Kerangka Berpikir Gambar 1. Kerangka Berpikir Jenis Penelitian Fokus Penelitian

2.3 Kerangka Berpikir Gambar 1. Kerangka Berpikir

Sumber : Teori yang sudah diolah Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No 23 Tahun 2002 Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Instalasi Rawat Inap Rumah sakit Umum Haji Surabaya Strategi Kepala Instalasi Rawat Inap Kinerja Pegawai Disiplin Positif Dorongan Positif Bantuan Karyawan 43 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah penentuan metode yang sering juga disebut sebagai strategi pemecahan masalah, sebab dalam tahap ini mempermasalahkan bagaimana masalah penelitian yang ada dipecahkan atau ditemukan jawabannya. Untuk memilih metode yang tepat dalam penelitian maka tergantung dari maksud dan tujuan penelitian, karena penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain, maka penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Leyy.J. Maleong dalam bukunya “Metodologi penelitian kualitatif”,bahwa penelitian kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati 2003 : 3. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mengungkapkan dalam Leyy. J. Moleong mendefinisikan bahwa penelitian kaulitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergabung pada pengalaman pada manusia, dalam kawasannya sendiri yang berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya 2000 :3, Sehingga dalam penelitian ini peneliti berusaha mendeskriptifkan dan ingin mengetahui bagaimana motivasi kepala Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya dalam meningkatkan kinerja pegawai berdasarkan peranan kepala instalasi dalam meningkatan kinerja pegawai yang terdiri dari dorongan positif, dorongan disiplin pegawai dan bantuan karyawan.

3.2. Fokus Penelitian

Masalah yang akan diteliti yang pada awalnya masih umum dan samar-samar akan bertambah jelas dan mendapat fokus setelah peneliti berada dalam lapangan, fokus itu masih mungkin mengalami perubahan selama berlangsung penelitian itu. Fokus penelitian kualitatif merupakan batas yang harus dilalui oleh seorang dalam melaksanakan penelitian, dengan merumuskan masalah sebagai fokus penelitian untuk mencari permasalahannya. Adapun fokus penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana motivasi kepala Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya untuk meningkatkan kinerja pegawai. Berdasarkan strategi peningkatan kinerja pegawai dari 3 strategi, yaitu : 1. Dorongan positif Sistem dorongan positif dapat dirancang berdasarkan prinsip-prinsip teori dorongan. Dorongan positif melibatkan penggunaan penghargaan positif untuk meningkatkan terjadinya kinerja yang diinginkan. Dorongan ini berdasarkan pada sifat fundamental : 1 orang berkinerja sesuai dengan cara yang mereka anggap paling menguntungkan bagi mereka dan 2 dengan memberikan penghargaan yang semestinya. Suatu program dorongan positif di bangun dengan 4 tahap : a. Lakukan audit kerja. Audit kinerja mengkaji seberapa baik pekerjaan yang dilaksanakan. b. Tetapkan standar dan tujuan kinerja Standar adalah tingkat minimum kerja yang diterima, tujuan adalah tingkat kinerja yang ditargetkan. Keduanya harus ditetapkan setelah audit dan harus dikaikan langsung dengan kinerjanya. c. Berikan umpan balik kepada karyawan mengenai kinerjanya. Standar kinerja tidak efektif tanpa ukuran dan umpan balik terus-menerus. Umpan balik harus netral dan bahan evaluatif atau bersifat menilai dan bila harus disampaikan langsung kepada karyawan. Umpan balik langsung yang tepat memberi pengetahuan yang dibutuhkan pekerja untuk dipelajari. Umpan balik menjadikan pekerja mengetahui apakah kinerja mereka meningkat, tetap sama, atau bertambah buruk. d. Bagi karyawan pujian atau imbalan yang berkaitan langsung dengan kinerja. Tahap keempat program dorongan positif memberi karyawan pujian atau penghargaan lain yang berkaitan dengan kinerja. 2. Program disiplin positif Beberapa organisasi memperbaiki kinerja melalui penggunaan disiplin positif atau disiplin yang tidak menghukum. Program ini memberi tanggung jawab perilaku di tangan karyawan sendiri. Bagaimanapun, program ini memberitahukan karyawan bahwa perusahaan peduli dan akan tetap mempekerjakan karyawan selama ia berkomitmen untuk bekerja dengan baik, jika karyawan membuat komitmen tersebut, perusahaan mempunyai karyawan yang baik. Enam aturan dasar untuk menggunakan dorongan adalah : a. Jangan berikan penghargaan kepada setiap orang dengan cara yang sama. b. Akuilah bahwa kegagalan memberikan respon juga mempunyai konsekuensi yang bersifat mendorong. c. Beritahukan kepada karyawan apa yang harus mereka lakukan untuk mendapat penghargaan. d. Beritahukan kepada karyawan tentang hal-hal yang keliru mereka lakukan. e. Jangan hukum siapapun di depan orang lain. f. Bersikap adil. 3. Program Bantuan Karyawan Program bantuan karyawan employee asistance program EAP yang berhasil mempunyai sifat-sifat berikut ini : dukungan manajemen puncak, dukungan karyawan atau serikat pekerja, kerahasiaan, access yang mudah, pengurus serikat pekerja yang terlatih, jika berada di lingkungan serikat pekerja, asuransi, ketersediaan, banyak layanan untuk bantuan dan referensi, kepemimpinan profesional yang terampil, adanya pemantauan, penilaian dan merevisi.

3.3. Situs Penelitian