batasan yang jelas dan tegas berapa rasio yang terdapat pada setiap aspek yang dianalisis.
1. Rasio Permodalan
Menurut Abdullah 2005: 124 rasio permodalan digunakan untuk mengetahui kemampuan kecukupan modal dalam mendukung kegiatan bank
secara efisien. Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank.
Sesuai dengan Surat Edaran BI Nomor: 265BPPP tanggal 29 Mei 1993 besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8 sejak akhir
tahun 1995, dan sejak akhir tahun 1997 CAR yang harus dicapai minimal 9. Tetapi kondisi perbankan nasional sejak akhir 1997 terpuruk yang ditandai dengan
banyaknya bank yang dilikuidasi, maka sejak Oktober tahun 1998 besarnya CAR diklasifikasikan dalam 3 kelompok. Klasifikasi bank sejak 1998 sampai 2007
dikelompokkan dalam: 1 Bank sehat dengan klasifikasi A, jika memiliki CAR lebih dari 8, 2 Bank take over BTO atau dalam penyehatan oleh BPPN
Badan Penyehatan Perbankan Nasional dengan klasifikasi B, jika bank tersebut memiliki CAR antara -25 sampai dengan 8, 3 Bank Beku Operasi BBO
dengan klasifikasi C, jika memiliki CAR kurang dari -25. Bank dengan klasifikasi inilah yang dilikuidasi. Rasio ini dihitung dengan rumus Riyadi, 2003:
142:
Universitas Sumatera Utara
2. Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir 2003: 279 rasio rentabilitas atau profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank
yang bersangkutan. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Interest Margin on Loan IML Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perkreditan yang
dimiliki oleh suatu bank untuk menghasilkan pendapatannya. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan hasil yang semakin baik. Menurut Kasmir 2003:283, rasio ini
dihitung dengan rumus :
- Pendapatan bunga bersih disetahunkan. Contoh: untuk posisi juni = akumulasi pendapatan bunga bersih per posisi
juni6 x 12. Total kredit yang disalurkan terdiri dari : pinjaman yang diberikan dalam rupiah
dan pinjaman dalam valuta asing. 2 Return on Equity ROE
Return on Equity ROE adalah tingkat pengembalian atas investasi yang ditanamkan oleh pemegang saham atau investor yang dapat dihitung dengan
membagi laba bersih dengan total modal sendiri laba ditahan, agio saham ,dan
Universitas Sumatera Utara
saham biasa. Menurut surat edaran Bank Indonesia nomor 330DPNP tanggal Desember 2001, rasio ini dihitung dengan rumus:
- Perhitungan laba setelah pajak disetahunkan. Contoh: Untuk posisi juni : akumulasi laba per posisi juni6 x 12
- Modal sendiri : rata-rata modal inti tier 1 Contoh: untuk posisi juni : penjumlahan modal inti Januari sampai Juni6
Perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum yang berlaku.
3. Rasio Likuiditas