Rubrik Modifikasi Majalah Motor dan Inovasi Klub Mobil Medan Honda Squad
Rubrik Modifikasi Majalah Motor dan Inovasi Klub Mobil Medan Honda Squad
(Studi Korelasional Tentang Rubrik Modifikasi Majalah Motor terhadap Inovasi Anggota Klub Mobil Medan Honda Squad)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu
Komunikasi
DisusunOleh :
SYAIFUL AMRI SIREGAR 090904060
Hubungan Masyarakat
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013
(2)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tiada terkira penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala hikma dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi ini. Adapun judul dari pada skripsi ini adalah “Rubrik Modifikasi Majalah Motor dan Inovasi Klub Mobil Medan Honda Squad
(Studi Korelasional Tentang Rubrik Modifikasi Majalah Motor terhadap Inovasi Anggota Klub Mobil Medan Honda Squad)”
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang tua yang telah membesarkan penulis dengan kasih sayang yang tak ternilai harganya, Nizamul Chairi Siregar dan Sri Murni, Adik penulis Miranda Khairina, Elvira Khairani Siregar dan teman terdekat penulis Ira Octaviantri dan semua orang yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Pada kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada masing-masing yang telah membantu dan mendukung penulis hingga menyekesaikan penelitian ini.
1. Bapak Prof. Dr. Badarudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi, Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Fatmawardy Lubis, M.A Selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ,
3. Ibu Dra. Dayana Manurung M.Si Selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi.
4. Bapak Drs. Humaizi, M.A selaku dosen yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi ini
5. Bapak Drs. HR Danan Djaja, M.A Selaku dosen wali penulis yang sudah selalu membimbing saya dari awal dimulainya perkulihan.
(3)
6. Terima kasih kepada jajaran dosen dan staf pengajar di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik, Universitas Sumatera Utara atas ilmu yang telah diberikan dengan baik kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Kepada Staf administrasi Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Kak Maya dan Kak Cut. Terima kasih banyak atas bantuan dan informasi yang telah diberikan kepada penulis dalam hal administrasi
8. Teman-teman sejawat dan seperjuangan di angkatan 2009 Ilmu Komunikasi FISIP USU yang cukup ramah dan saling mengisi, persahabatan yang kita jalin selama perkuliahan akan menjadi kenangan manis bagi penulis.
Saya menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang sifatnya membangun, mudah-mudahan skripsi ini bisa membri manfaat bagi siapapun yang membacanya.
Medan,08 Desember 2014 Peneliti
(4)
HALAMAN PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai aktivitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Syaiful Amri Siregar
NIM : 090904060
Departemen : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Universitas Sumatera Utara Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Uatara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non Ekslusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul “Rubrik Modifikasi Majalah Motor dan Inovasi Klub Mobil Medan Honda Squad (Studi Korelasional Tentang Rubrik Modifikasi Majalah Motor terhadap Inovasi Anggota Klub Mobil
Medan Honda Squad)”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian surat penyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Medan, 08 Desember 2013
(5)
HALAMAN PENYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya
bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku
Nama : Syaiful Amri Siregar
NIM : 090904060
Tanda Tangan :
(6)
ABSTRAKSI
Penelitian ini mengambil judul Rubrik Modifikasi Majalah Motor dan Innovasi (Studi Korelasional Pengaruh Rubrik Modifikasi Majalah Motor Terhadap Innovasi Anggota Klub Mobil Medan Honda Squad. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yaitu metode yang bertujuan mencari hubungan antara dua variabel yang diteliti. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 orang. Keseluruhan Populasi merupakan sampel dari penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi rubrik modifikasi majalah motor yang dapat menambah informasi dalam memodifikasi mobil, untuk megetahui peranan rubrik modifikasi majalah motor di kalangan anggota klub mobil Medan Honda Squad. Untuk mengetahui tentang rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’ Indonesia terhadap inovasi klub Mobil Medan Honda Squad.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan dan kuisioner. Analisa data menggunakan analisa tabel tunggal dan analisa tabel silang,sedangkan hipotesa penelitian diuji dengan korelasi Spearman. Berdasarkan analisa data diketahui bahwa terdapat hubungan antara Rubrik Modifikasi Majalah Motor terhadap Innovasi Anggota Klub Mobil Medan Honda Squad.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya nilai r yaitu 0,625yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Merujuk pada skala Guilford menunjukkan hubungan yang cukup berarti dengan hasil 0,625, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan antara rubrik modifikasi majalah motor terhadap innovasi anggota klub mobil Medan Honda Squad terdapat hubungan yang cukup berarti.
Dapat disimpulkan bahwa rubrik modifikasi pada majalah motor dapat dijadikan sebagai salah satu variabel hubungan yang cukup signifikan terhadap inovasi anggota klub mobil Medan Honda Squad. Karena dapat menarik minat anggota klub mobil Medan Honda Squad yang menjadi responden dalam penelitian ini, untuk mulai ikut berinovasi memodifikasi mobil sesuai dengan daya kreatifitas yang mereka miliki.
Kata Kunci :
(7)
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... v
Abstraksi ... vii
Daftar Isi... viii
Daftar Gambar ... xi
Daftar Tabel... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Pembatasan Masalah ... 5
1.3 Perumusan Masalah ... 5
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 KerangkaTeori ... 7
2.1.1 Komunikasi Massa... 7
2.1.1.1 Defenisi Komunikasi Massa ... 7
2.1.1.2 Ciri – Ciri Komunikasi Massa ... 8
2.1.1.3 Unsur – Unsur Komunikasi Massa ... 9
2.1.1.4 Fungsi Komunikasi Massa ... 10
2.1.1.5 Hambatan Komunikasi Massa ... 11
2.1.1.6 Karakter Komunikasi Massa ... 12
2. 1.2 Media Massa ... 13
2.1.1.1 Pengertian Media Massa ... 13
2.1.2.2 Fungsi Media Massa ... 14
(8)
2.1.3 Majalah... 15
2.1.3.1 Sejarah Majalah Di Indonesia ... 15
2.1.3.2 Defenisi dan Karakter Majalah ... 17
2.1.4 Rubrik dan Feature...... 18
2.1.4.1 Rubrik ... 18
2.1.4.2 Feature ... 18
2.1.5 Teori AIDDA... 21
2.2 Kerangka Konsep ... 23
2.3 Model Teoritis ... 24
2.4 Operasional Variabel ... 25
2.5 Defenisi Operasional ... 25
2.6 Hipotesis ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 28
3.2 Metode Penelitian ... 28
3.3 Populasi dan Sampel ... 29
3.3.1 Populasi ………..…. 29
3.3.2 Sampel………. 31
3.4 Teknik Pengumpulan Data………... 31
3.5 Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapa PelaksanaanPenelitian ... 34
4.1.1 Tahap Awal ... 34
4.1.2 Pengumpulan data ... 34
4.1.3 Proses Pengolahan Data ... 35
(9)
4.1.3.2 Editing ... 35
4.1.3.3 Coding ... ... 35
4.1.3.4 Inventarisasi Tabel ... 35
4.1.3.5 Tabulasi Data ... 35
4.2 Analisis Tabel Tunggal ... 35
4.2.1 Karakteristik Responden ... 36
4.3 Analisis Tabel Silang... 60
4.4 Uji Hipotesis ... 65
4.5 Pembahasan ……….. 67
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 66
5.2 Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar1.1 Daftar Kota Teraman ………. 1
Gambar 1.2 Contoh Mobil Pemenang Kontes ………... 3
Gambar 2.1 Skema AIDDA ……….………..…... 22
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Operasional Variabel ……….. 24
Tabel 3.1 Data Anggota Medan Honda Squad..…………. 29
Tabel 4.1 Lama Menjadi Anggota Medan Honda Squad … 37 Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Responden ………... 38
Tabel 4.3 Tingkat Penghasilan Responden ……… 39
Tabel 4.4 Frekuensi Membaca Majalah Motor ………. 40
Tabel 4.5 Judul yang digunakan menggambarkan keseluruhan cerita ………... 41
Tabel 4.6 Ketertarikan terhadap judul ………... 42
Tabel 4.7 Alur cerita ...……….. 43
Tabel 4.8 Isi paragraf ……….. 44
Tabel 4.9 Gambaran jembatan perangkai ………... 45
Tabel 4.10 Trend jembatan perangkai ……….. 46
Tabel 4.11 Feature ………. 47
Tabel 4.12 Aktualitas Rubrik ………. 48
Tabel 4.13 Penutup Feature ……….. 49
Tabel 4.14 Rubrik Feature ...………. 50
Tabel 4.15 Perhatian isi pesan ……….... 51
Tabel 4.16 Rubrik modifikasi ...……….. 52
Tabel 4.17 Ketertarikan terhadap tips dan trik……… 53
Tabel 4.18 Ketertarikan terhadap informasi………... 54
(12)
Tabel 4.20 Dorongan untuk meniru ……… 56
Tabel 4.21 Mempengaruhi keputusan ………. 57
Tabel 4.22 Keyakinan rubrik modifikasi ……… 58
Tabel 4.23 Mengikuti rubrik modifikasi ………. 59
Tabel 4.24 Tertantang mengikuti ……… 60
Tabel 4.25 Hubungan antara ketertarikan rubrik modifikasi mengikuti rubrik modifikasi..……… 62
Tabel 4.26 Hubungan antara Feature rubrik modifikasi dan dorongan untuk meniru ……….. 63
Tabel 4.27 Hubungan antara aktualitas rubrik modifikasi dan keyakinan rubrik Modifikasi ………... 64
Tabel 4.28 Hubungan antara isi rubrik modifikasi dan keinginan untuk mengetahui rubrik modifikasi …….. 65
Tabel 4.29 Uji korelasi rubrik modifikasi dan keinginan untuk meniru ………. 66
(13)
ABSTRAKSI
Penelitian ini mengambil judul Rubrik Modifikasi Majalah Motor dan Innovasi (Studi Korelasional Pengaruh Rubrik Modifikasi Majalah Motor Terhadap Innovasi Anggota Klub Mobil Medan Honda Squad. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yaitu metode yang bertujuan mencari hubungan antara dua variabel yang diteliti. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 orang. Keseluruhan Populasi merupakan sampel dari penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi rubrik modifikasi majalah motor yang dapat menambah informasi dalam memodifikasi mobil, untuk megetahui peranan rubrik modifikasi majalah motor di kalangan anggota klub mobil Medan Honda Squad. Untuk mengetahui tentang rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’ Indonesia terhadap inovasi klub Mobil Medan Honda Squad.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan dan kuisioner. Analisa data menggunakan analisa tabel tunggal dan analisa tabel silang,sedangkan hipotesa penelitian diuji dengan korelasi Spearman. Berdasarkan analisa data diketahui bahwa terdapat hubungan antara Rubrik Modifikasi Majalah Motor terhadap Innovasi Anggota Klub Mobil Medan Honda Squad.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya nilai r yaitu 0,625yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Merujuk pada skala Guilford menunjukkan hubungan yang cukup berarti dengan hasil 0,625, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan antara rubrik modifikasi majalah motor terhadap innovasi anggota klub mobil Medan Honda Squad terdapat hubungan yang cukup berarti.
Dapat disimpulkan bahwa rubrik modifikasi pada majalah motor dapat dijadikan sebagai salah satu variabel hubungan yang cukup signifikan terhadap inovasi anggota klub mobil Medan Honda Squad. Karena dapat menarik minat anggota klub mobil Medan Honda Squad yang menjadi responden dalam penelitian ini, untuk mulai ikut berinovasi memodifikasi mobil sesuai dengan daya kreatifitas yang mereka miliki.
Kata Kunci :
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagi sebagian besar orang mobil merupakan alat transportasi yang nyaman.Pada iklim tropis seperti di Indonesia ini, cuaca seringkali berubah secara drastis.Iklim tropis juga memberikan curah hujan yang tinggi bagi kita.Untuk menghindari kondisi panas atau hujan yang sering kita alami, masyarakat Indonesia memilih mobil sebagai alat transportasi. Belum lagi ditinjau dari sisi kriminalitas, penggunaan mobil dipandang lebih aman dibandingkan dengan menggunakan kendaraan bermotor.Aksi kriminalitas sering kali ditujukan kepada pengguna sepeda motor. Bahkan Kota Medan tercatat sebagai kota paling tidak aman bagi pengendara motor. Hal ini ditunjukkan dalam sebuah survei yang diadakan oleh K. Yudha Wirakusuma yang dipublikasikan melalui Okezone (http://news.okezone.com/read/2013/03/20/337/778779/medan-bukan-sebuah-kota-yang-aman). Berikut tabel yang bisa kita lihat :
Gambar 1.1
Daftar kota Aman di Indonesia
Data di atas menunjukkan bahwa kota Medan memiliki tingkat rasa aman paling kecil dibanding dengan 10 kota lain di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kriminalitas di Kota Medan masih cukup tinggi.Kondisi ini mendorong masyarakat Kota Medan untuk membeli mobil agar tercipta rasa aman.
(15)
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menunjukkan jumlah kendaraan roda empat di Indonesia mencapai angka 17 juta unit (bps.go.id). Jumlah ini naik 3 kali lipat dari tahun 2000 yang hanya mencapai 6 juta unit mobil.Sementara majalah Tempo pada tanggal 19 Agustus menyebutkan bahwa “Jumlah kendaraan di Indonesia terbanyak se ASEAN” (Tempo.com).Jumlah kendaraan di Indonesia menempati urutan pertama di kawasan Asia Tenggara. Pasalnya, pada saat yang sama jumlah kendaraan di Thailand hanya 25,29 juta unit, Vietnam 14,51 juta unit, Malaysia 7,28 juta unit, serta Filipina 2,15 juta unit.
Pada beberapa kasus atau contoh orang, apa yang ditampilkan oleh data di atas tidak mewakili jati diri mereka. Data – data di atas menunjukkan penggunaan mobil secara manifest, artinya mobil digunakan sebagai alat untuk membantu manusia berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain secara aman.Bagi beberapa kelompok masyarakat, mobil memiliki fungsi tersembunyi (latent) selain menjadi alat transportasi.
Fungsi tersembunyi penggunaan mobil bisa kita lihat pada komunitas mobil.Mobil – mobil dimodifikasi sebagai bentuk eksistensi. Mobil – mobil modifikasi ini terkadang diperlombakan pada kompetisi dan pemenang kompetisi akan mendapatkan prestise dari pihak lain. Pada beberapa orang, mobil bisa menjadi aktualisasi bagi dirinya.
Orang-orang ini berkreasi atau berkarya melalui mobil yang dia miliki.Kreatifitas pada mobil tidak jarang harus mengeluarkan biaya yang besar. Bahkan modifikasi yang dilakukan melebihi harga dari mobil itu sendiri. Untuk menularkan hobi dan kreasi ini, sering sekali para penggemar modifikasi mobil ini membuat komunitas.Komunitas berguna selain sebagai tempat berinteraksi juga sebagai tempat diskusi seputar mobil.
Di kota Medan sendiri ada banyak komunitas ataupun klub mobil yang terbentuk. Salah satu yang memiliki anggota yang cukup banyak dan sering memenangkan perlombaan adalah klub mobil Medan Honda Squad.Klub Mobil ini berdiri di kota medan pada tanggal 1 Oktober tahun 2010. Tidak seperti klub mobil yang lain, klub ini dikhususkan untuk mobil bermerek Honda. Hingga saat ini, klub ini sudah memiliki puluhan anggota yang tersebar di seluruh penjuru
(16)
Kota Medan.
Klub mobil ini mengkhususkan diri pada modifikasi mobil, walaupun ada beberapa anggota yang memiliki minat pada balapan.Ketertarikan terhadap modifikasi mobil membuat anggota klub mobil ini secara rutin mengadakan diskusi seputar mesin dan modifikasi setiap hari Jumat di kawasan Komplek Setia Budi Indah. Bukti dari keseriusan klub mobil ini dalam modifikasi adalah beberapa penghargaan kompetisi modifikasi, antara lain :
1. Kompetisi AAC Medan 2011 : The best colour, The best airbrush, The best engine look, The best pickup, The best owner atitude, Nomenie king extreme.
2. ABT Medan 2011 :Motorized master, Hottes car display, Best pick up, Hottest indonesian. modified car, The iluminated.
Gambar 1.2
Contoh Mobil Pemenang Kontes
Beberapa prestasi membanggakan di atas membawa klub mobil Medan Honda Squad sebagai salah satu klub mobil papan atas.Prestasi ini tidak lantas membuat para anggota klub mobil Medan Honda Squad ini merasa puas.Selain melakukan diskusi rutin seputar mobil, hampir seluruh dari anggota klub Mobil ini secara rutin mengakses informasi seputar mobil. Berbagai cara untuk mendapatkan informasi tersebut salah satunya dengan membaca majalah khusus mobil.
(17)
Majalah yang paling sering dinikmati oleh para anggota Medan Honda Squad adalah “Majalah Motor”. Majalah terbitan Kompas Gramedia secara rutin hadir menyapa para pembacanya satu kali sebulan. Majalah yang khusus membahas serba-serbi mengenai mobil ini pertama kali terbit pada tahun 2001 hingga sekarang. Dari awal terbit hingga sekarang, majalah ini memfokuskan diri pada modifikasi mobil serta tips-tips seputar mobil.
Dengan motto “Modified Cars & Lifestyle” majalah yang mempunyai konsep panduan modifikasi mobil serta gaya hidup yang menyertainya. Terdiri dari artikel-artikel menarik dan menginspirasi mulai dari profil-profil modifikasi pilihan, tren serta tips dan trik modifikasinya. Juga meyajikan artikel kreatif yang membahas gaya hidup pelaku modifikasi, komunitasnya, gadget, fashion serta aktivitas lain yang mendukung. Hanya dengan harga Rp. 35.000,- per edisi majalah setebal 98 halaman ini menjadi panduan hampir seluruh anggota Medan Honda Squad.
Sesuai dengan mottonya majalah ini terbagi dalam dua kontent berita.Berita pertama mengulas modifikasi mobil dapat kita jumpai dengan mudah. Hampir 75 persen rubrik dalam majalah motor membahas seputar modifikasi. Tips dan trik modifikasi diulas secara mendalam langkah per langkah bahkan dengan menampilkan spesifikasi secara rinci dan ditambah dengan foto. Sedangkan selebihnya, majalah motor mengulas mengenai gaya hidup seputar penggemar mobil.
Pada beberapa edisi, rubrik modifikasi ini juga sering sekali membahas mengenai inovasi dalam bidang modifikasi.Trik-trik baru modifikasi berasal dari luar negeri ditampilkan secara sederhana dalam majalah ini.Mulai dari hidrolik pada ban, perawatan body, kaki-kaki mobil dan teknologi baru lainnya dijelaskan secara baik dalam majalah ini.Majalah ini tidak jarang menjadi panduan bagi sebuah inovasi dalam modifikasi mobil.
Dari beberapa kali peneliti mengamati komunitas ini, prestasi yang telah diukir anggota klub mobil ini banyak diinsprasi setelah membaca majalah motor. Banyak trik dan tips yang dijabarkan secara rinci oleh majalah motor ini diterapkan anggota klub dalam memodifikasi mobil. Hal ini menjadi ketertarikan penelitia untuk meneliti sejauhmana pengaruh dari majalah motor tersebut
(18)
terhadap anggota klub mobil ‘Medan Honda Squad”. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauhtentang sejauh manakah rubrik modifikasi“Majalah Motor” berpengaruhterhadap inovasiklub Mobil
Medan Honda Squad.
1.2 Pembatasan Masalah
Dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki serta untuk hasil yang spesifik dan maksimal, maka untuk memudahkannya ruang lingkup penelitian ini akanpenulis batasi. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
3. Penelitian ini terbatas pada pengaruh rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’ terhadap inovasi klub Mobil Medan Honda Squad.
4. Objek penelitian ini terbatas pada anggota klub mobil Medan Honda Squad
5. Penelitian ini terbatas pada rubrik modifikasi‘Majalah Motor’ Indonesia edisi bulan Juli, Agustus, dan September
6. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013-Desember 2013. 1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Sejauhmanakah rubrik modifikasi‘Majalah Motor’ berpengaruh terhadap inovasi klub Mobil Medan Honda Squad”.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
7. Untuk mengetahui isi rubrik modifikasi‘Majalah Motor’.
8. Untuk mengetahui peranan rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’ di kalangan anggota Klub Mobil.
(19)
9. Untuk mengetahui tentang rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’ Indonesia terhadap inovasi klub Mobil Medan Honda Squad.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
10. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi dan menambah pengetahuan bagi penelitian ilmu komunikasi, khususnya komunikasi massa tentang majalah dan otomotif.
11. Secara akademis, penelitian ini dapat memperkaya khasanah keilmuan dalam Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai komunikasi massa tentang majalah dan otomotif.
12. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak ‘Majalah Motor’ agar dapat lebih memperbaharui dan melengkapi isi rubric modifikasi.
(20)
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori
Fungsi teori dalam riset adalah membantu periset menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Kriyantono, 2007: 45) Adapun teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah:
2.1.1 Komunikasi Massa
2.1.1.1 Defenisi Komunikasi Massa
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicatio, yang bersumber darikata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadikomunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yangdisampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2000: 9).Dalam pandangan ini komunikator memiliki kekuatan yang kuat untuk mempengaruhi komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator akan diterima secara utuh komunikan. Pandangan ini tidak memandang komunikan aktif, melainkan pasif.
Komunikasi massa dapat diartikan pula sebagai proses komunikasi yang berlangsungdimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massalmelalui alat-alat yang bersifat mekanis sebagai radio, televisi, dan film (Cangara, 2002: 36). Dari pengertian diatas kita dapat melihat peran baru yang ditemukan dalam proses komunikasi. Peran alat – alat seperti radio, televisi dan film dipandang sebagai salah satu dari unsur yang mempengaruhi komunikasi.
(21)
Sedangkan Severin dan Tankard, menyatakan bahwakomunikasi massa adalah sebagian keterampilan (skill), sebagian seni (art), dan sebagianilmu (science) (Onong, 2005 : 21). Maksudnya, tanpa adanya dimensi menata pesan, tidak mungkin mediamassa dapat memikat khalayak yang pada akhirnya pesan tersebut dapat mengubah sikap,pandangan dan perilaku komunikan. Dari beberapa pengertian diatas, komunikasi massa adalah proses mempengarungi khalayak banyak melalui berbagai media massa seperti televisi, radio dan majalah oleh komunikator. Komunikator memiliki keterampilan, seni dan ilmu untuk mempengaruhi khalayaknya.
2.1.1.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa
Ada banyak jenis komunikasi, mulai dari komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan Komunikasi massa. Masing-masing jenis komunikasi memiliki ciri-ciri yang khas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori komunikasi massa. Adapun komunikasi massa memiliki ciri-ciri tertentu, seperti:
13. Komunikator bersifat melembaga. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem. Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai ciri-ciri berupa kumpulan individu, dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa, pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat, apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis.
14. Komunikan bersifat heterogen. Artinya, mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan, berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat, tidak saling mengenal, tidak saling berinteraksi secara langsung, tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal. 15. Pesannya bersifat umum. Artinya, dapat ditujukan kepada semua
kalangan, pesan-pesan tidak boleh bersifat khusus, tidak disengaja untuk golongan tertentu.
16. Komunikasinya berlangsung satu arah. Artinya, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung (delayed feedback).
(22)
17. Menimbulkan keserempakan. Artinya, ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa hampir bersamaan.
18. Mengandalkan peralatan teknis. Artinya, media massa sebagai alat utama dalam penyampaian pesan kepada khalayaknya sangat memerlukan bantuan peralatan teknis. Agar proses pemancaran atau penyebaran pesan lebih cepat dan serentak kepada khalayak yang tersebar.
19. Dikontrol oleh gatekeeper. Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami (Nurudin, 2003: 63).
2.1.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi Massa
Ciri-ciri khas yang dimiliki komunikasi massa berpengaruh pada unsur-unsur yang ada di dalamnya. Adapun komunikasi massa terdiri atas unsur-unsur-unsur-unsur
(source), pesan (message), saluran dan penerima (receiver) serta efek (effect). Harold D.Laswell mengatakan untuk memahami komunikasi massa dapat dipahami dengan bentuk pertanyaan yang dibuatnya, ‘who says what in which channel to whom and with what effect’:
1. Who (sumber atau komunikan)
Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga, organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga. Lembaga yang dimaksudkan adalah surat kabar, stasiun radio, televisi, studio film, penerbit buku dan majalah.
2. What (pesan)
Organisasi memiliki rasio keluaran yang tinggi atas masukannya dan sanggup melakukan encode terhadap pesan-pesan yang sama pada saat yang bersamaan. Pesan dalam komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang besar dan menjangkau audiens yang jumlahnya cukup banyak.
3. Which (saluran atau media)
Menyangkut pada peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media itu bisa berupa televisi, surat kabar, majalah, radio, film dan internet.
(23)
4. Whom (penerima atau mass audience)
Unsur ini menyangkut sasaran komunikasi massa. Menurut Charles Wright, ada tiga karakteristik audiens, yaitu: (1) large, dimana besarnya mass audience yang relatif dan menyebar di berbagai lokasi tidak dilakukan dengan tatap muka dan tidak terikat di tempat yang sama; (2) heterogen, dalam hal ini diartikan sebagai semua lapisan masyarakat dengan berbagai keanekaragamannya; dan (3) anonim diartikan sebagai anggota-anggota dari mass audience, pada umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikator (vice versa)
5. What (unsur efek atau akibat)
Dalam komunikasi massa, jumlah umpan balik relatif sangat kecil dibandingkan dengan jumlah khalayak secara keseluruhan yangmerupakan sasaran komunikasi massa dan sering tidak mewakili seluruh khalayak. Oleh karena itu, pengetahuan mass communication atau mass audience sangat terbatas dan cenderung terlambat atau delayed.
2.1.1.4 Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa diinspirasi oleh pendapat ahli mengenai fungsi komunikasi. Sean Mac Bride, ketua komisi masalah-masalah komunikasi UNESCO (1980) mengemukakan bahwa komunikasi massa dapat berfungsi sebagai:
20. Informasi, yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta, dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaaan yang terjadi diluar dirinya.
21. Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif.
22. Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat dan dengar dari media massa. 23. Bahan diskusi, yakni menyediakan informasi sebagai bahan diskusi
untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak.
24. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal maupun non formal.
25. Memajukan kebudayaan, yakni menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran.
26. Hiburan, yakni media massa memberikan situasi yang menyenangkan atau hiburan bagi khalayaknya. Karena salah satu kebutuhan manusia adalah mendapatkan hiburan yang cukup.
(24)
27. Integrasi, yakni menjembatani perbedaan-perbedaan dari khalayak di seluruh tempat (http://kosmik.web.id/ilmu-komunikasi/).
2.1.1.5 Hambatan dalam Komunikasi Massa
Ada berbagai hambatan dari sebuah proses komunikasi, apalagi proses komunikasi massa yang melibatkan banyak pihak. Berikut ini beberapa hambatan dalam komunikasi massa, yakni :
1) Gangguan
Jika pembicara menyampaikan pesan dengan suara seperti menggerutu, maka efektivitas pesannya akan terganggu. Ketidakjelasan ucapan dan hambatan – hambatan lain dalam proses komunikasi sebelum pesan mencapai audiens dinamakan gangguan (noise). Dalam komunikasi massa yang didasarkan pada peralatan mekanik dan elektronik yang kompleks, peluang terjadinya gangguan adalah tak terbatas karena ada banyak hal yang bisa berjalan secara keliru. Gangguan terjadi dalam tiga bentuk :
28. Gangguan Semantik komunikasi massa itu sendiri dapat mengganggu kesuksesan pesannya jika disusun dengan buruk. Susunan kata yang buruk salah satu contohnya, bicara seperti orang ngedumel juga termasuk dalam bentuk ini.
29. Gangguan Saluran, ketika mendengar radio AM tapi suaranya terputus-putus, berarti itu dinamakan sedang mengalami gangguan saluran. Bentuk lainnya adalah tinta yang blobor di halaman majalah dan mikrofon yang tidak berbunyi saat penyiar membacakan berita. 30. Gangguan Lingkungan. Instrusi yang terjadi di tempat penerimaan
disebut juga gangguan lingkungan, misalnya saat membaca tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi, terdengar suara anak menjerit, yang menggangu proses decoding yang sedang berlangsung saat proses komunikasi massa terjadi (Vivian, 2008 : 459 – 460).
2) Filter
Orang-orang yang menerima pesan media massa mungkin secara tidak sadar melakukan intervensi yang mengganggu kesuksesan proses komunikasi. Penyebabnya itu dikenal dengan filter. Ada beberapa filter dalam komunikasi massa, yakni :
31. Filter Informasional. Jika seseorang tidak memahami bahasa satu simbol yang dipakai komunikator, proses komunikasi akan cacat. Orang tidak punya informasi untuk menguraikan pesan. Filter
(25)
tidak cocok dengan kosakata yang dimiliki audien, tetapi juga kebanyakan merupakan kekurangan di pihak audien.
32. Filter Fisik. Ketika pikiran penerima sedang kelelahan, maka filter
fisik akan menganggu proses komunikasi massa. Orang mabuk merupakan salah satu contohnya dan komunikator massa tidak punya banyak kontrol atas filter fisik ini.
33. Filter Psikologis. Pandangan dan pengalaman yang berbeda bisa saja mempengaruhi dalam menanggapi pesan massa. Misalnya, ada dua orang pria menonton film Sang Penari yang menceritakan tarian Jeger yang pernah dipakai Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam kampanye ke desa-desa. Bagi orang biasa film itu biasa saja, tapi bagi yang pernah merasakan langsung atau menjadi korban dalam pembersihan PKI di Indonesia, film ini bisa menjadi sebuah gambaran hidupnya (Vivian, 2008: 462) .
2.1.1.6 Karakter Komunikasi Massa
Everett M. Rogers membagi karakteristik komunikasi massa dalam beberapa karakter, antara lain :
34. Komunikator Terlembaga. 35. Pesan bersifat umum.
36. Komunikannya Anonim dan Heterogen. 37. Media Massa Menimbulkan Keserempakan.
38. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan. 39. Komunikasi Massa bersifat satu arah.
40. Stimulasi Alat Indera “Terbatas”.
(26)
2.1.2 Media Massa
2.1.2.1 Pengertian Media Massa
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakanpada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khususdidesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraansehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.Media adalah bentuk jamakdari medium yang berarti tengah atau perantara.Massa berasal dari bahasa Inggrisyaitu mass
yang berarti kelompok atau kumpulan. Berarti, pengertian mediamassa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalamhubungannya satu sama lain (Soehadi, 1978: 38).
Media yang termasuk kedalam kategori media massa adalah surat kabar,majalah, radio, TV dan film. Kelima media tersebut dinamakan “The Big Five OfMass Media” (lima besar media massa), media massa sendiri terbagi dua macam,media massa cetak (printed media), dan media massa elektronik (electronic media). Yang termasuk media massa elektronik adalah radio, TV, film, termasuk Compact Disk. Sedangkan media massa cetak dari segi formatnya dibagi menjadi enam yaitu:
42. Koran atau surat kabar. 43. Tabloid.
44. Majalah. 45. Buku.
46. Newsletter. 47. Buletin.
(27)
2.1.2.2 Fungsi Media Massa
Menurut Wright fungsi media terbagi menjadi 4, yaitu :
48. Fungsi pengawasan (surveillance), yaitu memberi informasi dan menyediakan berita. Fungsi pengawasan ini juga termasuk berita yang tersedia di media yang penting dalam ekonomi, publik dan masyarakat, seperti laporan bursa pasar, lalu lintas, cuaca dan sebagainya. Fungsi pengawasan bisa saja menjadi disfungsi. Kepanikan bisa terjadi karena ada penekanan yang berlebihan terhadap bahaya atau ancaman terhadap masyarakat.
49. Fungsi penghubungan (correlation), yaitu seleksi dan interpretasi informasi tentang lingkungan. Media sering kali memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu. Karena itu korelasi menjadi bagian media yang berisi editorial dan propaganda. Dalam menjalankan fungsikorelasi, media sering kali bisa menghalangi ancaman terhadapstabilitas sosial dan memonitor atau mengatur opini publik.
50. Fungsi pentransferan budaya (transmission), yaitu dimana media menyampaikan informasi, nilai, dan norma dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari anggota masyarakat ke kaum pendatang. Dengan cara ini, mereka bertujuan untuk meningkatkan kesatuan masyarakat dengan cara memperluas dasar pengetahuanumum mereka.
51. Fungsi hiburan (entertainment), sebagian besar isi media mungkin dimaksudkan sebagai hiburan, bahkan di surat kabar sekalipun, mengingat banyaknya kolom, fitur, dan bagian selingan. Media hiburan dimaksudkan untuk mengisi waktu luang. Media mengekspos budaya massa berupa seni dan musik pada berjuta-juta orang, dan sebagian orang merasa senang karena bisa meningkatkanrasa dan pilihan publik dalam seni (Severin, 2009: 386).
2.1.2.3 Jenis media massa
Ada beberapa jenis media massa, antara lain:
52. Media cetak adalah media massa pertama kali muncul di dunia pada tahun 1920an. Di kala itu pada awalnya media massa digunakan pemerintah untuk mendoktrin masyarakat, sehingga masyarakat membawa pembaca kepada suatu tujuan tertentu. Seperti teori jarum suntik pada komunikasi massa. Namun sekarang sudah sangat berbeda, kebebasan pers memberi banyak ruang dalam kepemilikan media massa. Contoh –contoh media cetak seperti : surat kabar, majalah dan tabloid.
53. Media elektronik. Setelah media cetak muncullah media elektronik pertama yaitu radio. Radio adalah media audio yang menyampaikan pesan lewat suara. Kecepatan dan ketepatan waktu dalam penyampaian pesan
(28)
radio lebih cepat dengan menggunakan siaran langsung. Setelah itu muncul televisi yang lebih canggih menayangkan gambar. Yaitu sebagai media massa audio visual.
54. Media massa internet baru populer di abad 21, google lahir pada tahun 1997. Media internet bisa melebihi kemampuan media massa cetak dan elektronik. Apa yang ada pada kedua media tersebut bisa masuk dalam jaringan internet melalui website. Namun akses internet yang masih terbilang bebas bisa berbahaya bagi pengguna yang belum mengerti. Misalnya penipuan dan pornografi (kompas.com).
2.1.3 Majalah
2.1.3.1 Sejarah Majalah di Indonesia
Pada akhir abad ke-19, di Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) mulai tampak ada penerbitan pers yang bercorak dan berdasar pada suatu program politik, Karangan yang disajikan bersikap kritis terhadap politik kolonial Belanda di Hindia Belanda. Muncullah majalah yang dikenal dengan nama ‘Bondsblad’, terbit 1897. Majalah ini membawa suara Indische Bond, perkumpulan kaum Indo- Belanda, yang memperjuangkan Hindia Belanda sebagai tanah airnya serta mengusahakan perlakuan yang sama bagi mereka dalam bidang politik.
Selain ‘Bondsblad’, terbit juga Jong Indie, yang didirikan oleh Mr. Th. Thomas. Pada awal abad 20, muncul organisasi pergerakan kemerdekaan seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam dan Indische Partij. Mereka butuh corong untuk menyampaikan program organisasi. Boedi Oetomo menerbitkan Majalah Retno Doemilah dalam bahasa Melayu Jawa, dan Soeara Goeroe. Tahun 1907 di Bandung terbit Majalah Medan Prijaji yang dipimpin RM Tirtoadisoerjo, yang sebelumnya menerbitkan Majalah Soenda Berita.
Di masa-masa itulah terbit banyak majalah, yang kebanyakan isunya mengenai pergerakan kemerdekaan. Akhir 1910, Douwes Dekker menerbitkan majalah dwi mingguan ‘Het Tijdschrift’ yang sangat radikal pembahasan politiknya dengan menyerukan aksi melawan kolonial. Pada tahun 1913, giliran Tjipto Mangoenkoesoemo menerbitkan Majalah ‘De Indier’.
RM Soewardi Soerjaningrat mendirikan Hindia Poetra, memakai bahasa pengantar Belanda. Majalah ini berubah menjadi Indonesia Merdeka, yang
(29)
kemudian terbit dalam dua bahasa. Peredarannya sangat luas, hingga ke Jerman, India, Mesir, Malaya, dan Prancis. Pembacanya mulai dari guru, kalangan swasta, mahasiswa, pejabat belanda dan Indonesia, redaksi surat kabar, dan sebagainya.
Balai Poestaka, salah satu penerbit tertua, juga menerbitkan beberapa majalah untuk rakyat, antara lain Majalah Pandji Poestaka, Majalah Kedjawen dan Parahijangan, majalah anak-anak berbahasa Melayu Taman Kanak-Kanak, dan yang berbahasa Jawa Taman Botjah. Majalah-majalah lain yang terbit dalam kurun ini antara lain: Fikiran Rakjat milik Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Daulat Ra’jat (diterbitkan Bung Hatta). Lalu, muncul pula Majalah ‘Weekblad Sin Po’ tahun 1923 yang merupakan terbitan grup Sin Po. Di majalah mingguan ini pula naskah lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman untuk pertama kalinya dimunculkan.
Tercatat, hinggga tahun 1920-an, sudah ada 127 majalah dan surat kabar. Setelah era ini, masih ada lagi majalah tri wulanan ‘De Chineesche Revue’ (1927), Timboel (membahas soal budaya, tahun 1930-an), hingga Pedoman Masjarakat yang terbit di Medan (diasuh HAMKA), serta Pandji Islam. Dari segi bisnis, disebutkan bahwa mutu kebanyakan majalah masih amat rendah, mengingat situasi yang tidak memungkinkan memperoleh iklan pada waktu itu. (http://duamata.blogspot.com/2006/02/majalah-bag-2-indonesia-punya-cerita).
Selama lebih sepuluh tahun pasca kemerdekaan (1950-an), tercatat jumlah mingguan dan majalah berkala yang beredar sebanyak 226 judul, sementara surat kabar berbahasa Indonesia 67 judul, bahasa Belanda 11 judul, dan Cina 15 judul. Majalah berasal dari kata magazine yang berarti storehouse ataugudang. Dikatakan gudang karena majalah menampung segala jenis tulisanseperti: artikel, puisi, cerita pendek, sketsa, berita dan sebagainya dengangaya penulisan feature. Pada abad 21 majalah mengalami kemajuandengan ditandai semakin menarik isi majalah. Pada awal penerbitannya,majalah hanya berupa katalog dari buku-buku yang saat itu akan dijual. Lama-kelamaan sudah dilengkapi dengan essay, artikel dan ulasan yang sifatnya umum serta ditujukan untuk umum.
(30)
2.1.3.2 Defenisi dan Karakterisktik Majalah
Pengertian majalah menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah sebuah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai laporan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya, dan menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita, remaja, olah raga, otomotif, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya (Balai Pustaka, 1990: 242).
Meskipun majalah dan surat kabar sama-sama sebagai media cetak,majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik sendiri, antara lain:
55. Penyajian lebih dalam
Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan, selebihnya dwi mingguan, bahkan sebulanan. Berita-berita dalam majalah disajikan lebih lengkap, karena dibubuhi latar belakang peristiwa dikemukakan secara kronologis.
56. Nilai aktual lebih lama
Apabila aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai aktualitas majalah bisa satu minggu bahkan lebih. Kita tidakakan menganggap usang majalah yang terbit dua atau tiga hariyang lalu. Sebagaimana kita alami bersama, membaca majalah tidak akan tuntas dalam sehari saja.
57. Gambar atau foto lebih banyak
Jumlah halaman majalah yang lebih banyak, sehingga selain penyajian beritanya yang mendalam, majalah juga menampilkan gambar atau foto yang lengkap, dengan ukuran kertas yang kadang berwarna, serta kualitas kertas yang lebih baik daripada surat kabar. Foto-foto yang ditampilkan di majalah biasanya memiliki daya tarik tersendiri, apalagi bila foto tersebut sifatnya eksklusif.
(31)
58. Cover (sampul) sebagai daya tarik
Cover atau sampul majalah merupakan daya tarik tersendiri selain foto. Cover ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengangambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya cover suatumajalah sangat bergantung pada tipe majalah serta konsistensi majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya (imaginativecenda.blogspot.com.karakteristik-media.html).
2.1.4 Rubrik dan Feature 2.1.4.1 Rubrik
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), rubrik adalahkarangan yang bertopik tertentu dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Misalnya dalam suatu majalah remaja terdapat rubrikpuisi, cerita pendek, rubrik kesehatan, rubrik zodiak, rubrik iptek, atau pun rubrik musik (Balai Pustaka,1990)
Onong Uchjana Effendy mengutarakan definisi mengenai rubrik dalam Kamus Komunikasi, bahwa Rubrik berasal dari bahasa Belanda yaitu ‘Rubriek’, yang artinya ruangan pada halaman surat kabar, majalah atau media cetak lainnya mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat, misalnya rubrik wanita, rubrik olahraga, rubrik pendapat pembaca dan sebagainya (Effendy, 1989: 316). Dalam kegiatan membaca kita banyak mendapatkan banyak informasi. Salah satu jenis bacaan yang dapat dibaca adalah majalah remaja ataupun majalah anak-anak.Dalam suatu majalah banyak sekali rubrik yang menarik untuk dibaca.
Bacaan berbentuk rubrik sangatmembantu kita yang memiliki hobi tertentu. Misalnya anda yang memiliki hobi bermain musik akan terbantu dengan kehadiran rubrik musik. Beberapa rubrik dalam majalah disebut rubrik tetap dan ada jugayang tidak tetap. Rubrik tetap adalah rubrik yang selalu ada pada tiap edisi.
2.1.4.2 Feature
Sampai saat ini belum ada definisi yang baku tentang feature. Para ahli mendefinisikan dengan definisi-definisi yang berbeda. Menurut Daniel R.
(32)
Williamson (dalam Sudarman, 2008: 179) feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang dirancang terutama untuk menghibur dan memberitahu pembaca tentang suatu peristiwa atau kejadian, situasi, atau aspek kehidupan seseorang. Sementara Richard Weiner mendefinisikan feature adalah suatu artikel atau karangan yang lebih ringan, atau lebih umum, tentang daya pikat manusiawi atau gaya hidup, daripada berita lempang yang ditulis dari peristiwa yang masih hangat.
Tulisan feature berbeda dengan berita. Berita identik dengan kecepatan, makin cepat makin up to date, makin lama maka berita semakin basi. Sedangkan untuk menulis feature, si penulis harus memiliki kepekaan untuk memilih objek dan membawakannya secara memikat. Penulis harus memilih bagian yang paling kuat untuk tulisannya. Kalaupun beropini, maka tulisan itu tidak kentara mengemukakan opininya.
Tulisan feature memiliki berbagai jenis, yang diantara lainnya adalah : 59. Soft news, yaitu berita yang sifatnya enteng dan tidak serius. Tulisannya
tidak mendalam dan pada umumnya feature jenis ini ditulis dengan singkat saja.
60. News feature, yaitu tulisan feature yang biasanya dimuat dalam majalah berita. Muatan beritanya sangat dominan, bahkan dibuat lebih rinci dan mendalam.
61. How to do, yaitu tulisan yang mengajarkan masyarakat atau pembaca untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan sesuai yang diajarkan oleh pakar atau ahlinya.
62. Artikel ilmiah populer, yaitu tulisan feature yang menampilkan tema yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
63. Pengalaman pribadi, yaitu tulisan feature yang selalu ditampilkan di media massa tentang pengalaman seseorang yang luar biasa. Semakin seru cerita pengalamannya semakin baik.
(33)
64. Human interest, yaitu tulisan feature yang sasarannya adalah orang-orang terkenal atau yang memiliki nilai jual tinggi, namun bisa juga tulisan yang menjual kesedihan orang-orang kebanyakan.
65. Memperkenalkan produk, yaitu tulisan feature yang memuat informasi tentang produk-produk tertentu.
66. Sejarah, yaitu jenis tulisan feature yang fungsinya untuk mengingatkan masyarakat akan sejarah yang sudah lama.
Untuk mempermudah penulisan feature, ada beberapa anatomi feature
atau susunan bangunan dalam tulisan feature. Anatomi tersebut antara lain : 67. Judul (title). Judul dalam karya feature sering pula disebut dengan title.
Fungsi utama dari judul (title) feature adalah untuk menggugah pembaca. 68. Intro. Intro adalah kalimat pembuka pada penulisan feature. Intro
merupakan paragraf pertama dalam penulisan feature. Tujuan utamanya adalah untuk menarik pembaca untuk mengikuti cerita yang kita tulis dan membuat jalan supaya alur ceritanya tetap lancar. Sedangkan fungsi intro adalah untuk memicu perhatian khalayak sekaligus sebagai pintu masuk ke dalam suatu bangunan cerita yang kita tulis.
69. Jembatan/perangkai. Jembatan/perangkai seringkali disebut dengan istilah peralihan, merupakan kalimat penghubung antara intro dengan tubuh tulisan. Fungsi dari jembatan adalah sebagai perantara antara intro dan tubuh tulisan. Jembatan ini masih kait-mengait dengan tubuh, yang melukiskan identitas dan situasi dari sesuatu hal yang hendak kita tuturkan.
70. Tubuh. Tubuh feature berisi tentang situasi dan proses yang disertai dengan penjelasan mendalam tentang mengapa dan bagaimana sesuatu yang kita tulis itu terjadi.
71. Penutup. Penutup feature merupakan alenia terakhir yang berisi pesan-pesan yang mengesankan. Bagian penutup, biasanya digambarkan dengan
(34)
melingkar, maksudnya bahwa penutup merupakan gambaran yang bulat dari keseluruhan isi tulisan (Sudarman, 2008:54).
2.1.5 Teori AIDDA
Teori AIDDA atau disebut juga teori pendekatan persuasi adalah proses komunikasi yang terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut :
1. A → Attention Perhatian
2. I → Interest Rasa Tertarik
3. D → Desire Keinginan
4. D → Decistion Keputusan
5. A → Action Sikap atau tindakan
Proses pentahapan ini mengandung makna bahwa konumikasi dimulai dengan membangkitkan perhatian (Attention), apabila perhatian komunikan telah terbangkit harus disusul dengan upaya menumbuhkan minat (Interest), minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya keinginan
(Desire) komunikan untuk melakukan hal yang diinginkan komunikator. Setelah timbul keinginan harus diikuti oleh keputusan (Decision) yakni keputusan untuk mengambil sikap atau tindakan (Action) (Effendy, 2000 ; 305).
Dalam model AIDDA hal utama yang harus dilakukan adalahmembangkitkan dan menumbuhkan perhatian komunikan. Dalam hal ini berhasilatau tidaknya perhatian dipengaruhi oleh daya tarik komunikator (sourceattractiveness). Komunikasi yang diawali dengan membangkitkan perhatian (attention) akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian.
Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan oleh komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action). Berikut akan ditampilkan skema AIDDA.
(35)
Gambar 2.1 Skema AIDDA Appeal –
Attractiveness Komunikator
Appeal +
72. 73.
(Sumber : Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, 2003) Hal yang perlu diperhatikan dalam membangkitkan perhatian adalah dihindarkannya kemunculan himbauan (appeal) yang negatif. Himbauan negatif tidak menumbuhkan kegilisahan (anxiety arrousing), melainkan menumbuhkan kegelisahan (anxiety arrousing).
Berdasarkan formula AIDDA maka komunikasi persuasif didahului dengan upaya membangkitkan perhatian (attention). Dalam hal ini adalah majalah menarik perhatian pembacanya dengan tampilan dan warna yang menarik. Apabila perhatian komunikan (pembaca) telah terbangkitkan, maka hal ini akan disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest).
Minat, yaitu suatu keinginan yang kuat ataupun kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu, yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian, yang dalam hal ini adalah minat menyaksikan iklan kembali. Dari bentuk perhatian yang seperti ini akhirnya menjadi sebuah titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire). Hasrat, yaitu suatu keinginan yang amat sangat untuk membaca kembali tersebut. Dengan adanya hasrat, pembaca (komunikan) akan dapat menentukan kemana harus dilanjutkan keinginan kuat tersebut (hasrat) dengan datangnya sebuah keputusan (decision).
Preventif (penolakan)
Anexity Arrousing → Rasa Takut Tidak Ada Perhatian
(36)
Keputusan, yaitu segala putusan yang telah ditetapkan, sesudah dipertimbangkan ataupun dipikirkan, dan merupakan sikap terakhir ataupun langkah yang harus dijalankan. Tindakan, yaitu perbuatan atau sesuatu yang dilaksanakan untuk mengatasi/memenuhi sesuatu hasrat dan keinginan dalam diri. Dalam hal ini adalah meniru modifikasi yang ditampilkan dalam majalah di mobil yang pembaca miliki.
2.1 Kerangka Konsep
Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah yang khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak ditelitinya, inilah yang disebut konsep, yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial, melalui konsep. Peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (event) yang berkaitan satu sama lain (Singarimbun, 2011 ; 32)
Kerangka konsep merupakan hipotesis terurai, karena hipotesis yang sebenarnya adalah rumusan definitif (singkat, padat dan kompak) tentang dugaan rasional sebagai jawaban sementara dari masalah yang akan diuji kebenaran dan ketidakbenarannya. Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran nasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai (Nawawi, 1995 : 40) .
Dalam penelitian ini ditetapkan kerangka konsep metodologi penelitian dalam bentuk kelompok variabel sebagai berikut :
74. Variabel bebas (x)
Variabel bebas merupakan sejumlah gejala faktor, unsur-unsur,yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala ataufaktor lain yang pada gilirannya gejala atau faktor yang kedua itu disebut variabel terikat. Variabel bebas disini adalah rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’.
(37)
75. Variabel terikat (y)
Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang dipengaruhi olehadanya variabel bebas bukan karena adanya variabel lain.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah inovasi anggota klub Mobil ‘Medan Honda Squad’.
76. Variabel antara (z)
Variabel antara berada diantara variabel bebas dan terikat, yangberfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antaravariabel bebas dan terikat.Variabel antara dalam penelitian iniadalah karakteristik identitas responden
2.2 Model Teoritis
Gambar 2.3 Model Teoritis
Variabel Bebas (X) Rubrik Modifikasi ‘Majalah
Motor’
Variabel Terikat (Y) Innovasi Anggota Klub Mobil
‘Medan Honda Squad’
Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden
(38)
2.3 Operasional Variabel
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telahdiuraikan diatas, maka variabel operasional sebagai berikut :
Tabel 2.1 Operasional Variabel
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Variabel Bebas (x) Rubrik Modifikasi ‘Majalah Motor’
77. Judul (title) 78. Intro
79. Jembatan/perangkai 80. Tubuh
81. Penutup
Variabel Terikat (y) Inovasi Anggota Klub Mobil
‘Medan Honda Squad’
82. Perhatian 83. Ketertarikan
84. Keinginan untuk meniru 85. Keputusan untuk meniru 86. Action/tindakan meniru Variabel Antara (z) 87. frekuensi membaca
88. tingkat pendidikan 89. penghasilan
2.3.1 Defenisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentangkonsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang sangat membantu penelitian lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2011: 46).
(39)
90. Variabel bebas (Rubrik Modifikasi ‘Majalah Motor’)
91. Judul/title : Pilihan kalimat judul yang digunakan dalam rubrik Modifikasi ‘Majalah Motor’.
92. Intro : Kalimat-kalimat dalam paragraf pertama yang digunakandalam bangunan cerita yang ditulis dalam rubrik Modifikasi ‘Majalah Motor’.
93. Jembatan/perangkai : Mencoba melukiskan identitas dan situasi tertentu yang dipaparkan dalam tulisan rubrik Modifikasi ‘Majalah Motor’.
94. Tubuh : Penjelasan mendalam mengenai isu tertentu dalam rubrik Modifikasi ‘Majalah Motor’.
95. Penutup : Pesan-pesan yang dari sebuah tulisan rubrik Modifikasi ‘Majalah Motor’ yang terletak di akhir penulisan.
2. Variabel Terikat (inovasi anggota klub mobil ‘Medan Honda Squad’) 96. Perhatian : keinginan yang timbul untuk membaca majalahterutama
rubrik modifikasi‘Majalah Motor’.
97. Ketertarikan : ketertarikan untuk meniru modifikasi di dalam rubrik modifikasi‘Majalah Motor’.
98. Keinginan untuk meniru : keinginan untuk meniru modifikasi mobil yang ada dalam rubrik modifikasi‘Majalah Motor’.
99. Keputusan untuk meniru : keputusan untuk meniru modifikasi mobil yang ditampilkan dalam rubrik modifikasi‘Majalah Motor’.
100.Action/tindakan meniru : imitasi atau meniru modifikasi mobil yangditampilkan rubrik modifikasi‘Majalah Motor’.
(40)
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementaramengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion, hipotesis merupakan penghubung antar teori dan dunia empiris (Rakhmat, 2004:14).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’ terhadap inovasi anggota klub mobil ‘Medan Honda Squad’.
Ha : terdapat pengaruh antara rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’ terhadap inovasi anggota klub mobil ‘Medan Honda Squad’.
(41)
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Sebuah Klub Mobil Honda yang berdiri di kota medan pada tanggal 1 Oktober tahun 2010, awal mula terbentuknya club ini didasari oleh faktor ketidak sengajaan saat melihat semua mobil yang mereka bawa memiliki kesamaan merek, yakni Honda. Seriring berjalannya waktu banyak yang ingin bergabung dengan berbagai tipe mobil bermerek Honda, maka mereka sepakat untuk memberi nama klub mobil mereka menjadi Medan Honda Squad.
Dengan visi dan misi mereka menciptakan sebuah klub mobil yang merupakan organisasi yang bersifat independen dan mandiri yang berfungsi sebagai wadah komunikasi, koordinasi dan konsultasi bagi para anggotanya untuk meningkatkan kemampuan dan saling pengertian di antara sesama anggotanya juga menjadi klub pecinta mobil Honda yang berperan sebagai pilar penting bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia otomotif di Indonesia. Dan angota klub dapat memberikan sumbangan pikiran, tenaga dan waktu baik untuk kegiatan otomotif, kegiatan sosial maupun kegiatan yang lainnya, juga untuk menghantarkan bangsa Indonesia menjadi masyarakat otomotif yang berperilaku otomotif yang positif, baik dan benar sesuai dengan etika dan norma yang berlaku. 3.2 Metode Penelitian
Metode atau dalam bahasa Inggris method berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti rangkaian yang sistematis dan yang merujuk kepada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan dan logis pula (Effendy, 2003: 56). Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional adalah metode yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam menjelaskan antara 2 objek.
Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada-tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan
(42)
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’
terhadap inovasi anggota Klub Mobil ‘Medan Honda Squad’. Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengambil data melalui kuisioner yang disebarkan kepada responden.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1995: 141).Populasi dalam penelitian ini adalah anggota klub Mobil ‘Medan Honda Squad’.Secara resmi dari data yang dikeluarkan pengurus klub Mobil ‘Medan Honda Squad’anggota klub mobil ini berjumlah 35 orang.Berikut nama dan data anggota klun mobil ini :
Tabel 3.1
Data Anggota Klub Mobil ‘Medan Honda Squad’
NO Nama Umur Pekerjaan Jenis Mobil
1 Asrul Alfiansyah 23 Mahasiswa Honda Jazz
2 Kevin Pratama 18 Pelajar Honda Jazz
3 Rizki Nurdelima 23 Mahasiswa Honda Jazz 4 Fadel Hasibuan 19 Mahasiswa Hoda civic
5 Arie Maulana 17 Pelajar Honda Jazz
6 Tengku Muda Ikhsan 28 Mahasiswa Honda Cielo
7 Fahri 18 Mahasiswa Honda Jazz
8 Riski Pratama 22 Mahasiswa Honda Jazz
9 Andry Lubis 17 Pelajar Honda Jazz
10 Farhan Nabil Hamzah
17 Pelajar Honda Jazz
11 Adrian Tobing 22 Mahasiswa Honda Civic 12 Mike Siagian 22 Mahasiswa Honda City
13 M.Rifai 30 Wiraswasta Honda Civic
14 Akbar Syadam 23 Mahasiswa Honda Jazz
(43)
15 Arief Rangkuti 23 Mahasiswa Honda Jazz 16 Lukman Hakim 22 Mahasiswa Honda Crv
17 Alwin Lubis 22 Mahasiswa Honda City
18 Agung Nugraha 22 Mahasiswa Honda nouva 19 Rico Setiawan 24 Mahasiswa Honda Civic 20 Andrie Milala 24 Mahasiswa Honda Crv
21 Michael Law 22 Mahsiswa Honda Civic
22 Adit Damanik 22 Mahasiswa Honda Crv 23 Zahra Maharani 17 Pelajar Honda Jazz 24 Fachri Ardika 22 Mahasiswa Honda Civic 25 Elvrida junita 17 Pelajar Honda Jazz 26 Reiza Amien
Nasution
24 Mahasiswa Honda Civic 27 Indra Sahat 27 Wiraswasta Honda Crv 28 M.Rizky Faizha
Putra
22 Mahasiswa Honda Jazz 29 Imam Nasution 27 Wiraswasta Honda Crv 30 M.Aditya iskandar 17 Pelajar Honda Jazz 31 M.Chairul Satria 17 Pelajar Honda Jazz 32 M.Dariansyah 22 Mahasiswa Honda Crv 33 Andry Miraza 20 Mahasiswa Honda Jazz
34 Aulia Malik 17 Pelajar Honda jazz
35 George Calvin 22 Mahasiswa Honda Civiv
(44)
3.3.2 Sampel
Sedangkan sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Nawawi, 1995: 144). Ada banyak rumus dalam menentukan jumlah sampel, namun dalam penelitian ini peneliti akan mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang tidak terlalu besar dan peneliti merasa sanggup untuk menemui seluruh populasi.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Agar diperoleh data yang objektif, maka penulis menggunakan teknik unuk memperoleh data tersebut melalui cara:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang telah dipilih yaitu dengan cara mengedarkan kuesioner (questioner). Kuesioner, yaitu suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau suatu bidang. Kuesioner ini di maksudkan sebagai daftar pertanyaan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari para responden (Kriyantono, 2009 : 93). Kuesioner ini merupakan sebaran pertanyaan kepada responden dan bersifat tertutup.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan ini merupakan data sekunder yakni data yang didapat melalui kepustakaan, dengan mempelajari buku-buku, majalah-majalah, bahan perkuliahan yang kiranya punya relevansi langsung dengan masalah skripsi penulis.
(45)
3.5 Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap analisa yaitu:
a. Analisa Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom persentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995 : 266).
b. Analisa Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif (Singarimbun, 1995: 273).
101. Uji Hipotesa
Uji hipotesis adalah salah satu fungsi untuk menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dan diinterpretasikan, juga dipakai untuk menguji hipotesis. Analisi hubungan adalah analisis yang menggunakan uji statistik inferinsial dengan tujuan untuk melihat derajat hubungan diantara dua variabel. Kekuatan hubungan yang menunjukkan derajat hubungan ini disebut koefisien asosiasi (korelasi). Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diukur terdapat dalam skala ordinal. Sesuai dengan pedoman penggunaan test statistik yang berlaku, pengujian hipotesis yang berskala ordinal dapat dilakukan dengan test statistik Spearman (Spearman’s Rho Order Correlation). Rumus koefisien korelasinya adalah (Kriyantono, 2008: 169) :
(46)
Rumus koefisien korelasinya adalah:
Rho =
1
−
=
6.∑d2n(n2− 1)
Keterangan:
Rho = koefisien korelasi rank order d = perbedaan antara pasangan jenjang
∑ = sigma atau jumlah
n = jumlah individu dalam sampel 1 = bilangan konstan
6 = bilangan konstan
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika Rho < 0, maka hipotesis ditolak Jika Rho > 0, maka hipotesis diterima
Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika n > 0 maka digunakan rumus uji thitung pada tingkat signifikasi 0,05 sebagai berikut:
�
=
�
n−21− r2
Keterangan:
t = nilai thitung
r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel
jika thitung > ttabel, maka hubungannya signifikan Ha diterima dan Ho ditolak
jika thitung < ttabel, maka hubungannya tidak signifikan Ho diterima dan Ha ditolak
Selanjutnya untuk melihat derajat hubungan digunakan skala Guilford,
(47)
< 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi; kuat
> 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali.
Untuk mengetahui sejauhmanakah hubungan antara variabel X terhadap variabel Y ditentukan dengan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
KP = r
2x 100%
Keterangan:
KP = besarnya koefisien determinasi r = koefisien korelasi
(48)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data
Dalam proses penelitian ini, terdapat beberapa tahapan pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu :
4.2 Tahapan Awal
Sebelum melakukan penelitian ke lokasi peneltian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Namun sebelum itu peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan peneltian dari bagian pendidikan FISIP USU. Setelah penelitian memperoleh surat-surat izin tersebut, maka peneliti dapat melakukan peneltian di lokasi penelitain tersebut.
4.3 Pengumpulan Data
Mulai tanggal 01 November – 15 November 2013, penelti menyebarkan kuesioner kepada responden. Lamanya waktu penyebaran kuesioner lebih dikarenakan masalah teknis. Para responden hanya memiliki beberapa waktu untuk bertemu peneliti. Peneliti melakukan penelitian saat para responden melakuakan diskusi/ pertemuan setiap Jumat malam. Penelti menyebarkan kuesioner tersebut sebnayak 35 kuesioner kepada responden ( Anggota Klub Mobil Medan Honda Squad ).
Kuesioner penelitian tersebut berisi 24 pertanyaan yang seluruhnya harus dijawab responden, dimana terdiri dari 2 pertanyaan untuk karakteristik responden, 22 pertanyaan mengenai pengaruh rubric modifikasi ‘majalah motor’ anggota klub mobil ‘Medan Hjonda Squad’. Dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut peneliti juga menjelaskan pertanyaan-perntanyaan yang kurang dimengerti responden untuk memastikan agar tidak terdapat satu pun pertanyaan yang terlewatkan.
(49)
4.1.3 Proses Pengolahan Data
Setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 35 responden, maka pengolahan data akan dimulai. Terdapat tahapan pengolahan data yang akan peneliti lakukan terdapatlah sebagi berikut :
4.3.1.a Penomoran Kuesioner
Kuesioner yang telah dikumpulkan akan diberi nomor urut sebagai pengenal (01-35).
4.3.1.b Editing
Editing terdaptlah proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan mengindari terjadinya kesalahan pada saat pengisian data kedalam kotak yang disediakan.
4.3.1.c Coding
Coding terdapatlah proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotal kode yang disedesiakan di kuesioner dalam bentuk anngka (score).
4.3.1.d Inventarisasi Variabel
Inventarusasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh akan dimaksdukkan kedalam lemabr Fotron Conol (FC) sehingga memuat seluruh data dalam satu kemasan.
4.3.1.e Tabulasi Data
Dalam tahap ini, data dari Fotron Cobol (FC) dimasukkan kedalam tabel yaitu tabel tunggal dan tabel silang. Penyebaran dta dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, presentasi dan selanjutnya dianalisis.
4.2 Analisis Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.
(50)
4.2.1 Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Lama Menjadi Anggota Klib Mobil ‘Medan Honda Squad’
Lama Menjadi Anggota Frekuensi Persen (%)
1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun
7 11 17
20 31,4 48,6
Total 35 100,0
Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas dari anggota klub mobil ‘Medan Honda Squad’
sudah tergabung dalam klub ini selama tiga tahun sebanyak 17 responden atau 48.6%. Hal ini menunjukkan bahwa klub mobil ‘Medan Honda Squad’ telah menjadi identitas setiap anggota klub. Keberterdapatan klub mobil ini telah menjadi kebiasaan rutin dari anggota yang terdapat. Waktu tiga tahun menurut peneliti bisa mempererat silaturahmi diantara sesama anggota. Kita lihat contoh ketiga kita sekolah SMP / SMA, teman – teman pterdapat masa ini memiliki ikatan yang cukup dekat bagi kita dan biasanya menjadi identitas responden lain mengenal kita. Apalagi mayoritas sampel ini termasuk anggota aktif yang sering mengikuti kegiatan internal maupun eksternal klub mobil ini.
Berikut yang terdapat 11 responden (31.4%) dari sampel yang telah menjadi anggota klub mobil ini selama dua tahun. Waktu dua tahun menjadi transisi dari anggota untuk menemukan identitas dirinya kepterdapat dunia luar. Identitas dalam klub mobil sangat ditentukan klub mobil dimana anggotanya terdaftar. Waktu dua tahun menjadi transisi anggota ini untuk menunjukkan eksistensi dirinya di lingkungan luar klub mobil ‘Medan Honda Squad’. Sementara hanya 7 (tujuh) responden (20%) yang terdaftar sebagai anggota baru klub mobil ini selama setahun. Ketujuh responden ini didominasi oleh pelajar yang baru saja memiliki surat izin mengemudi dan belum menamatkan sekolah menengah atas.
(51)
Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan Responden Frekuensi Persen (%)
Tidak sekolah SD/SMP SMA Sarjana / S2
1 2 17 14
2,8 8,6 48,6
40
Total 35 100,0
Tabel 4.2 Klub mobil ‘Medan Honda Squad’ yang berdiri lebih dari tiga tahun didominasi oleh kalangan eksekutif maupun pekerja. Mayoritas anggota klub mobil ini sudah menyelesaikan program Sarjananya. Selebihnya terdapat 14 responden (40%) sudah bergelar Sarjana dan terdaftar dalam anggota Klub Mobil ini. Mayoritas dari anggota klub mobil ini sebanyak 17 responden (48.6%) merupakan mahasiswa yang telah menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas. Selebihnya 3 (tiga) responden (8.6%) yang telah menamatkan SD/SMP dan hanya 1 (satu) responden (2.8%) yang tidak bersekolah. Tabel 4.2 ini menunjukkan bahwa anggota klub mobil ini didominasi anggota yang terpelajar daripterdapat yang berpendidikan rendah. Hal ini lebih dikarenakan banyak dari anggota klub mobil ini memiliki latar belakang ekonomi menengah ke atas yang mengutamakan pendidikan formal.
(52)
Penghasilan Responden
Penghasilan Responden Frekuensi Persen
(%) Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 5.000.00,-
Rp 5.000.000,- s.d Rp. 10.000.000,- Rp. 10.000.000,- s.d Rp. 15.000.000,- Di atas Rp. 15.000.000,-
25 8 2 0
71,5 22,8 5,7
0
Total 35 100,0
Tabel 4.3 menunjukkan penghasilan responden yang merupakan anggota klub mobil ‘Medan Honda Squad’. Mayoritas responden berjumlah 25 responden (71.5%) memiliki penghasilan per bulan sebesar Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 5.000.000,-. Pterdapat mayoritas mahasiswa penghasilan sebanyak itu sudah lebih dari cukup. Sementara terdapat 8 (delapan) responden (22.8%) anggota klub mobil ini memiliki penghasilan Rp. 5.000.000,- s.d Rp. 10.000.000,-. Terdapat2 (dua) responden (5.7%) memiliki penghasilan per bulan antara Rp. 10.000.000,- s.d Rp. 15.000.000,-. Tabel ini menunjukkan bahwa anggota klub mobil ini memiliki penghasilan lebih dari rata – rata.
Tabel 4.4
(53)
Frekuensi Membaca ‘Majalah Motor’ Frekuensi Persen (%) 1-3 kali
4-6 kali 7-9 kali 10-12 kali
7 12
9 7
20 34,2 25,8 20
Total 35 100,0
Mayoritas responden yaitu 12 responden (34.2%) memiliki frekuensi membaca 4-6 kali dalam setahun. Data ini menunjukkan kecenderungan bahwa mayoritas anggota klub mobil ini membaca setengah dari edisi majalah per tahun. Terdapat 9 (sembilan) responden (25.8%) memiliki frekuensi membaca majalah ini 7-9 kali lebih dari mayoritas anggota klub mobil ini. Bahkan terdapat 7 (tujuh) responden (20%) yang membaca hampir setiap edisi majalah motor dalam setahun. Sementara hanya 7 (tujuh) responden (20%) dari total 35 responden yang membaca kurang dari 3 edisi dalam setahun. Tabel 4.4 ini menunjukkan kecenderungan hampir sebagian besar dari anggota klub mobil atau 28 responden yang mengikuti secara intens setiap edisi majalah ini.
Tabel 4.5
Judul Yang Digunakan Menggambarkan Keseluruhan Cerita
Judul Yang Digunakan Menggambarkan Keseluruhan
(54)
Cerita (%) Tidak Menggambarkan
Kurang Menggambarkan Menggambarkan Sangat Menggambarkan
0 10 21 4
0 26,6
60 11,4
Total 35 100,0
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 21 responden (60%) menyatakan bahwa judul yang ditampilkan dalam feature majalah motor menggambarkan keseluruhan isi cerita. Bahkan terdapat 4 (empat) responden (11.4%) yang menyatakan bahwa judul yang ditampilkan dalam feature sangat menggambarkan keseluruhan isi cerita. Sementara hanya terdapat 10 responden (28.6%) menyatakan bahwa judul featureyang menggambarkan keseluruhan isi cerita.
Beberapa responden menjelaskan bahwa judul feature rubrik modifikasi ‘majalah motor’ menggunakan bahasa yang sederhana. Kesederhaaan judul tersebut sama sekali tidak mengurangi esensi ulasan yang mengikutinya. Feature modifikasi merupakan penjelasan teknis dan detail mengenai perawatan dan atau modifikasi mobil. Judul feature yang digunakan rubrik ini memudahkan pembacanya untuk memahami secara baik ulasan teknik mengenai rubrik tersebut. Contoh : ‘Tips dan Trik menjaga ban tetap awet’, ‘Mengawinkan mobil sport dengan teknologi ramah lingkungan’, ‘First Class MPV : menghadirkan kenyamanan hiburan kelas satu di hterdapatpan kamu’ , dan sebagainya.
Tabel 4.6
Ketertarikan Terhadap Judul
Ketertarikan Terhadap Judul Frekuensi Persen
(55)
Tidak Menarik Kurang Menarik
Menarik Sangat Menarik
1 7 21
6
2,8 20 60 17,2
Total 35 100,0
Judul merupakan sebuah elemen penting dalam tulisan feature. Judul berguna mewakili makna yang terkandung dalam sebuah tulisan feature. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 21 responden (60%) menyatakan bahwa judul feature rubrik modifikasi ‘majalah motor’ menarik perhatian mereka. Bahkan terdapat 6 (enam) responden (17.2%) menyatakan bahwa judul feature rubrik modifikasi sangat menarik.
Terdapat 7 (tujuh) responden (20%) menyatakan bahwa judul kurang menarik. Hanya terdapat 1 (satu) responden (2.8%) yang menyatakan bahwa judul feature
rubrik modifikasi tidak menarik. Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyetujui pernyataan ketertarikan terhterdapatp judul. Fungsi utama judul
feature terdapatlah menggugah pembaca, berbeda dengan judul straight news
yang terkesan bombastis. Judul feature menarik perhatian pembaca yang membutuhkan informasi seputar modifikasi mobil. Modifikasi mobil juga terdiri dari beberapa jenis yaitu : jenis perawatan, race atau inovasi dalam modifikasi. Pembaca yang memiliki hobi racing tentu saja kurang menarik membaca perawatan sementara pembaca yang ikut kontes akan senang membaca inovasi terbaru mengenai modifikasi. ‘Majalah Motor’ ini memberikan judul sesuai dengan motif dari pembaca.
Tabel 4.7 Alur Cerita
Alur Cerita Membangun Frekuensi Persen
(56)
Tidak Membangun Kurang Mmbangun
Membangun Sangat Membangun
0 9 21
5
0 25,7
60 14,3
Total 35 100,0
Tabel 4.7 menunjukkan alur cerita yang dibangun dalam feature rubrik modifikasi ‘majalah motor’. Tulisan feature biasa menggunakan alur piramida terbalik dalam penulisannya. Kesimpulan dalam tulisan feature dilekatkan pterdapat akhir penulisan. Terdapat 9 (sembilan) responden (25.7%) menyatakan alur yang digunakan kurang membangun cerita secara keseluruhan. Walaupun terdapat 21 responden (60%) menyatakan bahwa alur yang digunakan dalam tulisan feature membangun cerita. Terdapat 5 responden (14.3%) menyatakan bahwa alur cerita yang digunakan sangat membangun keseluruhan isi cerita.
Pada‘majalah motor’ ini, tulisan feature banyak menceritakan tentang ‘how to do’, artinya tulisan ini memberi tahu pembaca bagaimana melakukan perawatan dan modifikasi mobil. Jenis tulisan ini memberi kesempatan bagi penulis untuk memulai tulisannya dengan menggambarkan terlebih dahulu tentang kondisi dan konteks perawatan dan modifikasi. Penulis menampilkan terlebih dahulu tentang apa yang dia lihat dan rasakan mengenai kondisi suatu mobil. Setelah penggambaran tersebut penulis kemudian membangun cerita mengenai bagaimana membuat mobil menjadi seperti itu dengan bahasa yang sederhana dan langkah demi langkah.
Tabel 4.8 Isi Paragraf
Isi Paragraf Frekuensi Persen
(57)
Tidak Dapat Kurang Dapat
Dapat Sangat Dapat
0 8 27
0
0 22,8 77,2 0
Total 35 100,0
Isi paragraf juga merupakan elemen penting dalam tulisan feature. Tulisan
feature majalah ini sangat spesifik dalam menggambarkan sebuah keterdapatan. Spesifikasi teknis ini memungkinkan penulis hanya menggunakan 5-9 paragraf saja. Berbeda dengan majalah lain yang menggunakan ulasan panjang tentang sebuah keterdapatan. Terdapat 27 responden (77.2%) menyatakan isi paragraf dapat menjelaskan keseluruhan isi cerita. Hanya terdapat 8 responden (22.8%) menyatakan isi paragraf kurang dapat menjelaskan keseluruhan isi cerita.
Penggunaan paragraf yang sedikit 5-9 paragraf tidak mengurangi ulasan feature
tentang suatu keterdapatan. Kelebihan majalah ini dibandingkan dengan majalah lain terdapatlah pendekatan yang sangat spesifik serta teknis mengenai kondisi mobil. Pterdapat beberapa tulisan bahkan feature majalah ini hanya menjelaskan untuk merk tertentu dan pterdapat bagian tertentu saja. Contoh : judul feature
‘inspirasi segar buat membangun Accord generasi keenam dan ketujuh’. Pterdapat tulisan ini hanya membahas Honda Accord, itupun tidak secara keseluruhan tetapi hanya pterdapat generasi keenam dan ketujuh. Tulisan ini juga dibagi dalam dua bagian yakni generasi keenam 5 paragraf dan generasi ketujuh 6 paragraf. Detail isi paragraf ini memudahkan pembaca untuk memahami keseluruhan cerita
feature.
Tabel 4.9
Gambaran Jembatan Perangkai
Gambaran Jembatan Perangkai Frekuensi Persen
(58)
Tidak Emnggambarkan Kurang Menggambarkan
Menggambarkan Sangat Menggambarkan
0 13 19 3
0 37,1 54,3 8,6
Total 35 100,0
Tabel 4.9 menunjukkan mayoritas responden atau sebanyak 19 responden (54.3%) menyatakan bahwa Jembatan perangkai menggambarkan keseluruhan isi cerita. Bahkan terdapat 3 responden (8.6) menyatakan jembatan perangkai sangat menggambarkan isi cerita. Walaupun terdapat 13 responden (37.1%) menyatakan jembatan perangkai kurang menggambarkan isi cerita. Jembatan perangkai tulisan
feature rubrik modifikasi majalah motor menggunakan bahasa yang sederhana dan masih terhubung dengan intro dan tubuh. Penulis feature rubrik modifikasi di awal tulisan biasa menggambarkan tentang keunggulan pterdapat modifikasi dan masyarakat. Kalimat penghubung yang menjadi jembatan perangkai biasanya berbentuk pertanyaan yang memicu pembaca untuk membaca lebih dalam mengenai ulasan feature.
Tabel 4.10
Trend Jembatan Perangkai
Trend Jembatan Perangkai Frekuensi Persen
(%)
(1)
1. Tidak Menggambarkan 2. Kurang Menggambarkan 3. Menggambarkan
4. Sangat Menggambarkan
10. Menurut anda apakah jembatan perangkai dalam rubrik modifikasi ‘majalah motor’ selalu mengikuti situasi perkembangan modifikasi yang sedang berkembang saat ini?
1. Tidak Mengikuti 2. Kurang Mengikuti 3. Mengikuti
4. Sangat Mengikuti
D. Tubuh
11. Menurut anda, apakah tubuh feature rubrik modifikasi ‘majalah motor’ memberikan penjelasan mendalam mengenai modifikasi ?
1. Tidak Setuju 2. Kurang Setuju 3. Setuju
4. Sangat Setuju
12. Apakah menurut anda rubrik modifikasi pada ‘majalah motor’ memiliki aktualitas berita?
1. Sangat Aktualitas 2. Kurang Aktualitas
(2)
3. Aktualitas 4. Tidak Aktualitas E. Penutup
13. Apakah penutup feature rubrik modifikasi ‘majalah motor’ menuliskan pesan – pesan dari sebuah tulisan rubrik ?
1. Tidak Menutup 2. Kurang Menutup 3. Menutup
4. Sangat Menutup
14. Menurut anda, apakah pesan yang disampaikan pada penutup ‘majalah motor’ dapat memberikan masukan atau saran dalam melakukan perawatan dan modifikasi mobil anda?
1. Tidak Memberi 2. Kurang Memberi 3. Memberi
4. Sangat Memberi
III.3 Dependent Variabel Teori AIDDA
A. Perhatian
15. Apakah isi pesan yang disampaikan dalam rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’ menarik perhatian anda untuk membacanya?
(3)
3. Menarik
4. Sangat Menarik
16. Apakah modifikasi mobil yang ditampilkan dalam rubrik modifikasi ‘majalah motor’ menarik perhatian anda untuk membacanya?
1. Tidak Menarik 2. Kurang Menarik 3. Menarik
4. Sangat Menarik
B. Ketertarikan
17. Apakah setelah membaca rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’, anda tertarik untuk mengikuti atau meniru modifikasi yang ditampilkan?
1. Tidak Tertarik 2. Kurang Tertarik 3. Tertarik
4. Sangat Tertarik
18. Apakah setelah membaca rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’, anda tertarik untuk selalu mengetahui tentang trend-trend modifikasi terbaru?
1. Tidak Tertarik 2. Kurang Tertarik 3. Tertarik
(4)
C. Keinginan Untuk Meniru
19. Apakah setelah membaca rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’, keinginan untuk mengikuti atau meniru trend modifikasi yang ditampilkan semakin kuat?
1. Tidak Kuat 2. Kurang Kuat 3. Kuat
4. Sangat Kuat
20. Menurut anda, seberapa besarkah hasrat (dorongan) yang muncul pada diri anda setelah membaca rubrik modifikasi pada ‘majalah motor’ untuk mengikuti modifikasi pada mobil anda?
1. Tidak besar 2. Besar
3. Kurang Besar 4. Sangat Besar
D. Keputusan Untuk Meniru
21. Apakah setelah membaca rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’, mempengaruhi anda memutuskan untuk meniru trend modifikasi yang ditampilkan?
1. Tidak Mempengaruhi 2. Kurang Mempengaruhi 3. Mempengaruhi
(5)
22. Apakah setelah membaca rubrik modifikasi pada ‘majalah motor’ membuat anda yakin untuk ikut memodifikasi mobil anda?
1. Tidak Yakin 2. Kurang Yakin 3. Yakin
4. Sangat Yakin
E. Action/tindakan meniru
23. Apakah setelah membaca rubrik modifikasi ‘Majalah Motor’, anda mengikuti atau meniru modifikasi mobil yang ditampilkan?
1. Tidak Mengikuti 2. Kurang Mengikuti 3. Mengikuti
4. Sangat Mengikuti
24. Apakah setelah membaca rubrik modifikasi pada ‘Majalah Motor’ membuat anda tertantang untuk ikut melakukan tindakan modifikasi mobil anda?
1. Tidak Tertantang 2. Kurang Tertantang 3. Tertantang
(6)
BIODATA PENELITI
1. IDENTITAS DIRI
Nama : Syaiful Amri Siregar
NIM : 090904060
Tempat/Tgl Lahir : Sei Karang/ 05 Januari 1990 Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl.Stm Suka Teguh No. 2 Medan
II. JENJANG PENDIDIKAN
1. SD : SDN 020 Pekan Baru 2. SMP : Pes. Ar-Raudhatul Hasanah 3. SMA : Al-Azhar Medan
III. KELUARGA
1. Ayah : Nizamul Chairi Siregar 2. Ibu : Sri Murni
3. Saudara : - Miranda Khairina Siregar - Elvira Khairani Siregar