Populasi dan Sampel Jenis Data Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Analisis Deskriptif Metode Analisis Statistik 1 Analisis Linear berganda

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, dan sampel yang digunakan adalah laporan keuangan bulanan sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2010.

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui media internet PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk www.bri.co.id, media internet Bank Indonesia www.bi.go.id, buku-buku referensi, jurnal-jurnal penelitian dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian ini.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu: 1. Studi Pustaka, yakni dengan mengumpulkan data pendukung, literature dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran yang diteliti. 2. Pengumpulan data sekunder yang diperlukan, yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia BI. Universitas Sumatera Utara

3.8 Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik.

a. Analisis Deskriptif

Metode deskriptif yaitu metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya kemudian menganalisis dan selanjutnya menginterpretasikannya secara objektif.

b. Metode Analisis Statistik 1 Analisis Linear berganda

Peneliti menggunakan bantuan program Eviews 5.1 sebagai software utama untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Model yang digunakan dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model ekonometrika, yaitu dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan menggunakan teknik analisis yaitu metode kuadrat terkecil biasa Ordinary Least Square OLS. Model analisis yang dipergunakan dalam menganalisa data adalah fungsi linear berganda. Universitas Sumatera Utara Model persamaannya adalah sebagai berikut: Y = fX1,X2,X3,X4 ..............................................................1 Dari persamaan tersebut dispesifikasikan kedalam model sebagai berikut: Y = α + β 1 X1 + β 2 X2 + β 3 X3 + β 4 X4 + µ .............................2 Dimana : Y = CAR Capital Adequacy Ratio α = InterceptKonstanta X1 = Interest Margin Loan IML X2 = Return on Equity ROE X3 = Loan to Deposit Ratio LDR X4 = Giro Wajib Minimum GWM β 1,2,3,4 = Koefisien regresi Variabel X1, X2, X3, X4 µ = Term of error standart error Model regresi berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik sebelum data tersebut dianalisis, yang meliputi : a Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai residu yang berdistribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah data distribusi data normal atau mendekati normal. Universitas Sumatera Utara Asumsi dalam OLS adalah nilai dari rata-rata faktor pengganggu µ i adalah nol. untuk menguji apakah normal atau tidaknya faktor pengganggu, maka dapat dilakukan Uji normalitas dengan menggunakan Jarque-Bera test J_B test. Analisis Jarque-Bera test J_B test, apabila diperoleh nilai sig. Probability lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan normal. b Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain sama, maka disebut homoskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melakukan 2 cara yaitu: 1. Uji Park Uji Park dilakukan dengan melihat apabila koefisien parameter B adalah signifikan secara statistik sig. 0,05, ini menunjukkan bahwa data dari model empiris terdapat heteroskedastisitas. dan sebaliknya. 2. Uji White pedoman dari penggunaan model White ini adalah bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam hasil estimasi, jika nilai R2 hasil regresi dikalikan dengan jumlah data atau [n.R 2 =x 2 hitung ] lebih kecil dibandingkan x 2 tabel. Sementara, akan terdapat masalah Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas apabila hasil estimasi menunjukkan bahwa x 2 hitung lebih besar dibandingkan dengan x 2 tabel. Apabila nilai probability lebih rendah dari 0,05 berarti terdapat heteroskedastisitas pada hasil estimasi. dan sebaliknya. c Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Dimana bila terjadi hubungan yang erat antara variable independen yang satu dengan yang lain, maka hasil regresi penelitian ini akan terganggu atau tidak menyatakan hal yang sebenarnya. Adapun multikolinearitas ditandai dengan : a. standart error tak terhingga b. Tidak ada satupun t statistik yang signifikan pada α = 1 , α = 5, α = 10] c. terjadinya perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori d. R 2 sangat tinggi d Uji Autokorelasi Serial Correlation Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji asumsi bahwa data harus bersifat bebas, dalam pengertian bahwa data pada periode tertentu tidak dipengaruhi ataupun mempengaruhi data pada Universitas Sumatera Utara periode sebelumnya ataupun pada periode sesudahnya. Apabila terjadi gejala autokorelasi, pengujian dengan menggunakan uji t statistik dan uji F statistik sudah tidak efektif lagi. Bilamana uji ini tetap dilaksanakan maka hasil kesimpulan yang didapat akan bersifat meragukan. Autotokorelasi Pengujian terhadap autokorelasi dapat dilakukan dengan uji statistik Durbin –Watson yang dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Kriteria Pengambilan Keputusan Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 dw dl dl ≤ dw ≤ du 4 – dl dw 4 -dl 4 – du ≤ dw ≤ 4 – dl du dw 4 – du Sumber : Situmorang, Dkk 2008:104 Keterangan = dw = durbin watson dl = batas bawah du = batas atas Universitas Sumatera Utara 2 Pengujian Hipotesis a Uji – F Uji - F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Langkah-langkah pengujian: 1. Perumusan Hipotesis H : b 1 =b 2 =b 3 =b 4 = 0 H 1 : tidak semua b i = 0 2. Mencari F hitung dan F tabel . Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan α = 5. 3. Membandingkan nilai F hitung dan F tabel . Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah a. Terima H bila F hitung ≤ F tabel atau sig.F ≥ α b. Tolak H terima H 1 bila F hitung F tabel atau sig.F α b Uji – t Uji Secara Parsial Uji - t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel terikat. Dilakukan menggunakan uji statistik t 2 sisi. Bentuk Pengujian: Universitas Sumatera Utara a. H : b i = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. b. H 1 : b i ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah : a. Terima H bila - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau sig.t ≥ α b. Tolak H terima H 1 bila t hitung - t tabel atau t hitung t tabel atau sig.t α 3 Analisis Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang di tunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi R 2 antara nol dan satu 0 R 2 1. Koefisien determinasi R 2 nol, berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi mendekati satu, maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi R 2 juga dipergunakan untuk mengetahui persentase perubahan variabel dependen Y yang disebabkan oleh variabel independenX. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Studi Beda Capital Adequacy Ratio Bank Swasta Nasional dan Bank Asing di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus Periode 2007-2010

0 30 103

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada Institusi Perbankan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 39 94

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Capital Adequacy Ratio pada Sektor Perbankan Terbuka Di Indonesia

1 28 83

Hubungan Profitabilitas Dan Likuiditas Dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

0 36 64

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 24