hanya dipakai oleh pejabat yang berada dalam lingkungan hukum dan HAM termasuk lingkungan lembaga pemasyarakatan. Lencana yang dengan logo Lembaga
pemasyarakatan yaitu
4.4 Makna Keseluruhan Pemaknaan Karikatur “BISNIS SEKS DI BALIK
JERUJI PENJARA” dalam Model Triangle of Meaning Pierce
Dari seluruh pemaknaan terhadap tanda-tanda yang telah diuraikan di atas, akhirnya akan membentuk makna keseluruhan collective interpretant yang diperoleh
melalui kerjasama tiga unsur atau komponen utama yang bisa digunakan sebagai metode analisis, yaitu dengan tanda sign, obyek Object, dan interpretan interpretant, atau
yang dikenal sebagai triangle meaning.
Model segitiga makna ini mengupas bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi. Berdasarkan obyeknya
tanda tersebut dikategorikan menjadi ikon, indeks, dan simbol. Ketiga kategori tersebut tidaklah terpisah, melainkan saling terkait dan berhubungan. Satu tanda saja bisa
merupakan kumpulan beberapa tanda.
Dalam proses memaknai suatu tanda, pembaca dipengaruhi oleh frame of reference, field of experience
, kultural, sikap, bahkan emosinya. Terlebih lagi, tanda dan lambang tersebut tidak muncul dalam suatu ruang hampa sosial, melainkan dalam suatu
konteks atau situasi tertentu, sehingga situasi dan kondisi yang dialami saat memaknai
suatu tanda akan sangat mempengaruhi hasil penandaan seseorang sebagai pembaca.
Kritik Sosial Karikatur “Bisnis Seks Di Balik Jeruji Penjara” dalam rubrik kartun majalah Tempo edisi Oktober 2010 ini diwakili oleh tanda-tanda yang ada dalam gambar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tersebut. Tanda-tanda tersebut telah dijabarkan satu per satu agar diketahui maknanya, lalu dari makna tersebut dibangun makna yang mengarah pada kebobrokan lembaga
hukum.
Secara nyata gambar yang terdapat dalam karikatur tersebut adalah digambarkan di sebuah ruang digambarkan sebuah dinding berwarna abu-abu dengan jendela berterali
besi seperti di penjara. Jendela dengan jeruji besi memperlihatkan bahwa penjara itu ketat penjagaannya.
Kaki yang keluar menjuntai dari jendela berterali besi tadi sebatas betis sampai jari kaki dengan gelang kaki dan bandul hati berwarna pink. Memperlihatkan adanya
bisnis seks di dalam penjara karena Seorang laki-laki reporter di luar balik dinding berpakaian kemeja rapi berwarna coklat, topi bertuliskan SIGI, memakai tas pinggang
berwarna coklat dan sedang memegang handicam d tangan kanannya yang mengarahkan handycam tadi ke arah balik dinding melalui jendela dan tangan kiri memegang dinding
sehingga badannya dekat dengan dinding, mata kanan melihat handycam, mata kiri terbelalak melirik seseorang yang menepuk pundaknya.
Seorang laki-laki dengan pakaian safari berwarna biru dan lencana badan hukum di dada sebelah kiri dengan tatapan marah dan tidak suka menepuk pundak reporter tadi
dengan tangan kanannya, dan tangan kirinya menengadah meminta handycam tadi. Memperlihatkan ekspresi kemarahan karena adanya peliputan kejadian ini yang akan
ditayangkan di televisi. Seorang memakai pakaian safari warna biru yang hanya terlihat bagian belakang
badan dan setengah badan saja, tangan kiri menengadah sambil berkata 1000 FITNAH. Ini menandakan bahwa petugas lembaga hukum berusaha berkata kepada piblik bahwa
peliputan oleh wartawan tadi adalah suatu kebohongan fitnah saja.Sedangkan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
backgroundnya terdapat dinding berwarna abu-abu dan jendela jeruji besi. Dominan warna langit adalah biru dan ada tulisan 1000 FITNAH.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan