26
b. Kredit menghadapi berbagai permasalahan, namun tetap dapat dicari jalan
keluarnya oleh bank. c.
Tejadi permasalahan kredit yang tidak lagi dapat diatasi sehingga portofolio kredit masuk dalam golongan kolektibilitas macet.
Dari siklus perkreditan tersebut terlihat bahwa cash-out-flow dan cash inflow dana sangat tergantung pada kelancaran jalannya kredit, yang pada
akhirnya menjamin tercapainya likuiditas dan rentabilitas bank.
E. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
Bank dalam memberikan kredit haruslah mempunyai staf yang dapat diandalkan dalam menganalisis kredit. Analisis kredit atau penilaian kredit adalah
suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisa atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur sehingga dapat memberikan
keyakinan kepada pihak bank bahwa kredit yang diberikan cukup layak feasible. Dengan adanya analisis kredit ini dapat dicegah secara dini kemungkinan
terjadinya default oleh calon debitur dan dapat mengecilkan resiko kredit. Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan oleh
perbankan diantaranya yaitu Dendawijaya, 2003:91.
1. Prinsip 6 C yang meliputi sebagai berikut :
a. Character yaitu analis menilai watakkarakter berkaitan dengan integritas
calon debitur disini menilai kemauan membayar kembali atas kredit yang telah dinikmatinya. Penilaian terhadap itikad atau kemauan baik nasabah
Universitas Sumatera Utara
27
memang agak sukar bila calon debitur baru dikenal oleh bank. Jadi perlu mencari informasi dari luar mengenai calon debitur tersebut.
b. Capital yaitu seorang calon debitur itu haruslah mempunyaiada modal
capital dulu dalam mengajukan kredit. Penilaian ini diarahkan pada
kondisi debitur, seberapa besar jumlah kebutuhan dana yang diperlukan tentunya dapat dilihat melalui laporan keuangannya.
c. Capacity adalah penilaian terhadap calon debitur dalam hal kemampuan
memenuhi kewajiban yang telah disepakati dalam perjanjian. d.
Condition of Economy yaitu penilaian kredit untuk melihat keadaan perekonomian sekarang dan prospek perekonomian yang akan datang
sesuai dengan sektor masing-masing. e.
Colleteral yaitu penilaian terhadap jaminan yang diberikan oleh calon debitur baik yang bersifat fisik maupun non fisik dan hal ini untuk
meyakinkan bank terhadap pengembalian kreditnya. f.
Contraints disini yang dinilai adalah faktor hambatan atau jaringan berupa faktor-faktor sosial psikologis yang ada pada suatu daerah atau wilayah
tertentu.
2. Prinsip “6A” atau analisis kredit berdasarkan prinsip studi kelayakan yang
menganalisis berbagai aspek dari proyek yang akan dibiayai bank. Analisis tersebut terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut :
a. Aspek Yuridis Hukum
Dinilai dari legalitas usaha apakah perusahaan tersebut tercatat sebagai badan usaha yang resmi.
Universitas Sumatera Utara
28
b. Aspek Pasar dan Pemasaran
Menilai bagaimana kemungkinan pangsa pasar yang dapat diraih dari produk atau jasa yang diproduksi.
c. Aspek Teknis
Menilai seberapa jauh kemampuan calon debitur sebagai pengelola proyek dalam mempersiapkan suatu proyek serta kesiapan secara teknis
operasionalnya. d.
Aspek Manajemen Analis menilai manajemen dari organisasi apakah manajemennya
mempunyai sumber daya yang mempunyai kecakapan skill dan kemampuan dalam mengelola suatu proyek.
e. Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan untuk menilai data-data keuangan calon debitur, apakah sumber pembiayaan yang dibiayai akan mampu dalam pelaksanaan
proyek. f.
Aspek sosial-ekonomis Analisis pada aspek ini untuk menilai jika dibiayai oleh bank mempunyai
nilai tambah value added yang tinggi dilihat dari sudut pandang sosial dan makro ekonomi terutama dilihat dari sudut pandang pemerintah dan
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
29
3. Analisis 7 P adalah sebagai berikut