Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Metode Analisis Data Uji Hipotesis

7 sampai dengan tahun 2007, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan koefisien regresi linier.

5. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Sebelum diuraikan tentang jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, terlebih dahulu diuraikan secara singkat tentang populasi dan sampel. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KPR di PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan yang telah disetujui permohonan KPRnya dari tahun 2006 sd 2007. Berdasarkan data yang dihimpun dari PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan dari tahun 2006 sd 2007, tercatat sebanyak 240 debitur yang telah disetujui permohonan KPRnya. Dalam penelitian ini tidak keseluruhan populasi menjadi objek penelitian, melainkan diambil beberapa sample. Metode pengambilan sample didasarkan atas formulasi berikut ini.  2 . N. P. Q s = d 2 N-1 +  2 . P. Q Dimana : s = Jumlah sample yang dibutuhkan p = q = 0.5 d = 0.05  2 dengan dk = 1, taraf kesalahan 1, 5 dan 10 Dari jumlah satu populasi sebanyak 240 debitur KPR di PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan, dengan taraf kesalahan 10, maka jumlah sample yang dianggap representative sebanyak 142 debitur Lihat lampiran 2. Universitas Sumatera Utara 8

6. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel a. Kolektibilitas Kredit

Variabel ini disebut sebagai variabel terikat depemdent variable. Kolektibilitas kredit diartikan sebagai penggolongan kredit berdasarkan tingkat resiko pengembaliannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini didasarkan atas persentase pengembalian kredit yang diukur sebagai berikut : 1 Cadangan Umum, yang sekurang-kurangnya sebesar 1 satu perseratus dari Total Aktiva Produktif. 2 Cadangan Khusus untuk kredit yang diberikan sekurang-kurangnya adalah, Dalam Perhatian Khusus DPK 5 Kurang Lancar KL 15 Diragukan DIR 50 Macet 100

b. Credit Scoring Model

Variabel ini disebut sebagai variabel bebas independent variable. Cerdit Scoring Model diartikan sebagai suatu formula atau hitung-hitungan yang digunakan oleh bank untuk menilai suatu permohonan kredit, apakah layak untuk disetujui atau tidak. Indicator yang digunakan untuk pengukuran variabel ini didasarkan atas nilai skor. Unsur – unsur yang dinilai dalam pemodelan ini ditunjukkan pada Table 1.2. Universitas Sumatera Utara 9 Tabel 1.2 PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang KCP HM. Yamin Medan Unsur – unsur Credit Scoring Model Karakteristik yang dinilai Nilai Bobot Nilai akhir Pendapatan Jaminan dari atasan Pemohon Jaminan Keberadaan Referensi 0.40 0.30 0.20 0.10 100 Sumber : Diadopsi dari Muslich 2000 1 Pendapatan diukur berdasarkan Gaji bersih yang diterima debitur Gaji bersih = Gaji kotor – biaya hidup + angusaran pinjaman dengan pembobotan sebagai berikut : a Gaji bersih Rp. 850.000,- diberi bobot 0.00 b Gaji bersih Rp. 850.000,- s d Rp. 1.700.000,- diberi bobot 0.10 c Gaji bersih Rp. 1.700.000,- sd Rp. 2.550.000,- diberi bobot 0.20 d Gaji bersih Rp. 2.550.000,- sd Rp. 3.400.000,- diberi bobot 0.30 e Gaji bersih Rp. 3.400.000,- diberi bobot 0.40 2 Jaminan dari atasan pemohon diukur bedasarkan ada atau tidaknya konfirmasi tertulis dari atasan dimana debitur bekerja. a Tidak ada jaminan dari atasan pemohon diberi bobot 0.00 b Ada jamina dari atasan pemohon diberi bobot maksimum 0.30 3 Jaminan keberadaan merupakan jaminan fisik yang dititipkan ke Bank. Jaminan dapat dapat berupa kartu kepegawaian, jaminan fisik surat tanah, BPKB Mobil atau kendaraan bermotor lainnya. a Tidak ada jaminan tambahan diberi bobot 0.00 b Jaminan tambahan kartu kepegawaianfisik diberi bobot maksimum 0.20 Universitas Sumatera Utara 10 4 Referensi diukur berdasarkan jabatan, tokoh, dan debitur potensial. a Tidak ada referensi diberi bobot 0.00 b Ada referensi dari pejabattokohdebitur potensial diberi bobot maksimum 0.10

7. Metode Analisis Data

Dalam menganalisa persoalan – persoalan atau masalah –masalah yang sebelumnya telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, maka untuk memecahkan masalah – masalah tersebut penulis menggunakan dua jenis metode analisis, antara lain : Metode Analisis yang bersifat Deskriptif, yaitu merumuskan dan menafsirkan data serta keterangan – keterangan yang diperoleh, dengan kata lain memecahkan masalah dengan jalan mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan data dan mengadakan interpretasi sehingga memberikan suatu gambaran atas permasalahan yang dianalisa.

8. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji persamaan regresi linier berganda. Uji ini digunakan untuk mengetahui besar pengaruh antara: Variable independen X 1 , X 2 , X 3 dan X 4 dengan variable dependen Y. model persamaan yang digunakan : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 +  Dimana : Y = Kolektibilitas kredit X 1 = Pendapatan X 2 = Jaminan dari Atasan Pemohon X 3 = Jaminan Keberadaan Universitas Sumatera Utara 11 X 4 = Referensi β = Nilai Intercept  = Nilai residual variable bebas Untuk membuktikan hipotesis maka digunakan alat uji sebagai berikut : 1. Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 =0,05. Urutan uji F a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H : β 1 = β 2 = β 3 =…………….=β 8 = 0 H a : Paling sedikit ada satu β i  0 i = 1,2,3,…….8 b. Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu : dimana : R 2 = koefesien determinasi n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F hitung yang dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat resiko level of significant dalam hal ini 0,05 dan degree of freedom = n-k-1. c. Kriteria Pengujian : dimana : F hitung  F tabel = H ditolak F hitung  F tabel = H diterima 2. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95  = 0,05. Urutan Uji t :   1 1 2 2     k n R k R F Universitas Sumatera Utara 12 a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H : β i = 0 i = 1,2,3,….....8 H a : β i 0 i = 1,2,3,…….8 b. Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus : dimana : b i = koefesien regresi masing-masing variabel Sb i = standar error masing-masing variabel Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t hitung yang kemudian dibandingkan dengan t tabel pada tingkat keyakinan 95. c. Kriteria pengujian : t hitung  t tabel = H ditolak t hitung  t tabel = H diterima Untuk ketepatan penghitungan sekaligus mengurangi human errors, penulis tidak melakukan perhitungan secara manual akan tetapi dengan menggunakan program komputer yang dibuat khusus untuk membantu pengolahan data statistik, yaitu program SPSS statistiacal packages for social siciences Versi 14.0, aplikasi ilmu sosial. Penetapan tingkat signifikansi pada confidence level 95 atau  0.05. Dengan menggunakan program SPSS disamping untuk memperoleh hasil yang akurat dan tepat, juga pengolahan dapat dilakukan dengan cepat. Uji akan dilakukan satu sisi, karena akan dicari korelasi dari masing – masing variable satu arah. Sedangkan untuk pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya suatu hipotesis mengacu kepada ketentuan : i i hit sb b t  Universitas Sumatera Utara 13 1. Jika prob sig 1-tailed 0.05, maka H 1 dan H 2 diterima atau terdapat korelasi dan pengaruh antar variable yang diteliti. 2. Jika prob sig 1-tailed 0.05, maka H 1 dan H 2 ditolak atau tidak terdapat korelasi dan pengaruh antar variable yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 14 BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Bank

Bank yang kita kenal merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan baik tabungan, deposito dan giro. Kemudian bank dengan kegiatannya juga sebagai tempat untuk meminjam uang kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Perkembangan kegiatan bank itu sendiri sampai dengan fungsinya yang lebih kompleks menjadi tempat segala macam bentuk pembayaran dan setoran. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir 2002:11, mengatakan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Dendawijaya 2003 : 35, “Bank adalah : badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan financial intermediaries , yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana idle fundsSurplus unit kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana deficit unit pada waktu yang ditentukan”. Universitas Sumatera Utara