LatarBBelakangBMasalah BapakB P. Eddy Suhartanto, S.Psi.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
tragis. Kegagalan yang dialami oleh remaja karena ketidakmampuannya menyelesaikan masalah sesuai dengan yang diharapkan cenderung menimbulkan
stres dalam diri remaja Gusniarti, 2002. Menurut Goodyer Smet, 1994, remaja sama halnya dengan mereka yang
berada pada masa pertengahan kanak-kanak, dan mereka dihadapkan pada kejadian atau peristiwa yang terjadi sehari-hari yang menimbulkan stress.
Tanumidjojo, Basoeki Yudiarso 2004 mengemukakan bahwa remaja memiliki potensi untuk mengalami stres. Menurut mereka masa remaja merupakan suatu
masa penting dalam rentang kehidupan seseorang dan saai itu terjadi berbagai perubahan dan masalah serta pencarian identitas yang berpengaruh dalam pola
stres dan coping yang akan dilakukannya. Pada penelitian Tanumidjojo, dkk 2004, ditemukan bahwa secara keseluruhan tingkat stres yang dialami oleh
remaja lebih tinggi pada stres psikologis dan perilaku dibandingkan stres fisiknya. Penelitian Gusniarti 2002 menunjukkan bahwa remaja memiliki
kecenderungan mengalami stres. Menurutnya semakin remaja mempersepsikan tuntutan dan harapan sebagai ancaman dan beban maka semakin tinggi stres yang
cenderung dirasakan oleh remaja. Selain itu stres yang dialami oleh remaja dapat merupakan suatu hasil persepsi yang subyektif dari ketidaksesuaian antara
tuntutan dan harapan dengan kemampuan yang dimiliki oleh remaja. Pada dasarnya stres merupakan suatu respon yang terjadi ketika individu
melakukan interaksi dengan lingkungannya. Menurut Sarafino Smet, 1994 ketika interaksi antara individu dengan lingkungannya menimbulkan suatu kesenjangan
antara tuntutan dengan keadaan biologis, psikologis dan sosial, maka stres akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
timbul dalam diri individu. Hal tersebut serupa dengan Handoyo 2001, yang berpendapat bahwa stres terjadi bila dalam interaksi individu dengan
lingkungannya terdapat tuntutan yang lebih besar daripada sumber yang dimilikinya. Stress dapat pula timbul ketika individu memberikan respon terhadap
peristiwa atau kejadian yang terjadi di lingkungannya yang dianggap mengganggu atau mengancam dirinya Santrock, 2003.
Stres yang muncul dalam diri individu tentu saja mengakibatkan gangguan dan perubahan dalam diri individu. Hal tersebut akan tampak pada gejala-gejala
yang timbul pada aspek fisiologis, emosi, kognisi dan juga perilaku yang cenderung bersifat negatif Hardjana, 1994. Agar remaja mampu bertahan dan
mengatasi stres dan gangguan atau perubahan yang dihadapinya, remaja membutuhkan suatu ketahanan pada dirinya. Garmezy Santrock, 2003
menyimpulkan bahwa ada 3 faktor yang seringkali muncul membantu remaja agar dapat memiliki ketahanan terhadap stres, yaitu: 1. Keterampilan kognitif
perhatian, pemikiran reflektif dan respon positif terhadap orang lain, 2. Keluarga yang ditandai dengan adanya kehangatan, keterikatan satu sama lain, 3.
Ketersediaan sumber dukungan eksternal. Di samping memiliki ketahanan dalam dirinya, remaja dapat pula
menggunakan cara lain untuk mengatasi stress yang dialaminya. Solusi yang dapat diberikan pada remaja yang mengalami stres adalah dengan membiasakan mereka
untuk bereaksi secara sehat yaitu dengan melepaskan emosi dan mengurangi ketegangan dalam dirinya, misalnya dengan cara menangis, berteriak, atau
melucu. Melakukan kegiatan yang tidak menuntut dari diri individu pada saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
istirahat atau waktu senggangnya, seperti melakukan suatu hobi atau kegiatan kreatif di bidang seni dapat pula membantu mengurangi stres yang dialami remaja
Hardjana, 1994. Sebagian besar remaja menghabiskan waktu senggangnya dengan
mendengarkan musik dari radio atau rekaman kaset Soekanto, 1989, rekaman CD musik kesukaannya juga menonton video musik di televisi Santrock, 2003.
Menurut Soekanto 1989, mendengarkan musik merupakan suatu kegiatan yang tidak mengeluarkan energi tetapi menghasilkan kenikmatan yang relatif maksimal
sehingga cenderung disukai oleh remaja karena tidak menuntut dan menghabiskan tenaga. Pada saat mendengarkan musik, remaja dibantu untuk mengistirahatkan
pikirannya dan juga fisiknya untuk beberapa saat. Musik merupakan salah satu bentuk suara yang sudah akrab dengan
manusia dan memiliki pengaruh yang positif maupun negatif terhadap diri manusia Natalia, 1998. Pendengar setia musik rock akan cenderung brutal, dan
pendengar musik klasik akan cenderung tenang Utomo Natalia, 1999. Musik juga mampu membuat seseorang terharu, gembira, takut, gelisah, tenang bahkan
geli. Menurut Hart Utomo Natalia, 1999, musik tertentu dapat digunakan untuk meredam stres atau depresi dan ketika individu menikmati suatu musik
maka emosinya menjadi cenderung naik dan menjadi lebih sensitif. Menurut Christenson Roberts Santrock, 2003, musik memenuhi
beberapa kebutuhan pribadi dan sosial remaja terutama dalam kebutuhan pribadi yang penting bagi remaja yaitu pengendalian perasaan dan pengisian keheningan.
Musik yang didengarkan oleh remaja cenderung memberi pengaruh pada emosi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan perasaan remaja Santrock, 2003. Pada saat remaja tertekan atau mengalami frustrasi maka remaja akan cenderung lebih menyukai musik dengan lirik yang
bertemakan kekecewaan dalam hidup dan sebaliknya ketika remaja tidak merasa tertekan atau rasa tertekan tersebut sudah mulai teratasi maka remaja cenderung
menyukai musik dengan lirik yang menggambarkan kehidupan yang penuh optimis Soekanto, 1989.
Pada saat ini musik RB Rhythm Blues, yaitu jenis musik yang memadukan musik jazz dan blues dengan irama yang kuat Wehmeir, 2003,
merupakan salah satu jenis musik yang cukup digemari oleh masyarakat terutama remaja. Hal ini dapat dilihat dari hasil survey www.voice.com yang
menunjukkan bahwa musik RBRapHip-hop memperoleh persentase 14 yang cenderung lebih besar daripada musik pop yang memperoleh persentase 11 dan
dangdut dengan persentase 3. Selain itu cara berpenampilan ABG Anak Baru Gede pada saat ini cenderung meniru gaya atau penampilan serta perilaku
penyanyi RB yang sebagian besar masih berusia remaja terutama penyanyi yang menjadi idolanya sebagai panutan bagi remaja yang masih mencari identitas diri
Lutvia, 2002. Oleh karena itu musik dapat memenuhi kebutuhan remaja untuk mengidentifikasikan dirinya dengan seseorang yang dianggap sebagai idola
dengan melakukan modeling terhadap idolanya Soekanto, 1989. Musik RB pada perkembangannya sekarang ini merupakan musik yang
memadukan musik pop, jazz, funk, soul hingga hip-hop dengan irama serta bit yang kuat dan cenderung diulang www.spider.georgetowncollege.edu. Pada
beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya ditemukan bahwa jenis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
musik tersebut memiliki dampak terhadap diri individu. Penelitian Sarosa 2002 menunjukkan bahwa musik pop dapat meningkatkan kemampuan kognitif serta
kemampuan untuk berkonsentrasi. Musik lembut seperti jazz, soul atau blues mampu membuat pendengarnya lebih stabil dan tenang Natalia, 1998, serta
mampu menurunkan kecemasan Dwita Natalia, 2002. Penelitian Cremin Utomo Natalia, 1999 menunjukkan bahwa individu
yang mendengarkan musik pop atau jazz cenderung menjadi akrab, ramah dan reaktif meski belum kenal sama sekali. Tempo atau beat yang kuat pada suatu
jenis musik funk atau hip-hop mampu membuat pendengarnya lebih bersemangat Gunawan, 2003. Menurut Halim Dwita, Natalia Soewono,
2002, variasi tinggi nada, pola ritme, tempo dan volume suara dapat mempengaruhi denyut jantung, tekanan darah, pernafasan dan kelenjar-kelenjar
tertentu. Musik RB memiliki variasi timbre, tempo, irama serta aransemen vokal sehingga dapat dikatakan pula bahwa musik RB memiliki dampak
terhadap denyut jantung, tekanan darah, pernafasan dan kelenjar-kelenjar tertentu yang mengalami perubahan pada saat terjadi stres dalam diri individu Santrock,
2003. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa musik RB memiliki unsur-unsur jenis musik yang memiliki dampak terhadap aspek kognisi,
aspek emosi, aspek fisik maupun aspek perilaku pendengarnya. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa musik
RB pada saat ini cukup digemari oleh remaja baik dari segi musik maupun liriknya. Musik RB yang memadukan jenis musik pop, jazz, funk, soul hingga
hip-hop dengan irama dan tempo yang kuat cenderung memiliki dampak positif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap aspek fisiologis, emosi, kognisi dan perilaku pendengarnya. Di sisi lain stres yang dialami oleh remaja menyebabkan dampak negatif pada aspek
fisiologis, emosi, kognisi dan perilaku. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk melihat bagaimanakah hubungan antara musik RB dengan stres yang
cenderung dialami oleh remaja pada masa peralihan yang sedang dihadapinya. Berbicara tentang musik maka tidak akan lepas dengan frekuensi individu
tersebut dalam mendengarkan musik. Frekuensi adalah seberapa sering atau kekerapan individu mendengarkan suatu musik dalam kurun waktu tertentu.
Frekuensi individu dalam mendengarkan musik tentunya juga memiliki peran tertentu dalam keseharian individu. Misalnya penelitian Hart Utomo Natalia,
1999 menunjukkan bahwa subyek yang sering mendengarkan musik rock cenderung agresif dan subyek yang mendengarkan musik klasik cenderung lebih
kalem. Maka pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui dan melihat apakah frekuensi seorang remaja dalam mendengarkan musik RB memiliki hubungan
dengan tingkat stres yang dialami remaja.