54
4.3.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan
dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang
diestimasi secara bersama-sama one step approach to SEM. One step aprroach to
SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al.,1998.
Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dan Tabel
Goodness of Fit di bawah ini
Gambar 4.1
M O
D EL
PEN G
U KU
R AN
STR U
KTU R
AL Ethical Behavior, C
ustom er O
rientation, Sales Perform ance
M odel Specification : O
ne Step Approach - Base M odel
Sales Perform
ance
1
Ethical Behavior
d_jp 1
X11 er_1
1 X12
er_2 1
Y1 er_7
1 1
Y2 er_8
1 X13
er_3 1
1
C ustom
er O
rientation X21
er_4 X22
er_5 X23
er_6 1
1 1
Y3 er_9
1 Y4
er_10 1
Y5 er_11
1 Y6
er_12 1
Sumber : Lampiran 3
55
Tabel 4.11 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Model One- Step Approach – Base Model
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi Model
CminDF 1.233
≤ 2,00 baik
Probability 0.123
≥ 0,05 baik
RMSEA 0.044
≤ 0,08 baik
GFI 0.920
≥ 0,90 baik
AGFI 0.900
≥ 0,90 baik
TLI 0.967
≥ 0,95 baik
CFI 0.974
≥ 0,94 baik
Sumber : Lampiran 3
Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil
evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya
didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.
4.3.7. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 3297,97 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini
sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing- masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah
ini :
56
Tabel 4.12. Uji Kausalitas Antar Faktor
Faktor Faktor
Ustd Estimate
Std Estimate
Prob Kinerja Tenaga Penjual
Perilaku Etis 0,164
0,394 0,002
Kinerja Tenaga Penjual Orientasi pelanggan
0,189 0,455
0,000 Batas Signifikansi
≤ 0,10
Sumber : Lampiran 3
Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa :
a. Perilaku etis berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja tenaga penjual Asuransi Jiwa Bumi Putera 1912 di Jombang, dapat diterima Prob. kausalnya
0,002 ≤ 0,10, signifikan dan positif.
b. Orientasi pelanggan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja tenaga penjual Asuransi Jiwa Bumi Putera 1912 di Jombang, dapat diterima Prob.
kausalnya 0,000 ≤ 0,10, signifikan dan positif.
4.4. Pembahasan 4.4.1.