Teori parkir Parkir 1. Pengertian parkir

3. Kepemilikan kendaraan 4. Tata guna lahan ditempat asal 5. Jarak dari tempat asal 6. Jauh perjalanan 7. dan lain-lain II.3. Parkir II.3.1. Pengertian parkir Parkir adalah menghentikan kendaraan bermotor beberapa saat lamanya. Parkir meninggalkan kendaraan di pinggir jalan atau di suatu areal dengan keadaan kendaraan mati. Standing suatu kejadian dimana kendaraan berhenti sesaat lamanya dengan mesin hidup. Berhenti stopping adalah suatu keadaan kendaraan berhenti sesaat di pinggir jalan untuk menaik-turunkan penumpang ataupun barang. Petak parkir adalah suatu areal atau lokasi yang digunakan sebagai tujuan akhir atau tujuan sementara dari kendaraan yang beroperasi setiap harinya. Sebagai tujuan akhir adalah garasi di setiap rumah tempat tinggal dan tujuan sementara adalah lokasi-lokasi tempat kegiatan setiap hari destination area. Kegiatan-kegiatan ini berlangsung setiap harinya, sehingga parkir kendaraan akan berpengaruh terhadap perlalulintasan.

II.3.2. Teori parkir

Di daerah perkotaan, banyaknya pemilik kendaraan bermotor menimbulkan masalah parkir yang cukup serius. Di kawasan pemukiman yang ramai setiap ruang kosong yang tersedia selalu diisi oleh kendaraan yang parkir sepanjang siang maupun malam hari. Universitas Sumatera Utara Di kota besar terutama di dekat pusat perdagangan sering terjadi kemacetan jalan yang cukup serius disebabkan masih kurangnya kesadaran para pemakai jalan bahwa bukan hanya mereka yang memerlukan dan memakai jalan tersebut, disini terlihat bahwa parkir menjadi urusan setiap orang dengan berbagaai kepentingan yang mungkin saling berbenturan. Kepentingan setiap orang yang berbeda dapat dilihat di bawah ini: 1. Penumpang umum atau supir pribadi : Menghendaki parkir yang bebas, nyaman bagi kepentingan berbelanja. 2. Pemilik toko : Menginginkan mudah bongkar muat, parkir yang menyenangkan. 3. Supir kendaraan umum : Menghendaki jalur bebas khusus untuk bus agar dapat menepati waktu. 4. Supir mobil komersil : Menginginkan mudah bongkar muat, bila pelataran parkir tidak memadai, mereka akan parkir ganda. 5. Lalu lintas langsung : Menginginkan tidak ada kemacetan. 6. Petugas parkir : Menginginkan parkir bebas dimana saja. 7. Ahli perlalulintasan : Ingin menyenangkan setiap orang dan menjaga kelancaran. Keinginan dari pelaku yang terjun langsung dalam masalah pemikiran ini menjadi tumpang tindih. Untuk mengatasi hal ini terutama di pusat-pusat bisnis ataupun daerah yang padat lalu-lintasnya pemerintah dan badan yang berwenang dalam menangani jalan raya mengeluarkan berbagai aturan yang tujuannya untuk mengoptimumkan pemakaian jalan. Universitas Sumatera Utara Perparkiran berkaitan dengan kebutuhan ruang, sedangkan sediaan ruang terutama di daerah perkotaan sangat terbatas bergantung pada luas wilayah kota, tata guna lahan, dan bagian wilayah kota yang mana. Bila ruang parkir yang dibutuhkan di wilayah pusat kegiatan, maka sediaan lahan merupakan masalah yang sulit, kecuali dengan mengubah sebagian peruntukannya. Jumlah kendaraan yang bertambah tiap tahun, terutama jenis kendaraan pribadi, jelas menjadi penyebab utama kebutuhan ruang parkir. Di kota besar seperti Medan sangat sulit memperoleh ruang parkir yang memadai sehingga penggunaan lahan pinggir jalan untuk parkir kendaraan tidak terhindarkan lagi.

II.4. Jenis Parkir