33
F. Metode Analisis Data
Giorgi dalam Smith Osborn, 2009 menjelaskan bahwa, secara umum fenomenologi deskriptif bertujuan untuk mengklarifikasi situasi
yang dialami dalam kehidupan seseorang sehari-hari. Dalam fenomenologi deskriptif, analisis data dilakukan dengan empat tahap:
1. Langkah pertama adalah peneliti membaca secara keseluruhan deskripsi
yang didapat dari partisipan. Hal ini merupakan langkah nyata. Langkah ini harus dibuat eksplisit, karena metode lain tidak memerlukan syarat
ini. Perspektif fenomenologi bersifat holistik, maka seseorang harus memahami sisi global dari deskripsi yang ada, sebelum melangkah lebih
lanjut.
2. Langkah kedua adalah melakukan konstruksi terhadap bagian-bagian
deskripsi. Ketika melakukan analisis psikologis, peneliti akan menggunakan kriteria yang paling relevan dengan perspektif psikologis.
Oleh karena makna-maknalah yang menjadi tujuan analisis, maka peneliti akan menggunakan transisi makna dalam melakukan konstitusi
terhadap bagian-bagian. Secara operasional tahapan ini disebut unit
makna yang dihasilkan dari pembacaan ulang deskripsi.
3. Langkah ketiga yaitu melakukan transformasi. Transformasi dilakukan
untuk mengubah sesuatu yang implisit menjadi eksplisit, dalam hal ini makna psikologis yang terkandung di dalamnya di eksplisitkan oleh
34
peneliti. Analisis ini dimaksudkan untuk mengungkapkan makna yang
dialami serta melakukan sedikit generalisasi.
4. Langkah terakhir adalah pembentukan struktur general. Struktur
diperoleh dengan menyelesaikan transformasi terakhir dari pemaknaan
unit-unit yang didapatkan.
. G.
Validitas Penelitian
Untuk mendapatkan validitas penelitian kualitatif, peneliti menggunakan tehnik member checking. Member checking memungkinkan
peneliti untuk mendapatkan timbal balik dari subjek atas data transkrip wawancara dan analisis tema-tema. Tehnik ini memungkinkan subjek
untuk memeriksa dan mengkoreksi transkrip dan analisis tema peneliti, sehingga peneliti dapat segera melakukan perevisian apabila terjadi
kesalahan Creswell, 2009. Hal ini juga memungkinkan untuk terjadinya kesepahaman antara subjek dan peneliti, sehingga kesalahan dapat
diminimalisir. Peneliti melakukan validitas member checking dengan memberikan
transkrip analisis data dan hasil temuan peneliti yang berupa tema-tema pada struktur umum kepada subjek untuk dibaca kembali dan
mengoreksinya. Pada subjek pertama, peneliti harus membuat janji terlebih dahulu karena subjek memiliki banyak kesibukan. Berbeda dengan subjek
pertama, pada subjek kedua dan ketiga, peneliti lebih mudah untuk bertemu dan dapat secara langsung diberikan tanggapan terhadap transkrip
35
data yang diberikan oleh peneliti. Setelah membaca ulang transkrip data, ketiga subjek tidak memberikan koreksian terhadap transkrip data dan
struktur umum yang diberikan peneliti.
36
BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN