4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana pengaruh Credit
Scoring Model terhadap kolektibilitas kredit pemilikan rumah pada Bank BTN Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan?”
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan masalah yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris. Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka yang menjadi hipotesis dari penelitian ini adalah : “Terdapat pengaruh Credit Scoring Model terhadap kolektibilitas kredit pemilikan rumah pada Bank
BTN Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan”
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu :
a. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan Credit Scoring Model pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu
H.M. Yamin Medan. b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Credit Scoring Model
terhadap kolektibilitas kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan.
Universitas Sumatera Utara
5
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : a.
Bagi penulis, penelitian bermanfaat sebagai wadah penerapan ilmu pengetahuan yang didapat selama dibangku kuliah dan pengembangan
wawasan di dunia kerja yang sesungguhnya. b.
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen PT. Bank Tabungan Negara Persero KCP H.M.
Yamin Medan dalam hal penyaluran kredit. c.
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan penelitian – penelitian lebih lanjut.
E. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Tabungan Negara Persero KCP H.M. Yamin Medan yang beralamat di Jl. H.M. Yamin Medan. Penelitian ini
dilakukan mulai bulan Agustus 2007 sampai dengan Februari 2008. Rancangan waktu penelitian dilakukan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan
penyelesaian penelitian secara keseluruhan.
2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dgunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung berasal dari narasumber akan tetapi melalui orang lain atau lewat
dokumen. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan di PT. Bank Tabungan Negara
Universitas Sumatera Utara
6
Persero Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan yaitu dengan meminta bantuan kepada bagian kredit untuk memperoleh data yang meliputi :
a. Perkembangan jumlah debitur KBP dari tahun 2006 sd 2007
b. Skor masing – masing debitur pada saat diterimanya aplikaksi KPR dan
diambilnya suatu keputusan untuk menyetujui diberikannya KPR kepada debitur.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian dan pengumpulan datainformasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan 2 dua teknik
pengumpulan data, yaitu : a.
Wawancara interview, yaitu suatu cara untuk menghimpun data dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan responden penelitian
untuk dijawab secara lisan. b.
Studi Dokumentasi, yaitu suatu cara untuk menghimpun data dengan cara mengumpulkan berbagai dokumen pendukung yang masih relevan dengan
penelitian ini
4. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini, penulis membatasinya hanya mengoperasionalkan data sekunder nilai skor kredit telah ditetapkan PT. Bank
Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan untuk masing – masing debitur KPR, sedangkan untuk mengukur kolektibilitas hanya
didasarkan rasio umur piutang untuk jangka waktu 2 tahun, yaitu dari tahun 2006
Universitas Sumatera Utara
7
sampai dengan tahun 2007, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan koefisien regresi linier.
5. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Sebelum diuraikan tentang jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, terlebih dahulu diuraikan secara singkat tentang populasi dan
sampel. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KPR di PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan
yang telah disetujui permohonan KPRnya dari tahun 2006 sd 2007. Berdasarkan data yang dihimpun dari PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang
Pembantu H.M. Yamin Medan dari tahun 2006 sd 2007, tercatat sebanyak 240 debitur yang telah disetujui permohonan KPRnya. Dalam penelitian ini tidak
keseluruhan populasi menjadi objek penelitian, melainkan diambil beberapa sample. Metode pengambilan sample didasarkan atas formulasi berikut ini.
2
. N. P. Q s =
d
2
N-1 +
2
. P. Q
Dimana : s
= Jumlah sample yang dibutuhkan p = q = 0.5
d = 0.05
2
dengan dk = 1, taraf kesalahan 1, 5 dan 10
Dari jumlah satu populasi sebanyak 240 debitur KPR di PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu H.M. Yamin Medan, dengan taraf
kesalahan 10, maka jumlah sample yang dianggap representative sebanyak 142 debitur Lihat lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
8
6. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel a. Kolektibilitas Kredit
Variabel ini disebut sebagai variabel terikat depemdent variable. Kolektibilitas kredit diartikan sebagai penggolongan kredit berdasarkan tingkat
resiko pengembaliannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini didasarkan atas persentase pengembalian kredit yang diukur sebagai berikut :
1 Cadangan Umum, yang sekurang-kurangnya sebesar 1 satu perseratus
dari Total Aktiva Produktif. 2
Cadangan Khusus untuk kredit yang diberikan sekurang-kurangnya adalah, Dalam Perhatian Khusus DPK
5 Kurang Lancar KL
15 Diragukan DIR
50 Macet
100
b. Credit Scoring Model
Variabel ini disebut sebagai variabel bebas independent variable. Cerdit Scoring Model diartikan sebagai suatu formula atau hitung-hitungan yang
digunakan oleh bank untuk menilai suatu permohonan kredit, apakah layak untuk disetujui atau tidak. Indicator yang digunakan untuk pengukuran variabel ini
didasarkan atas nilai skor. Unsur – unsur yang dinilai dalam pemodelan ini ditunjukkan pada Table 1.2.
Universitas Sumatera Utara
9
Tabel 1.2 PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang KCP HM. Yamin Medan
Unsur – unsur Credit Scoring Model
Karakteristik yang dinilai Nilai
Bobot Nilai akhir
Pendapatan Jaminan dari atasan Pemohon
Jaminan Keberadaan Referensi
0.40 0.30
0.20 0.10
100
Sumber : Diadopsi dari Muslich 2000
1 Pendapatan diukur berdasarkan Gaji bersih yang diterima debitur Gaji bersih
= Gaji kotor – biaya hidup + angusaran pinjaman dengan pembobotan sebagai berikut :
a Gaji bersih Rp. 850.000,- diberi bobot 0.00
b Gaji bersih Rp. 850.000,- s d Rp. 1.700.000,- diberi bobot 0.10
c Gaji bersih Rp. 1.700.000,- sd Rp. 2.550.000,- diberi bobot 0.20
d Gaji bersih Rp. 2.550.000,- sd Rp. 3.400.000,- diberi bobot 0.30
e Gaji bersih Rp. 3.400.000,- diberi bobot 0.40
2 Jaminan dari atasan pemohon diukur bedasarkan ada atau tidaknya konfirmasi
tertulis dari atasan dimana debitur bekerja. a
Tidak ada jaminan dari atasan pemohon diberi bobot 0.00 b
Ada jamina dari atasan pemohon diberi bobot maksimum 0.30 3
Jaminan keberadaan merupakan jaminan fisik yang dititipkan ke Bank. Jaminan dapat dapat berupa kartu kepegawaian, jaminan fisik surat tanah,
BPKB Mobil atau kendaraan bermotor lainnya. a
Tidak ada jaminan tambahan diberi bobot 0.00 b
Jaminan tambahan kartu kepegawaianfisik diberi bobot maksimum 0.20
Universitas Sumatera Utara
10
4 Referensi diukur berdasarkan jabatan, tokoh, dan debitur potensial.
a Tidak ada referensi diberi bobot 0.00
b Ada referensi dari pejabattokohdebitur potensial diberi bobot maksimum
0.10
7. Metode Analisis Data
Dalam menganalisa persoalan – persoalan atau masalah –masalah yang sebelumnya telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, maka untuk memecahkan
masalah – masalah tersebut penulis menggunakan dua jenis metode analisis, antara lain : Metode Analisis yang bersifat Deskriptif, yaitu merumuskan dan
menafsirkan data serta keterangan – keterangan yang diperoleh, dengan kata lain memecahkan masalah dengan jalan mengumpulkan, menyusun,
mengklasifikasikan data dan mengadakan interpretasi sehingga memberikan suatu gambaran atas permasalahan yang dianalisa.
8. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji persamaan regresi linier berganda. Uji ini digunakan untuk mengetahui besar pengaruh antara:
Variable independen X
1
, X
2
, X
3
dan X
4
dengan variable dependen Y. model persamaan yang digunakan :
Y =
β +
β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+
Dimana : Y
= Kolektibilitas kredit X
1
= Pendapatan
X
2
= Jaminan dari Atasan Pemohon X
3
= Jaminan Keberadaan
Universitas Sumatera Utara
11
X
4
= Referensi
β = Nilai Intercept
= Nilai residual variable bebas
Untuk membuktikan hipotesis maka digunakan alat uji sebagai berikut : 1.
Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 =0,05.
Urutan uji F a.
Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H
: β
1
= β
2
= β
3
=…………….=β
8
= 0 H
a
: Paling sedikit ada satu β
i
0 i = 1,2,3,…….8 b.
Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu :
dimana : R
2
= koefesien determinasi n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F
hitung
yang dibandingkan dengan F
tabel
dengan tingkat resiko level of significant dalam hal ini 0,05 dan degree of freedom
= n-k-1. c.
Kriteria Pengujian :
dimana : F
hitung
F
tabel
= H ditolak
F
hitung
F
tabel
= H diterima
2.
Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas
terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95
= 0,05. Urutan Uji t :
1 1
2 2
k n
R k
R F
Universitas Sumatera Utara
12
a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif.
H : β
i
= 0 i = 1,2,3,….....8 H
a
: β
i
0 i = 1,2,3,…….8 b.
Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus :
dimana : b
i
= koefesien regresi masing-masing variabel Sb
i
= standar error masing-masing variabel
Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t
hitung
yang kemudian dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat keyakinan 95. c.
Kriteria pengujian : t
hitung
t
tabel
= H ditolak
t
hitung
t
tabel
= H diterima
Untuk ketepatan penghitungan sekaligus mengurangi human errors, penulis tidak melakukan perhitungan secara manual akan tetapi dengan menggunakan
program komputer yang dibuat khusus untuk membantu pengolahan data statistik, yaitu program SPSS statistiacal packages for social siciences Versi 14.0,
aplikasi ilmu sosial. Penetapan tingkat signifikansi pada confidence level 95 atau
0.05. Dengan menggunakan program SPSS disamping untuk memperoleh hasil yang akurat dan tepat, juga pengolahan dapat dilakukan dengan cepat.
Uji akan dilakukan satu sisi, karena akan dicari korelasi dari masing – masing variable satu arah. Sedangkan untuk pengambilan keputusan diterima atau
ditolaknya suatu hipotesis mengacu kepada ketentuan :
i i
hit
sb b
t
Universitas Sumatera Utara
13
1. Jika prob sig 1-tailed 0.05, maka H
1
dan H
2
diterima atau terdapat korelasi dan pengaruh antar variable yang diteliti.
2. Jika prob sig 1-tailed 0.05, maka H
1
dan H
2
ditolak atau tidak terdapat korelasi dan pengaruh antar variable yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
14
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Bank
Bank yang kita kenal merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan baik tabungan, deposito dan giro. Kemudian bank
dengan kegiatannya juga sebagai tempat untuk meminjam uang kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Perkembangan kegiatan bank itu sendiri
sampai dengan fungsinya yang lebih kompleks menjadi tempat segala macam bentuk pembayaran dan setoran.
Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir 2002:11, mengatakan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Dendawijaya 2003 : 35, “Bank adalah : badan
usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan financial intermediaries
, yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana idle fundsSurplus unit
kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana deficit unit
pada waktu yang ditentukan”.
Universitas Sumatera Utara
15
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya menarik dana dan
menyalurkan dana tersebut bagi masyarakat yang membutuhkan. Bagi bank konvensional besarnya bunga kredit dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan
serta faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan suku bunga kredit. Sebuah bank tentunya mempunyai tujuan utama memperoleh keuntungan
dalam kegiatannya agar dapat membiayai kegiatan operasionalnya. Agar suatu badan usaha tidak menderita kerugian maka badan usaha tersebut perlu
mengelolanya secara professional. Menurut Dendawijaya 2003:33 kegiatan bank umum dan dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 6 enam kegiatan utama yaitu
perkreditan, pemasaran, pendanaan, operasi, pengelolaan SDM, Audit. Kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perkreditan
Kegiatan perkreditan merupakan suatu rangkaian kegiatan utama bank umum yang paling banyak memiliki struktur organisasi dan beragam sifatnya.
Dalam neraca sebuah bank pos kredit merupakan angka yang terbesar dan penghasilan terbesar pula dari kegiatan ini. Kegiatan perkreditan perlu
pengelolaan resiko yang baik agar dapat mengecilkan tingkat resiko kredit. 2.
Pemasaran Marketing Kegiatan marketing suatu bank umum lebih banyak diarahkan pada
penghimpunan dana. Hal ini dikarenakan semua kegiatan bank pada sisi aktiva, sangat tergantung dari adanya dana yang terhimpun dan besarnya dana
pada bank tersebut.
Universitas Sumatera Utara
16
3. Pendanaan Tresury
Kegiatan treasury pendanaan lebih diutamakan pada pengelolaan dana oleh para manajemen bank, agar diperoleh kinerja yang optimal dalam
memperoleh dana serta memaksimalkan alokasi dana kepada aktiva produktif dalam kegiatan bisnis bank.
4. Operasional
Kegiatan operasional merupakan kegiatan unit-unit dalam bank yang bersifat membantu kegiatan-kegiatan unit utama bank lainnya. Kegiatan tersebut
antara lain meliputi kegiatan administrasi dan pembukuan bank, baik di cabang maupun dipusat.
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resources
Pengelolaan sumber daya manusia human resources dalam sangatlah penting dalam kegiatan suatu bank. Dukungan dari SDM yang berkualitas
perlu ditunjang dengan berbagai persyaratan dari perencanaan sumber daya manusia, penarikan tenaga kerja, seleksi, penempatan pegawai, perencanaan
pendidikan dan latihan, penilaian prestasi kerja sampai kompensasi yang akan diberikan.
7. Audit Pengawasan Kegiatan pengawasan pada bank umum meliputi 3 jenjang pengawasan
audit yaitu : a.
Pengawasan intern Internal Audit Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh suatu unit
didalam bank yang dikenal dengan nama satuan kerja audit. Unit
Universitas Sumatera Utara
17
diharuskan keberadaannya dalam bank berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
b. Pengawasan Ekstern External Audit
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik, yang penunjukkannya dalam rapat umum tahunan pemegang
saham RUPST bank yang bersangkutan. c.
Pengawasan BI Pengawasan BI adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia,
baik secara berkala maupun secara mendadak berdasarkan kebutuhan tertentu menurut pertimbangan Bank Indonesia.
B.
Pengertian Kredit
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata kredit, sebagai orang awampun tentu mengetahui apa itu kredit baik itu kredit barang ataupun
uang, istilah kredit menurut orang awam merupakan suatu proses pinjaman meminjam dengan suatu perjanjian pengembaliannya.
Menurut asal mulanya kata kredit dari bahasa Yunani yaitu credere yang artinya kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit
maka berarti mereka memperoleh kepercayaan. Pengertian Kredit menurut Undang-Undnag Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah : Penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menurut Sinungan 2002:3 kredit adalah : suatu pemberian
Universitas Sumatera Utara
18
prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan datang disertai dengan suatu kontra prestasi
berupa bunga. Dapat dikatakan bahwa kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Dalam memberikan kredit kreditur tentunya bank
harus melalui proses dengan menganalisis kredit untuk meyakinkan bank bahwa penerima kredit debitur benar-benar dapat dipercaya.
Menurut Masyhud 2004:292 dalam pengertian mengenai kredit tersebut mencakup beberapa unsur yang terkandung didalamnya, yaitu :
1. Unsur penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu.
2. Unsur kewajiban pengembalian kembali kredit atau tagihan
3. Unsur jangka waktu pengembalian kredit atau tagihan
4. Unsur pembayaran bunga
5. Unsur adanya perjanjian kredit
Sedangkan menurut Kasmir 2002:94 menerangkan bahwa unsur-unsur dari kredit tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit Bank bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali
dimasa tertentu dimasa yang akan datang. 2.
Kesepakatan Merupakan kesepakatan antara kreditur dan debitur yang terutang dalam
suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
19
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
4. Resiko
Dikarenakan kredit yang diberikan dengan tenggang waktu pengembaliannya tentunya mempunyai resiko tidak tertagih baik yang
disengaja maupun yang tidak dan semakin panjang jangka waktu semakin besar pula resikonya.
5. Balas Jasa
Tentunya pemberi kredit mengharapkan balas jasa dari pemberian kredit tersebut berupa keuntungan yang disebut bunga bank dan biaya-biaya lain
dalam proses realisasi kredit tersebut.
C. Jenis-jenis Kredit