Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data

3.3.2 Sampel

Sedangkan sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi Nawawi, 1995: 144. Ada banyak rumus dalam menentukan jumlah sampel, namun dalam penelitian ini peneliti akan mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang tidak terlalu besar dan peneliti merasa sanggup untuk menemui seluruh populasi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Agar diperoleh data yang objektif, maka penulis menggunakan teknik unuk memperoleh data tersebut melalui cara: a. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang telah dipilih yaitu dengan cara mengedarkan kuesioner questioner. Kuesioner, yaitu suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau suatu bidang. Kuesioner ini di maksudkan sebagai daftar pertanyaan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari para responden Kriyantono, 2009 : 93. Kuesioner ini merupakan sebaran pertanyaan kepada responden dan bersifat tertutup. b. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian kepustakaan ini merupakan data sekunder yakni data yang didapat melalui kepustakaan, dengan mempelajari buku-buku, majalah-majalah, bahan perkuliahan yang kiranya punya relevansi langsung dengan masalah skripsi penulis. Universitas Sumatera Utara

3.5 Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap analisa yaitu: a. Analisa Tabel Tunggal Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom persentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995 : 266. b. Analisa Tabel Silang Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif Singarimbun, 1995: 273. 101. Uji Hipotesa Uji hipotesis adalah salah satu fungsi untuk menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dan diinterpretasikan, juga dipakai untuk menguji hipotesis. Analisi hubungan adalah analisis yang menggunakan uji statistik inferinsial dengan tujuan untuk melihat derajat hubungan diantara dua variabel. Kekuatan hubungan yang menunjukkan derajat hubungan ini disebut koefisien asosiasi korelasi. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diukur terdapat dalam skala ordinal. Sesuai dengan pedoman penggunaan test statistik yang berlaku, pengujian hipotesis yang berskala ordinal dapat dilakukan dengan test statistik Spearman Spearman’s Rho Order Correlation. Rumus koefisien korelasinya adalah Kriyantono, 2008: 169 : Universitas Sumatera Utara Rumus koefisien korelasinya adalah: Rho = 1 − = 6. ∑ 2 d nn 2 − 1 Keterangan: Rho = koefisien korelasi rank order d = perbedaan antara pasangan jenjang ∑ = sigma atau jumlah n = jumlah individu dalam sampel 1 = bilangan konstan 6 = bilangan konstan Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika Rho 0, maka hipotesis ditolak Jika Rho 0, maka hipotesis diterima Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika n 0 maka digunakan rumus uji t hitung pada tingkat signifikasi 0,05 sebagai berikut: � = � n −2 1 − r 2 Keterangan: t = nilai t hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel jika t hitung t tabel , maka hubungannya signifikan Ha diterima dan Ho ditolak jika t hitung t tabel , maka hubungannya tidak signifikan Ho diterima dan Ha ditolak Selanjutnya untuk melihat derajat hubungan digunakan skala Guilford, Kriyantono, 2006: 170 yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi; kuat 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali. Untuk mengetahui sejauhmanakah hubungan antara variabel X terhadap variabel Y ditentukan dengan rumus koefisien determinasi sebagai berikut: KP = r 2 x 100 Keterangan: KP = besarnya koefisien determinasi r = koefisien korelasi Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian ini, terdapat beberapa tahapan pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu : 4.2 Tahapan Awal Sebelum melakukan penelitian ke lokasi peneltian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara USU. Namun sebelum itu peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan peneltian dari bagian pendidikan FISIP USU. Setelah penelitian memperoleh surat-surat izin tersebut, maka peneliti dapat melakukan peneltian di lokasi penelitain tersebut. 4.3 Pengumpulan Data Mulai tanggal 01 November – 15 November 2013, penelti menyebarkan kuesioner kepada responden. Lamanya waktu penyebaran kuesioner lebih dikarenakan masalah teknis. Para responden hanya memiliki beberapa waktu untuk bertemu peneliti. Peneliti melakukan penelitian saat para responden melakuakan diskusi pertemuan setiap Jumat malam. Penelti menyebarkan kuesioner tersebut sebnayak 35 kuesioner kepada responden Anggota Klub Mobil Medan Honda Squad . Kuesioner penelitian tersebut berisi 24 pertanyaan yang seluruhnya harus dijawab responden, dimana terdiri dari 2 pertanyaan untuk karakteristik responden, 22 pertanyaan mengenai pengaruh rubric modifikasi ‘majalah motor’ anggota klub mobil ‘Medan Hjonda Squad’. Dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut peneliti juga menjelaskan pertanyaan-perntanyaan yang kurang dimengerti responden untuk memastikan agar tidak terdapat satu pun pertanyaan yang terlewatkan. Universitas Sumatera Utara