4.6.2 Uji Asumsi Klasik 1. Normalitas
Menguji dalam sebuah model regresi yaitu variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat melihat grafik Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual. Deteksi dengan melihat penyebaran data titik pada
sumbu diagonal dari grafik Santoso, 2000. Dasar pengambil keputusan antara lain: 1 jika data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, serta 2 jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas terjadi jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain terjadi ketidaksamaan. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk
mendeteksi heteroskedastisitas dapat melihat grafik scatterplot. Deteksinya dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu Y
adalah residual yang telah di studendized Santoso, 2000. Dasar pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut: a jika ada pola tertentu,
seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, maka
Universitas Sumatera Utara
telah terjadi heteroskedastisitas dan b jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gujarati 1995 menyatakan: “deteksi heterokedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel independen dengan residual. Jika hasil
uji Glejser signifikan, maka telah terjadi heterokedastisitas. Sedangkan jika hasil uji Glejser tidak signifikan, maka model regresi tersebut bebas heterokedastisitas.
3. Multikolinearitas
Multikolinearitas menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Santoso 2000 menyatakan bahwa
deteksi adanya multikolinearitas dibagi menjadi 2 yaitu: a besaran VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah mempunyai
nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai nilai Tolerance mendekati 1, serta b besaran korelasi antar variabel independen. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah
koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah di bawah 0,5.
4. Uji Autokorelasi
Digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi, yaitu dengan Durbin Watson DW, yaitu dengan membandingkan nilai DW statistic
dengan DW tabel. Apabila nilai DW statistic terletak pada daerah no autocorrelation berarti telah memenuhi asumsi klasik regresi.
Untuk mengetahui posisi tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai Durbin-Watson dengan rumus : 4-du dan 4-dl. Untuk mencari nilai du
Universitas Sumatera Utara
dan dl dilakukan dengan melihat tabel dw. Lebih jelasnya autokorelasi digambarkan sebagai berikut :
Autokorelasi + Autokorelasi -
Ho diterima no serial correlation
dl du
4-du 4-dl 4
Gambar 4.1. Diagram Durbin – Watson
Sumber : Ghozali 2005
Ghozali 2005 mendeteksi autokorelasi dengan indicator sebagai berikut : a.
Jika nilai DW hitung batas atas du tabel, berarti terdapat autokorelasi b.
Jika nilai DW hitung batas atas du tabel, berarti terdapat autokorelasi
4.6.3. Pengujian Hipotesis
Ghozali, 2003 mengatakan signifikansi hasil uji hipotesis dilakukan dengan pendekatan uji F dan uji t:
1.
Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 =0,05.
Urutan uji F a.
Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif.
H :
β
1
= β
2
= β
3
=…………….= β
8
= 0
Universitas Sumatera Utara
H
a
: Paling sedikit ada satu β
i
0 ............................................. i = 1,2,3,…….8
b. Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu :
1
2
k
k R
1
2
n R
Adjusted F
dimana : R
2
= koefesien determinasi n = jumlah sampel
......................................................................................................................... k = jumlah variabel bebas
Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F
hitung
yang dibandingkan dengan F
tabel
dengan tingkat resiko level of significant dalam hal ini 0,05 dan degree of freedom = n-k-1.
c. Kriteria Pengujian :
dimana : F
hitung
F
tabel
= H
1
diterima
...................................................................................................... F
hitung
F
tabel
= H
1
ditolak 2.
Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95
= 0,05.
Urutan Uji t : a.
Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H
: β
i
= 0 i = 1,2,3,….....8 H
a
: β
i
0 i = 1,2,3,…….8 Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus :
i i
hit
sb t
b
Universitas Sumatera Utara
46
dimana : b
i
= koefesien regresi masing-masing variabel Sb
i
= standar error masing-masing variabel Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t
hitung
yang kemudian dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat keyakinan 95. b.
Kriteria pengujian : t
hitung
t
tabel
= H
1
diterima
t
hitung
t
tabel
= H
1
ditolak
Universitas Sumatera Utara
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskriptif Data 5.1.1. Deskripsi Lokasi
Perwakilan BPK-RI di Medan sebagai salah satu kantor perwakilan dibentuk berdasarkan SK Ketua No. 80SKK1982 dan ditetapkan sebagai BEPEKA Wilayah IV berkedudukan di Jl. Imam Bonjol
No. 22 Medan. Pada Tahun 1991 dibangun gedung baru dan pada 28 Agustus 1993 gedung baru tersebut diresmikan oleh Ketua BEPEKA, pada waktu itu Prof. Dr. J.B. Sumarlin. Berdasarkan SK Ketua No.
11SKK1993 BEPEKA Wilayah IV ditetapkan menjadi BPK-RI Perwakilan I di Medan. Sud Auditoriat Sumut mempunyai tugas menyusun usulan rencana dan program pemeriksaan,
melaksanakan pemeriksaan dan menyusun laporan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang Keuangan Negara yang meliputi APBD dan BUMD, serta APBN yang didekonsentrasikan
dan ditugas pembantukan kepada Pemerintah Daerah, termasuk seluruh penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban kekayaan daerah, dana non budgeter, dan masalah kerugian negaradaerah pada
provinsi, kabupaten dan kota, serta yayasan dan badan usaha non BUMD di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Provinsi Sumatera Utara meliputi satu pemerintah provinsi, 21 pemerintah kabupaten,
dan tujuh pemerintah kota. Selain itu, di wilayah Provinsi Sumatera Utara terdapat 39 BUMD, yang terdiri atas satu BPD Provinsi Sumatera Utara, 14 PDAM, satu PT, lima PD, 16 RSUD, satu Badan
Pengelola Perparkiran, dan satu BUMD.
Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :
KEPALA PERWAKILAN
Ka. Seklan Ka.
Sub Aud Sumut
I Ka.
Sub Aud Sumut
II Ka.
Sub Aud Sumut
III KSB
SDM Kasie
Sumut IA Kasie
Sumut IIA Kasie
Sumut IIIA KSB
Umum Kasie Sumut IB
Kasie Sumut IIB Kasie Sumut IIIB
KSB Keuangan
Gambar 5.1. Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
Hingga pertengahan tahun 2008 tercatat sebanyak 73 auditor yang terdaftar di BPK Perwakilan Sumatera Utara.
5.1.2. Deskripsi Demografi Responden Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh auditor BPK Kantor Perwakilan Sumatera Utara atau disebut juga sebagai responden penelitian yang berjumlah 73 auditor. Statistik deskriptif demografi
responden penelitian dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Demografi Responden Penelitian
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase
Laki – Laki Perempuan
39 34
53.42 46.58
Jumlah 73
100
Universitas Sumatera Utara
Usia
Frekuensi
Persentase
21-30 tahun 31-40 tahun
40 tahun 31
24 18
42.47 32.88
24.65
Jumlah 73
100 Pendidikan
Frekuensi Persentase
D3 STAN Akuntansi S1 Akuntansi
S2 Akuntansi S1 Non Akuntansi
S2 Non Akuntansi 8
25 10
21 9
10.96 34.25
13.70 29.00
12.09
Jumlah 73
100 Masa Dinas
Frekuensi Persentase
1 -10 tahun 11 – 20 tahun
21-30 tahun 30 tahun
34 22
15 2
46.58 30.14
20.54 2.74
Jumlah 73
100
Sumber : Responden Penelitian
Tabel di atas mendeskripsikan bahwa responden penelitian dalam penelitian ini didominasi oleh kaum laki – laki, yaitu sebanyak 39 auditor 53.42, dan sisanya sebanyak 34 auditor 46.58 adalah
kaum wanita. Menurut kelompok umur, terlihat bahwa responden penelitian dalam penelitian ini didominasi oleh auditor yang berusia diantara 21 – 30 tahun, yaitu sebanyak 31 auditor 42,47, diikuti
dengan auditor yang berusia diantara tahun 31 – 40, yaitu sebanyak 24 auditor 32.88 dan yang terrendah adalah auditor yang berusia 40 tahun, yaitu sebanyak 18 auditor 24.65. Dilihat dari segi
Universitas Sumatera Utara
latar belakang pendidikan, bahwa auditor yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini didominasi oleh auditor yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Akuntansi, yaitu sebanyak 25
auditor 34.25, diikuti dengan auditor yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Non Akuntansi sebanyak 18 auditor 24.65, S2 Akuntansi sebanyak 10 auditor 13.70 dan S2 Non Akuntansi
sebanyak 9 auditor 12.09, serta D3 STAN Akuntansi sebenyak 8 auditor 10.96. Dilihat dari lamanya bekerja atau masa dinas, bahwa auditor yang dijadikan sebagai responden penelitian dalam
penelitian ini didominasi oleh auditor yang memiliki masa dinas 1-10 tahun, yaitu 34 auditor 46.58, diikuti dengan auditor yang memiliki masa dinas 11-20 tahun sebanyak 22 auditor 30.14, masa dinas
21 – 30 tahun sebanyak 15 auditor 20.54 dan auditor yang memiliki masa dinas 30 tahun, yaitu sebanyak 2 auditor 2.74
1. Statistik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden penelitian. Sesuai dengan waktu yang disepakati, responden penelitian mengembalikan kuesioner kepada
peneliti. Jawaban kuesioner yang lengkap dijadikan sebagai data dalam penelitian, sebaliknya jawaban kuesioner yang tidak lengkap digugurkan. Statistik pengumpulan data dalam penelitian ini diuraikan
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Pengumpulan Data
1. Kuesioner dikirim
2. Kuesioner yang tidak kembali
3. Kuesioner yang kembali
4. Tingkat pengembalian response rate
5. Kuesioner yang gugur karena jawabab tidak lengkap
6. Kuesioner yang digunakan
7. Tingkat pengembalian kuesioner yang bisa digunakan useable
response rate. 73
4 69
94.52 3
66 90.41
Sumber : Responden Penelitian
Tabel di atas mengindikasikan bahwa sebanyak 5.48 tidak mengembalikan kuesioner dan sebanyak 4.11 mengembalikan kuesioner dengan jawaban yang tidak
lengkap digugurkan, sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas jawaban kuesioner 66 responden penelitian
2. Statistik Deskriptif Data Penelitian