xxviii risiko kerugian akan mengurangi modal. Menurut Indonesia Legal Center
Publishing 2009 , standar keuangan yang dipulikasikan dirujuk oleh bank sentral di seluruh dunia seperti penetapan CAR adalah sebesar 8
4. Simpanan Berjangka
Simpanan berjangka adalah simpanan yang memiliki sifat terbatas. Artinya nasabah tiak dapat melakukan penarikan ataupun penyetoran semaunya sebelum
jatuh tempo. Hal ini juga berarti bahwa, jika nasabah ingin melakukan penyetoran simpanan maka nasabah harus memulai penyetoran baru dengan jangka waktu
yang baru juga. Menurut Indonesia Legal Publishing 2009 , adapun jenis – jenis dari
simpanan berjangka secara umum, yaitu : a.
Deposito berjangka Deposito berjangka adalah suatu simpanan nasabah pada suatu bank
dimana penarikannya tidak dapat dilakukan setiap waktu melainkan pada saat jatuh tempo yang telah ditetapkan pihak bank.
Contoh perhitungan : Pada 1 juni 2011 Nyonya Shukaria akan mendepositokan uangnya sebesar Rp. 100.000.000,00 untuk jangka waktu 1
bulan. Bank memberikan suku bunga sebesat 18 per tahun. 01062011, Nyonya Shukaria harus meyetorkan uang sebesar
Rp.100.000.000,00 dan menerima bilyet deposito sebagai tanda bukti simpanan
30062011, Nyonya Shukaria akan menerima: Nilai Nominal deposito
100.000.000 Bunga sebesar 112x 18 x 100.000.000
1.500.000 Yang diterima Shukaria
101.500.000 b.
Sertifikat deposito Sertifikat deposito adalah simpanan pihak lain dalam bentuk deposito
yang bersertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan atas unjuk .
c. Deposit in call
Deposit in call ini memiliki pengertian yang hampir sama dengan pengertian secara umum dari simpanan berjangka. Letak perbedaannya
xxix adalah penarikan pada deposit on call dapat dilakukan dengan cara nasabah
memberitahukan kepada bank sebelum jatuh tempo dari deposito berjangka tersebut.
B. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian yang dilaksanakan ini merujuk pada penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya :
1. Luciana dan Anton 2006 dalam penelitiannya yang mengambil
judul analisis faktor – faktor yang memengaruhi penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank – bank umum di Indonesia.
Peneliti terdahulu tersebut menetapkan variabel dependennya adalah tingkat bunga deposito berjangka satu bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12
bulan pada bank – bank umum. Sedangkan variabel independen yang digunakan adalah likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, LDR Loan
to Deposit Ratio , ROA, dan pertumbuhan ekonomi, CAR. Kesimpulan yang diambil antara lain adalah bahwa inflasi, LDR, dan
ROA yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan, sedangkan likuiditas perekonomian, CAR,
dan pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat suku buga deposito berjangka 3 bulan.