Uji Autokorelasi Serial Correlation

besar tidak signifikan biasanya menandakan terdapat multikolinearitas. Berikut ini hasil uji multikolinearitas: Tabel 4.6 Hasil Estimasi Uji Multikolinearitas Koefisien Korelasi Parsial Variabel Nilai R 2 CARB = f IMLB,ROEB,LDRB,GWMB 0.822973 GWMB = f IMLB,ROEB,LDRB 0.724146 LDRB = f IMLB, ROEB, GWMB 0.667394 ROEB = f IMLB, LDRB, GWMB 0.520485 IMLB = f ROEB, LDRB, GWMB 0.594996 Sumber: Output Eviews Data diolah Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai R 2 CAR=f IML,ROE,LDR,GWM = 0.518782 lebih besar dari R 2 dalam regresi parsial antar variabel bebasnya. dari metode ini dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak ditemukan adanya multikolinearitas.

4.3.4 Uji Autokorelasi Serial Correlation

Untuk mendiagnosis ada tidaknya korelasi seial autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Uji Durbin Watson ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model persamaan tersebut. Dengan hipotesisnya sebagai berikut : Ho : p = 0, berarti tidak ada autokorelasi Ho : p ≠ 0, berarti ada autokorelasi n = 108 dl = 1,6104 k = 4 du = 1,7637 α = 5 Durbin – Watson stat = 0.724368 Universitas Sumatera Utara Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 dw dl dl ≤ dw ≤ du 4 – dl dw 4 -dl 4 – du ≤ dw ≤ 4 – dl du dw 4 – du Kesimpulan: 0 DW dl = 0 0,72 1,61 Tolak H0 Berdasarkan hasil estimasi pengaruh IML, ROE, LDR, dan GWM terhadap CAR diperoleh nilai DW hitung sebesar 0,724368. sedangkan pada tingkat signifika nsi α = 5, k = 4 dan n = 108 diperoleh nilai dl = 1,6104 dan du = 1,7637. Berdasarkan perbandingan nilai DW hitung dengan nilai DW tabel, maka disimpulkan terdapat autokorelasi pada model regresi di atas.

4.3.4.1 Cara Memperbaiki Masalah Autokorelasi Serial Correlation

Dalam memperbaiki atutokorelasi digunakan suatu metode yang disebut dengan metode menggunakan model AR1, dalam metode ini harus ditentukan nilai sesungguhnya. dalam metode ini nilai p diestimasikan. Model yang digunakan adalah: µ t = p 1 µ t-1 +p 2 µ t-2 + …+p n µ t-n + ε t Jika nilai p= 1, maka ini disebut autogresif berordo 1, sehingga persamaannya menjadi: µ t = µ t-1 + ε t Universitas Sumatera Utara Model AR1 ini dapat menjadi dasar dalam membuat perbedaan guna menghilangkan autokorelasi dari persamaan. untuk itu, dalam estimasi regresi perlu ditambahkan AR1 sebagai variabel bebas independent variabel. Dalam penelitian ini rumus persamaan regresi adalah CARB = α+ β 1 IMLB + β 2 ROEB + β 3 LDRB + β 4 GWMB + µ. Persamaan ini merupakan transformasi akibat perbaikan dari masalah heteroskedastisitas yang terjadi sebelumnya pada data penelitian ini. Dengan metode perbaikan autokorelasi dengan menggunakan model AR1, maka hasil dari estimasi persamaan tersebut adalah : Dependent Variable: CARB Method: Least Squares Date: 062011 Time: 16:35 Sample adjusted: 2002M02 2010M12 Included observations: 107 after adjustments Convergence achieved after 7 iterations Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.726614 2.037750 4.282475 0.0000 IMLB 0.308939 0.077655 3.978380 0.0001 ROEB 0.018569 0.007620 2.436858 0.0166 LDRB -0.052108 0.043987 -1.184615 0.2389 GWMB -1.276117 0.318019 -4.012705 0.0001 AR1 0.858929 0.048134 17.84453 0.0000 R-squared 0.822973 Mean dependent var 5.252359 Adjusted R-squared 0.814209 S.D. dependent var 0.991142 S.E. of regression 0.427217 Akaike info criterion 1.191390 Sum squared resid 18.43392 Schwarz criterion 1.341268 Log likelihood -57.73937 F-statistic 93.90679 Durbin-Watson stat 2.181025 ProbF-statistic 0.000000 Inverted AR Roots .86 Universitas Sumatera Utara Dari hasil estimasi di atas nilai DW adalah 2.1810 k = 4 dl = 1,6104 α = 5 du = 1,7637 Maka posisinya berada pada dudw4-du dengan hasil 1,61042.1810 2.2363. Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan persamaan regresi tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif. Koesfisien variabel AR1 adalah sebesar 0,86. angka tersebut merupakan nilai dari p. Selanjutnya cara lain untuk membuktikan apakah estimasi regresi di atas tidak lagi memiliki autokorelasi, maka digunakan LM test. Hasil yang didapat adalah: Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.259432 Prob. F2,99 0.288322 ObsR-squared 2.654860 Prob. Chi-Square2 0.265158 Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai ObsR-squared bernilai 2.654860 dengan nilai prob. Chi-Square2 adalah 0,265158. Hasil ini menunjukkan nilai probabilitasnya diatas 0,05 maka tidak menolak hipotesis nol, yaitu tidak ada autokorelasi. Universitas Sumatera Utara 4.4 Hasil dan Pembahasan 4.4.1 Estimasi Persamaan Regresi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Studi Beda Capital Adequacy Ratio Bank Swasta Nasional dan Bank Asing di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus Periode 2007-2010

0 30 103

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada Institusi Perbankan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 39 94

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Capital Adequacy Ratio pada Sektor Perbankan Terbuka Di Indonesia

1 28 83

Hubungan Profitabilitas Dan Likuiditas Dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

0 36 64

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 24