Tabel 5.3. Statistik Deskriptif Data Profesionalisme Auditor No Indikator
Jumlah Butir
Pertanyaan Kisaran
Teoritis Kisaran
Aktual Rata –
rata Std.
Dev.
1
2 3
4
5 Pengabdian
terhadap masyarakat Kewajiban Sosial
Kemandirian Keyakinan terhadap
profesi Hubungan sesama
rekan se-profesi 8
5 3
3
5 8-40
5-25 3-15
3-15
5-25 15-33
8-21 4-14
4-14
7-22 20.70
12.88 8.09
7.47
12.20 4.34
3.33 2.68
2.60
3.53
Jumlah 24
24-120 38-104
61.34 8.02
Sumber : Disarikan dari dari Lampiran 3
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel profesionalisme auditor diukur dengan 5 indikator 24 instrumen pengamatan. Skor untuk setiap butir pertanyaan berada pada kisaran teoritis 24 – 120
memberikan skor minimum 38 dan skor maksimum 104. Rata – rata skor dari butir pertanyaan adalah 61.34 dengan standar deviasi 8.02, atau dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian
memberikan pendapat setuju dan ragu – ragu terhadap profesionalisme.
Tabel 5.4. Statistik Deskriptif Data Pengalaman Auditor No Indikator Jumlah
Butir Pertanyaan
Kisaran Teoritis
Kisaran Aktual
Rata – rata
Std. Dev
1 2
Banyaknya Entitas Audit Masa dinas mengaudit
Banyaknya Entitas Audit 1
1 1-5
1-5 2-5
2-5 3.70
3.57 1.01
0.91
Universitas Sumatera Utara
3
4 dengan Kualitas Audit
Lamanya mengaudit dengan Kualitas Audit
1
1 1-5
1-5 2-5
2-5 3.62
3.53 0.96
1.03
Jumlah 4
4-20 8-20
14.41 2.79
Sumber : Disarikan dari Lampiran 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel pengalaman auditor diukur dengan 4 indikator yang dicerminkan melalui 4 instrumen pengamatan. Skor untuk setiap butir pertanyaan dengan kisaran teoritis
nilai 1 – 5 memberikan skor minimum 8 dan skor maksimum 20. Rata – rata skor dari butir pertanyaan adalah 14.41 dengan standar deviasi 2.79, sehingga secara rata – rata responden dalam penelitian ini
memberikan pendapat setuju dan ragu – ragu dengan pengalaman auditor. Tabel 5.5. Statistik Deskriptif Materialitas Laporan Keuangan
No Indikator Jumlah
Butir Pertanyaan
Kisaran Teoritis
Kisaran Aktual
Rata- rata
Std Dev
1 2
3
4 Konsep vital Audit.
Materialitas berhubungan dengan judgment seorang
auditor
Kesulitan menentukan tingkat materialitas.
Rencana audit mempertimbangkan resiko
proses audit. 1
1
1
1 1-5
1-5
1-5
1-5 1-5
1-5
1-5
1-5 2.98
2.83
3.15
2.95 0.90
1.03
1.01
1.09
Universitas Sumatera Utara
5
6
7
8
9
10
11
12 Perencanaan audit yang
matang.
Materialitas bukan suatu yang harus
dipermasalahkan
Materialitas merupakan pendapat subjeketif
auditor.
Materialtias menjadi faktor utama dalam menentukan
kewajaran laporan keuangan
Menentukan transaksi material atau tidak,
didasarkan atas pengalaman dan proses
audit
Ketepatan materialitas didsarkan atas pengetahuan
dan kecakapan.
Materialitas didasarkan atas petunjuk manajemen.
Materialitas tidak ditentukan professional
atau tidak auditor. 1
1
1
1
1
1
1
1 1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5 1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5 2.97
2.95
2.88
3.06
2.88
3.08
2.94
2.94 0.94
1.12
0.89
1.02
1.02
1.03
0.94
0.94
Universitas Sumatera Utara
13
14
15
16
17
18 Meterialitas ditentukan
oleh kemampuan auditor membuat keputusan sendiri
tanpa tekanan dari pihak lain.
Tingkat materialitas tidak ditentukan oleh sikap yang
dimiliki oleh auditor sehubungan dengan
imbalan yang diperoleh.
Tingkat materialitas ditentukan oleh komitmen
auditor terhadap pekerjaannya.
Tingkat materialitas ditentukan oleh tingkat
kesadaran auditor terhadap pentingnya peranan dan
manfaat profesi auditor bagi pemerintah dan
masyarakat.
Tingkat materialitas ditentukan oleh tingkat
kepercayaan auditor terhadap peraturan profesi.
Tingkat materialitas ditentukan oleh baik
1
1
1
1
1
1 1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5 1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5 2.95
2.89
2.98
2.92
2.88
2.97 1.04
0.91
0.95
1.07
0.97
1.05
Universitas Sumatera Utara
tidaknya hubungan auditor terhadap sesama rekan se-
profesi.
Jumlah 18
18-90 18-90
53.23 12.20