Kinerja karyawan Penelitian Terdahulu

20 c. Dapat membentuk opini publik yang positif, sehingga menguntungkan bagi kemajuan perusahaan. d. Dapat menimbulkan profitabilitas perusahaan, sehingga mendorong dihasilkan produk baru yang berkualitas. e. Dapat membina hubungan yang baik dan harmonis dengan para pelanggan. Boles, et.al 2001:10 mengukur orientasi pelanggan melalui dimensi pemberian informasi kepada pelanggan, penawaran produk terbaik, pengetahuan produk dan pemecahan masalah pelanggan. Sementara Narver dan Slater 1990:24 mengevaluasi orientasi pelanggan melalui komitmen pelanggan, penciptaan nilai bagi pelanggan, pemahaman kebutuhan pelanggan, memberikan kepuasan kepada pelanggan dan purna jual. Narver dan Slater 1990: 24 dan Boles, et.al 2001:10 mengemukakan bahwa orientasi pelanggan diukur oleh tiga indikator antara lain: memahami kebutuhan pelanggan, memberikan penawaran produk terbaik, dan memecahkan masalah pelanggan.

2.2.4. Kinerja karyawan

Kinerja tenaga penjual dievaluasi menggunakan faktor-faktor yang dikendalikan oleh tenaga penjualan itu sendiri yaitu berdasarkan perilaku tenaga penjualan dan hasil yang diperoleh tenaga penjualan. Grant et.al 2001:168 mendefinisikan kinerja karyawan tenaga penjualan sebagai evaluasi dari berbagai aktivitas dan strategi yang digunakan oleh tenaga penjualan ketika melakukan pekerjaannya seperti membangun hubungan yang efektif dengan pelanggan, 21 melakukan presentasi yang efektif kepada calon pembeli atau pelanggan dan mempertahankan pelanggan. Berbagai aktivitas tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh hasil penjualan. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh tenaga penjualan mungkin tidak memberikan hasil secara langsung BehrmanPerreault, 1982, Weitz, 1981 dalam Baldauf et.al, 2001:112. Tenaga penjualan mempunyai pengendalian pada aktivitas penjualan yang lebih dari pada hasil penjualan Cravens, et.al, 1993:50 karena jumlah hasil penjualan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang sulit di kontrol oleh tenaga penjualan JaworskiKohli, 1991:199. Oleh karena itu, perilaku tenaga penjualan harus menjadi fokus dari evaluasi kerja. Sebagai upaya untuk meningkatkan tenaga penjualan, manajer penjualan seharusnya mengidentifikasi dan menjelaskan kepada tenaga penjualan mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakannya dan tujuan yang ingin dicapai. Manajer juga mengarahkan dan memberi umpan balik kepada tenaga penjualan. Dengan demikian, tenaga penjualan memperoleh kejelasan untuk mencapai kinerja karyawan yang diharapkan perusahaan Dubinsky, et.al, 1994:226. Sementara Stilles mengevaluasi kinerja tenaga penjualan melalui hubungan tenaga penjualan dengan pelanggan, kualitas interaksi, keterampilan menjual, pengetahuan produk, pengetahuan program, dan kualitas personal. Stilles, 1990:16. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan 22 kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Anwar Prabu Mangkunegara, 2005:67. Secara definitif Bernardin dan Russel, menjelaskan kinerja merupakan catatan out come yang dihasilkan dari fungsi karyawan tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu Ambar T. Sulistiyani dan Rosidah, 2003:223. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk kualitas pelayanan yang disajikan. 2.2.4.1.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation. hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis dalam Anwar Prabu Mangkunegara, 2005:67 yang merumuskan bahwa: a. Human Performance = Ability + Motivation b. Motivation = Attitude + Situation c. Ability = Knowledge + Skill Sedangkan menurut Nasir 2005 maka indikator kinerja karyawan meliputi: 1. Pencapaian kinerja 2. Kuantitas dan kualitas pekerjaan 3. Kesediaan untuk bekerja sama 4. Tanggung jawab tugas 5. Sistem kerja 23

2.2.5. Pengaruh Perilaku Etis Terhadap Kinerja Karyawan Tenaga Penjual