128
UNIT MAKNA TRANSFORMASI 1
TRANSFORMASI 2
dikasihani.
9. Sebagaian ada yang nerima, sebagian juga enggak.
Masyarakat mandang anak cacat itukan macem- macem, ada yang biasa aja, ada yang seperti orang
kaya memandang orang miskin. Itu, dibilang..”ah itu orang rendahan, saya lebih tinggi derajatnya”
kayak gitu Subjek merasa dipandang rendah oleh
lingkungannya.
10. Ya, belum tentu lo mas, orang normal itu mau
istilahnya serawong dengan orang cacat. Sama aja kayak orang kaya belum tentu mau serawong dengan
orang miskin Subjek merasa kurang diterima di
lingkungannya bekerja dengan kondisi disabilitasnya.
7+10+11+25+26+28+49+56. Dikasihani, kurang diterima di lingkungannya bekerja, diragukan
kemampuannya, tidak mendapat upah yang layak, sehingga merasa marah, tidak di pahami, tidak
sesuai dengan pekerjaannya dan berpindah-pindah kerja.
11. Ya, yang namanya hidup begini itu ya, saya itu ya,
cuek aja, pandai-pandai menempatkan diri. Ya udah si kalo mereka enggak mau serawong dengan kita.
Subjek merasa
marah dengan
lingkungannya.
12. Saya si enggak membenci, saya anggep biasa aja
lah. Yang penting kemasyarakatan ikut, partisipagi kegiatan juga ikut.
Subjek menyatakan dirinya berinterkasi dengan lingkungannya.
13. Ya, sama seperti orang bekerja, yang saya rasain itu
orang seperti saya itu ya, bekerja itu butuh e hahaha, buat anak itu yang mendorong untuk bekerja.
Pengen seneng aja, pengen punya cita-cita ya kayak “ah, besok saya pengen beli ini, motor, perbaiki
Subjek menyatakan dirinya bekerja untuk kebutuhan hidupnya dan ingin menggapai
cita-citanya. 13+19. Keinginan untuk mendapatkan pekerjaan
yang membuatnya puas, menguntungkan serta ingin menggapai cita-citanya.
129
UNIT MAKNA TRANSFORMASI 1
TRANSFORMASI 2 rumah, tabungan hari tua”.
14. Saya itu, em..lebih condong ke agama saya ya
mas..saya memandang saya itu berdasarkan agama. Apapun ibaratnya sakit itu cobaan, tapi di muslim
sakit itu ganjaran dari Tuhan. Cacat kayak gini saya ini saya memandang inilah ganjaran dari Tuhan.
Subjek menyatakan
bahwa kondisi
disabilitasnya merupakan ganjaran dari Tuhan.
14+15+17+18. Kondisi
disabilitas diyakini
sebagai cobaan dan ganjaran Tuhan.
15. Apapun yang diberikan Tuhan itu, ya..yang terbaik
untuk umatnya. mungkin ini yang terbaik buat saya, , karena Tuhan pasti ngasi pahala yang lebih dari
yang..normal gitu. Ibaratnya Tuhan ngasih wajah jelek, nah kalo udah dikasi wajah jelek terus enggak
mengumpat nanti dikasih pahala lebih. Subjek
menyatakan bahwa
kondisi disabilitasnya membuat dirinya yakin
memiliki pahala yang lebih dari orang lain.
16. Saya memandang hidup itu ibaratnya hidup cuma
mampir minum aja. Kehidupan disana jauh lebih.apa ya, kehidupan setelah mati itu perjalanan yang
sesungguhnya. Subjek
merasa kehidupannya
yang sesungguhnya setelah dirinya meninggal.
17. Meskipun di kehidupan gini saya dikasi gini-gini,
kecacatan kayak gini, miskin kayak gini yang pentingkan ibadah. Istilahnya dikasi miskin dan
kecacatan itukan cobaan dari Tuhan. Subjek
menyatakan bahwa
kondisi disabilitas merupakan cobaan Tuhan
18. Ya yang penting ibadah, dikasi kecacatan itu