Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

45 Tabel 8 Descriptive Statistic Variabel N Mean Teoritik Mean Empirik Bullyingdi Kota 70 105 135,20 Bullying di Desa 70 105 75,87 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan mean empirik perilaku bullyingdi Kota lebih besar dari mean teoritiknya 135,20 105, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata subjek bullying pada remaja di kota adalah tinggi. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan mean empirik perilaku bullyingdi Desa lebih kecil dari mean teoritiknya 75,87 105, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata subjekbullying pada remaja di desa adalah rendah.

D. Analisis Data Penelitian

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan pengujian asumsi terlebih dahulu pada data yang diperoleh. Uji asumsi tersebut terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan apakah data dalam penelitian ini berasal dari data dengan distribusi normal atau tidak. Data termasuk berdistribusi normal apabila berada di atas 0,05 p 0,05. 46 Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diperoleh data dari variabel perilaku bullying sebesar 0,055. Hal tersebut menunjukkan bahwa data variabel perilaku bullying berdistribusi secara normal. Berdasarkan hasil tersebut, uji normalitas variabel perilaku bullying dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9 Test of Normality Perilaku bullying N 140 Normal Parametersa,b Mean 105.54 Std. Deviation 37.610 Most Extreme Differences Absolute .113 Positive .113 Negative -.108 Kolmogorov-Smirnov Z 1.341 Asymp. Sig. 2-tailed .055 2. Uji Homogenitas Uji homogentitas bertujuan untuk mengetahui apakah data variabel perilaku bullying antara remaja yang tinggal di kota Sleman, Yogyakarta dan di desa Desa Mojorejo, Bengkulu mempunyai variansi yang sama atau tidak. Uji independent sample t-test mensyaratkan bahwa, untuk menguji perbedaan dua kelompok responden harus memenuhi asumsi homogenitas. Data variabel 47 perilaku bullying dari dua kelompok popualsi tersebut dinyatakan homogen jika memiliki nilai signifikansi uji test of homogeneity lebih dari 0,05 p 0,05. Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan, didapatkan nilai signifikansi pada variabel perilaku bullying sebesar 0,083. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok polulasi tersebut memiliki variansi yang sama p 0,05. Tabel 10 Uji Homogentitas Levene Statistic df1 df2 Sig. 3.044 1 138 .083 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis independent sample t-test. Analisis independent sample t-test digunakan untuk menguji perbedaan antara dua kelompok polopasi yang tidak saling berhubungan. Pada penelitian ini, analisis independent sample t-test digunakan untuk menguji perbedaan perilaku bullying antara remaja yang tinggal di kota besar Sleman, Yogyakarta dan remaja yang tinggal di desa Desa Mojorejo, Bengkulu. Perilaku bullying antara remaja yang tinggal di kota besar Sleman, Yogyakarta dan remaja yang tinggal di desa Desa Mojorejo, Bengkulu dinyatakan berbeda secara signifikan jika hasil uji analisis independent sample t-test 48 memiliki nilai probabilitas p 0,05. Hasil uji hipotesis dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 11 Uji Independent Sample t-Test Asal N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Perilaku bullying Kota 70 135.20 24.723 2.955 Desa 70 75.87 21.281 2.544 Tabel 12 Uji Signifkansi Analisis Sample t-Test t df Sig. 2-tailed Perilaku bullying Equal variances assumed 15.217 138 .000 Equal variances not assumed 15.217 135.012 .000 Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test diperoleh nilai t-hitung sebesar 15,217 dengan probabilitas p sebesar 0,000. Taraf signifikansi yang berada di bawah 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan perilaku bullyingyang signifikan antara remaja yang tinggal di kota besar Sleman, Yogyakarta dan remaja yang tinggal di desa Desa Mojorejo, Bengkulu. Dengan membandingkan nilai rata-rata hitung mean perilaku bullying remaja yang tinggal di kota besar Sleman, Yogyakarta yaitu sebesar 135,20 dan remaja yang tinggal di desa Desa