannya Pada Beberapa Penyakit

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan kolesterol adalah sebagai berikut: a. Penyakit jantung. Penyakit jantung terutama disebabkan oleh penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah yang dikenal dengan aterosklerosis. Aterosklerosis terjadi akibat proses jangka panjang yang berawal dari penimbunan lemak di dinding pembuluh darah . Penimbunan ini terjadi terus menerus dan secara alami tanpa menimbulkan gejala hingga terjadi penyempitan yang cukup nyata. Penyempitan ini dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah total sehingga menyebabkan kerusakan atau kematian jaringan dari organ yang terhenti aliran darahnya Mursito, 2002. b. Hipertensi. Hipertensi terjadi sebagai akibat pengaruh tingginya tekanan darah arteri yang menetap yang dapat merusak pembuluh-pembuluh dan arteri pada jantung, otak ginjal, dan mata. Seluruh sistem peredaran darah dipengaruhi sejak hipertensi menjadi lebih parah karena darah mengalir dari jantung ke Universitas Sumatera Utara 28 organ-organ penting. Pengaruh hipertensi terhadap pembuluh-pembuluh darah sebagai berikut: peningkatan tekanan darah arteri dapat berubah dan merusak dinding sebelah dalam arteri. Dinding arteri menjadi lebih tebal sementara ruang untuk transportasi darah menjadi kecil. Lemak yang terbentuk, disebut juga plak, menghasilkan kerusakan pada dinding arteri dan menyumbat aliran darah sepanjang arteri sehingga tekanan darah menjadi lebih tinggi. Bekuan- bekuan darah lebih mudah terbentuk dan menjadi lebih berbahaya bila tidak dikeluarkan Moehyi, 1995. c. Angina pectoris. Selama dalam peredaran darah ada kecendrungan kolesterol menempel pada dinding pembuluh darah sehingga mempersempit pembuluh tersebut. Proses ini terjadi karena sifat dari LDL yang sangat aterogenik. Kondisi demikian akan membuat aliran darah menjadi tidak lancar dan lemak terlarut dalam darah semakin tidak mencukupi proses metabolisme sehingga mengganggu keseimbangan kebutuhan dan persediaan oksigen aerobic. Bila yang terjadi merupakan metabolisme anaerobik, maka akan terjadi penumpukan asam laktat sehingga seseorang akan merasa nyeri di balik tulang dada. Peristiwa ini disebut angina pectoris Mursito, 2002. d. Obesitas. Obesitas atau kegemukan adalah penumpukan lemak tubuh yang berlebihan. Penumpukan lemak pada orang gemuk jelas terlihat di bagian perut, pinggul, atau paha. Kegemukan cenderung menyebabkan kadar kolesterol, VLDL, dan LDL tinggi Budiana, 2007. Universitas Sumatera Utara 29

2.5 Hiperlipidemia