pendekatan Semiotik model Charles Sanders Pierce, diperlukan adanya model analisis, yaitu tanda sign, objek object, dan interpretan interpretant. Menurut Pierce salah
satu bentuk tanda adalah kata, karena tanda itu sendiri adalah pencitraan indrawi yang menampilkan pengertian dari objek yang dimaksudkan, sedangkan objek adalah sesuatu
yang dirujuk oleh tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seorang peneliti tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.
Dalam menganalisis hubungan antara tanda dan acuannya berdasarkan Semiotik Pierce, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Maka peneliti akan berusaha menginterpretasikan
atau menganalisa segala bentuk pemaknaan yang terdapat dalam karikatur “BISNIS SEKS DI BALIK JERUJI PENJARA” berdasarkan model Semiotik Pierce tersebut di
atas.
4.3.1 Ikon
Ikon adalah tanda yang mirip dengan objek yang diwakilinya. Ikon dalam korpus ini adalah :
1. Seorang laki-laki yang mengenakan topi berwarna coklat bertuliskan
SIGI, tas pinggang warna coklat yang sedang memegang handycam. 2.
Kaki seseorang yang menjuntai ke luar jendela dan memakai gelang kaki dengan bandul hati warna pink.
3. Seorang laki-laki memakai pakaian safari warna biru dengan lencana
lembaga hukum.
4. Seseorang memakai pakaian safari warna biru yang membelakangi
sehingga hanya tampak badan bagian belakang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar tersebut disebut sebagai ikon karena gambar-gambar tersebut merupakan tanda yang serupa dengan benda atau realitas yang ditandai atau
merupakan representasi korpus yang diteliti. Laki-laki yang memakai topi berwarna coklat bertuliskan SIGI dan sedang
memegang handycam serta tas pinggang menandakan dia adalah seorang reporter tayangan televisi Investigasi SIGI di salah satu stasiun televisi swasta karena
posisi dia di dalam karikatur yang sedang memegang handycam di tangan kanan dan tulisan SIGI di topi yang sedang dipakai. Reporter ini sedang melakukan
peliputan tayangan tentang kegiatan di balik jeruji penjara ditandai dengan handycamnya yang mengarah ke dalam balik jeruji penjara.
Kaki seseorang yang menjuntai keatas di jeruji jendela dengan bandul pink sebagai gelang kakinya menandakan bahwa kaki tersebut adalah kaki wanita
karena gelang kaki yang identik dengan perhiasan yang dipakai oleh wanita dan bandul hati pink yang berarti ikon kemesraan atau cinta. Sedangkan di dalam
penjara tidak diperbolehkan adanya wanita dan pria bercinta kecuali di beberapa penjara dengan kesepakatan tertentu dan perjanjian. Karikatur ini sebagai ikon
adanya kegiatan prostitusi di dalam penjara. Seorang laki-laki memakai pakaian safari warna biru dengan lencana
lembaga hukum di dada sebelah kiri nya menandakan dia adalah seorang pejabat yang berhubungan dengan lembaga pemasyarakatan. Laki-laki dalam karikatur ini
terlihat marah karena ekspresi mata nya yang menyeringai. Memperlihatkan ketidak sukaannya terhadap apa yang sudah dilakukan reporter tadi karena dia
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menepuk pundak reporter dan meminta tayangan reporter terlihat dari tangannya
yang menengadah sedang meminta.
Seorang memakai pakaian safari warna biru yang membelakangi sehingga hanya tampak badan bagian belakang dan terlihat setengah badan saja dengan tangan kiri
menengadah. Orang ini terlihat seolah sedang memberikan penjelasan dan berusaha menutupi yang terjadi di penjara ditandai dengan adanya tulisan 1000 fitnah yang
artinya bahwa apa yang diliput oleh reporter itu hanyalah fitnah. Representasi penyimpangan fungsi lembaga pemasyarakatan dalam gambar
karikatur ini terlihat dari adanya kaki yang menjuntai dengan bandul hati pink di jendela penjara tersebut dapat digambarkan sebagai wanita yang sedang melakukan bisnis seks di
dalam penjara hal ini semakin dikuatkan oleh adanya reporter yang merekamnya yang di halangi oleh pejabat lembaga pemasyarakatan. Karena tidak mungkin seorang reporter
mengambil video suatu kejadian jika itu bukan berita yang menakjubkan. Dan tak mungkin juga itu pejabat lembaga pemasyarakatan menghalagi jika berita yg diliput
adalah berita baik. Tentunya ada sesuatu hal yang ”WAH” di dalam peliputan tersebut. Sementara itu, mata reporter SIGI terbelalak kaget digambarkan sedang melihat ke arah
handycam yang dibawa dan melirik kebelakang. Penggambaran mata tersebut dikonotasikan bahwa reporter tersebut kaget tetapi tetapi tetap konsen meliput,sedangkan
mata petugas lemga hukum dengan alis yang menyeringai memperlihatkan kemarahan akan kelakuan reporetr yang meliput kejadian tersebut, tangan petugas tersebut
menengadah yang artinya meminta hasil peliputan dari handycam tadi.
4.3.2 Indeks