BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Tarikan pergerakan
Dalam buku Perencanaan dan Pemodelan Transportasi karangan Ofyar Z.Tamin dituliskan bahwa tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan yang
tertarik menuju ke suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik.
pergerakan yang berasal dari suatu zona pergerakan yang menuju suatu zona
Gambar 2.1 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Hasil keluaran dari perhitungan tarikan lalu lintas berupa jumlah kendaraan,
orang, atau angkutan barang per satuan waktu, misalnya kendaraanjam. Tarikan lalu lintas tersebut tergantung pada dua aspek tata guna lahan,
yaitu: •
Jenis tata guna lahan •
Intensitas atau jumlah aktivitas pada tata guna lahan tersebut i
j
Pergerakan yang berasal dari zona i pergerakan yang menuju ke zona j
Universitas Sumatera Utara
Jenis Tata Guna Lahan
Pendataan tata guna lahan merupakan lahan pokok dalam telaah perangkutan kota sebagai landasan untuk mengukur kaitan antara guna lahan
dengan pembangkit lalu lintas. Pendataan ini juga menyajikan berbagai keterangan yang sangat diperlukan untuk menaksir tata guna lahan dimasa depan.
Tata guna lahan dalam kota menunjukkan kegiatan perkotaan yang menempati petak yang bersangkutan. Setiap petak dapat dirincikan dengan 3
ukuran dasar yaitu: a.
Jenis kegiatan Jenis kegiatan dapat ditelaah dari 2 aspek: 1 yang umum, menyangkut
penggunaannya seperti perdagangan, industri dan pemukiman. 2 yang khusus, menyangkut sejumlah ciri yang lebih rinci seperti ukuran, luas,
fungsinya dalam lingkungan perkotaan. b.
Intensitas penggunaan lahan Semakin tinggi tingkat penggunaan sebidang tanah, semakin tinggi
pergerakan arus lalu lintas yang dihasilkannya. Salah satu ukuran intensitas aktivitas sebidang tanah adalah kepadatannya.
Data jenis kegiatan dan intensitas keguanaan lahan dipakai sebagai peubah yang menjelaskan atau memberikan pertanda tentang besarnya perjalanan ke
dan dari zone yang berbeda-beda. Pendataan intensitas guna lahan mengunakan zone yang sama dengan zone
pendataan kegiatan. Disamping itu, kategori kegiatan pun hendaknya sama dengan pencatatan sebelumnya.
Intensitas guna lahan dalam tiap one diukur dengan 2 macam angka banding yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Angka banding dasar bangunan
lahan petak
luas bangunan
dasar luas
ABDB =
2. Angka banding lantai bangunan
lahan petak
luas bangunan
lantai luas
ABLB =
Makin tinggi ABLB makin tinggi pula intensitas guna lahan; berarti penggunaan tanah sangat efisien, penggunaan tanah yang baik ditinjau dari
segi keindahan, keamanan dan kenyamanan adalah yang ABDB-nya rendah. c.
Hubungan antar guna lahan. Ukuran ini bersangkut paut dengan jarak yang harus ditempuh orang dan
barang untuk mencapai lokasi tertentu, sering sudah termasuk dalam pengertian daya dukung.
Jenis tata guna lahan yang berbeda permukiman, pendidikan, dan komersial mempunyai ciri tarikan yang berbeda dalam hal :
• Jumlah arus lalu lintas
• Jenis lalu lintas pejalan kaki,truk,mobil
• Lalu lintas pada waktu tertentu kantor menghasilkan lalu lintas
pada pagi dan sore hari, sedangkan pertokoan menghasilkan arus lalu lintas sepanjang hari .
II.2. Karakteristik Arus Lalu Lintas