Uji Heteroskedastisitas Hasil Pengujian Asumsi Klasik .1. Uji Normalitas

4 8 12 16 20 -6 -4 -2 2 4 6 Series: Residuals Sample 2002M01 2010M12 Observations 108 Mean 5.25e-15 Median 0.128708 Maximum 6.513226 Minimum -5.805154 Std. Dev. 2.133906 Skewness 0.055283 Kurtosis 3.421182 Jarque-Bera 0.853284 Probability 0.652697 Sumber : Output Eviews data diolah Gambar 4.1 Grafik Histogram Normality Test Data Bank Rakyat Indonesia BRI Tbk Tahun 2002-2010 Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa nilai probability Jarque-Bera Test adalah sebesar 0,65 dan diatas nilai signifikan 0.05. maka dapat disimpulkan bahwa data telah berdistribusi normal Wahyu Pratomo Dkk,2007: 93.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji White. Pada White Heteroskedasticity Test, jika nilai probability pada setiap variabel lebih rendah dari 0,05 berarti terdapat heteroskedastisitas pada hasil estimasi. sebaliknya, apabila nilai probability-nya lebih tinggi dari Universitas Sumatera Utara 0,05, maka hasil estimasi tidak terkena heteroskedastisitas. White Heteroskedasticity Test ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Hasil uji White Heteroskedasticity Test Sumber: Output Eviews Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi tersebut diduga terkena heteroskedastisitas karena nilai Prob.Chi-Square lebih rendah dari 0.05 yaitu 0.000003. Variabel yang terkena heteroskedastisitas adalah variabel IML dan LDR karena memiliki nilai probability lebih kecil dari 0.05. Heteroskedastisitas tidak merusak sifat ketidakbiasan dan sifat konsistensi dari hasil estimasi. Namun hasil estimasi tidak lagi efisien. Dengan F-statistic 6.123072 Prob. F14,93 0.000000 ObsR-squared 51.80130 Prob. Chi-Square14 0.000003 Test Equation: Dependent Variable: RESID2 Method: Least Squares Date: 061911 Time: 20:55 Sample: 2002M01 2010M12 Included observations: 108 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 351.7053 88.04358 3.994673 0.0001 IML -12.85257 3.406821 -3.772600 0.0003 IML2 0.381871 0.093016 4.105434 0.0001 IMLROE -0.029858 0.026015 -1.147706 0.2540 IMLLDR 0.086719 0.061408 1.412186 0.1612 IMLGWM -0.244310 0.199211 -1.226390 0.2231 ROE -0.777720 0.507260 -1.533178 0.1286 ROE2 0.004922 0.001545 3.186273 0.0020 ROELDR -0.023232 0.011727 -1.981088 0.0505 ROEGWM 0.206824 0.051973 3.979448 0.0001 LDR -5.106180 2.398022 -2.129330 0.0359 LDR2 0.026636 0.015083 1.765994 0.0807 LDRGWM 0.084998 0.072733 1.168631 0.2455 GWM -11.84053 8.556923 -1.383737 0.1698 GWM2 0.098860 0.053294 1.855006 0.0668 Universitas Sumatera Utara demikian, sangat perlu dilakukan perbaikan pada masalah heteroskedastisitas tersebut Pratomo dkk, 2007;100.

4.3.2.1 Cara Memperbaiki Masalah Heteroskedastisitas

Untuk memperbaiki masalah heteroskedastisitas, ada dua pendekatan yang disarankan oleh para ahli ekonometri yaitu jika varians σ 2 diketahui dan jika varians σ 2 tidak diketahui. Perbaikan ini dilakukan dengan pendekatan Varians σ 2 tidak diketahui. Dalam pendekatan akan dilakukan perubahan transformasi model dengan berlandaskan pada hipotesis sebagai berikut : Hipotesis: Varians kesalahan adalah proporsional terhadap X i . Varians kesalahan dikatakan proporsional terhadap X i , apabila Eµ i 2 = σ 2 X i , Berdasarkan kondisi ini maka persamaan model regresi ini akan ditransformasikanmenjadi: Dimana: dan Xi 0 Dalam metode ini maka prosedur yang pertama dilakukan adalah menentukan variabel independen mana yang akan menjadi pembagi. untuk menemukannya, maka dicari variabel yang nilai standart deviasinya terkecil Pratomo dkk, 2007;10. dari hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa variabel GWM memiliki standart deviasi yang lebih kecil yaitu sebesar 2,715 seperti pada tabel 4.4 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel Bebas IML ROE LDR GWM Mean 15.68208 43.1264 67.49569 10.25252 Median 16.07575 34.47495 67.86911 9.843506 Std. Dev. 2.727532 20.86866 8.745088 2.714798 Sumber: output Eviews data diolah Hasil dari estimasi persamaan tersebut adalah: Dependent Variable: CARB Method: Least Squares Date: 061911 Time: 00:49 Sample: 2002M01 2010M12 Included observations: 108 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -5.005613 1.991143 -2.513940 0.0135 IMLB 0.974613 0.111633 8.730519 0.0000 ROEB -0.007462 0.012632 -0.590745 0.5560 LDRB 0.119831 0.030195 3.968543 0.0001 GWMB 0.919680 0.328962 2.795705 0.0062 R-squared 0.517492 Mean dependent var 5.250154 Adjusted R-squared 0.498754 S.D. dependent var 0.986766 S.E. of regression 0.698618 Akaike info criterion 2.165764 Sum squared resid 50.27086 Schwarz criterion 2.289937 Log likelihood -111.9513 F-statistic 27.61700 Durbin-Watson stat 0.786082 ProbF-statistic 0.000000 Persamaan regresi menjadi CARB = α+ β 1 IMLB + β 2 ROEB + β 3 LDRB + β 4 GWMB + µ Hasil estimasi regresi menunjukkan bahwa nilai Sum squared resid semakin kecil yaitu sebesar 50.27 dibanding Sum squared resid persamaan sebelumnya sebesar 2769.331. Menurut Pratomo 2007: 93 jika angka Sum squared resid dijumpai semakin menurun, maka dapat dikatakan bahwa model yang diestimasi lolos dari masalah heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya untuk membuktikan apakah estimasi regresi di atas tidak lagi memiliki masalah heteroskedastisitas maka dilakukan uji White. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : White Heteroskedasticity Test: F-statistic 1.289613 Prob. F14,92 0.229046 ObsR-squared 17.55348 Prob. Chi-Square14 0.227880 Test Equation: Dependent Variable: RESID2 Method: Least Squares Date: 062511 Time: 11:55 Sample: 2002M02 2010M12 Included observations: 107 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 28.65048 25.10130 1.141394 0.2567 IMLB -2.385876 1.592467 -1.498227 0.1375 IMLB2 -0.007073 0.067257 -0.105167 0.9165 IMLBROEB 0.003425 0.018530 0.184815 0.8538 IMLBLDRB 0.052703 0.042451 1.241503 0.2176 IMLBGWMB 0.384261 0.318413 1.206803 0.2306 ROEB -0.203468 0.251057 -0.810444 0.4198 ROEB2 -0.001442 0.001068 -1.350053 0.1803 ROEBLDRB 0.014381 0.008561 1.679874 0.0964 ROEBGWMB -0.006007 0.064274 -0.093466 0.9257 LDRB -0.738846 1.037595 -0.712076 0.4782 LDRB2 -0.000834 0.009506 -0.087741 0.9303 LDRBGWMB 0.108340 0.172761 0.627110 0.5321 GWMB -8.388991 8.434691 -0.994582 0.3225 GWMB2 0.637977 0.702923 0.907607 0.3665 Dari hasil estimasi di atas maka persamaan regresi sudah bebas dari masalah heteroskedastisitas karena nilai Prob. Chi-Square sudah di atas 0.05 yaitu 0.227880, begitu juga dengan untuk setiap variabel bebas sudah memiliki probabilitas di atas 0.05. Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Studi Beda Capital Adequacy Ratio Bank Swasta Nasional dan Bank Asing di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus Periode 2007-2010

0 30 103

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada Institusi Perbankan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 39 94

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Capital Adequacy Ratio pada Sektor Perbankan Terbuka Di Indonesia

1 28 83

Hubungan Profitabilitas Dan Likuiditas Dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

0 36 64

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 24