MetodeBAngket. PembuatanBSkalaBTingkatBStresBPadaBRemaja Hubungan antara frekuensi mendengarkan musik ``R&B`` dengan tingkat stres pada remaja.

1. PembuatanBSkalaBTingkatBStresBPadaBRemaja

a. PenyusunanBItemBSkala Skala tingkat stres disusun oleh peneliti dengan mengacu pada kesimpulan bahwa stres pada remaja menyebabkan terjadinya perubahan- perubahan yang tampak pada gejala fisiologis, emosi, kognisi dan perilaku karena adanya tuntutan dan masalah yang dihadapinya serta kesenjangan antara sumber daya yang dimilikinya dengan tuntutan dari lingkungan. Berdasarkan aspek tersebut, peneliti menyusun 72 item yang terdiri dari 36 item favorable, yaitu item yang berisi pernyataan yang mendukung tingkat stres dan 36 item unfavorable, yaitu item yang berisi pernyataan yang tidak mendukung tingkat stres. Berikut ini dapat dilihat blue print untuk item dalam setiap aspek yang diukur dan distribusi item pada skala stres. Tabel 2. Blue print item skala stres AspekB Stres PeristiwaBBkejadian,BtuntutanBdanBmasalah Lingkungan Keluarga Lingkungan Studi PergaulanBB TemanBsebaya JumlahB item Fisiologis 8 8 8 24 Gmosi 6 6 6 18 Kognisi 6 6 6 18 Perilaku 4 4 4 12 TotalB 24 24 24 72 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3. Distribusi item skala stres AspekB Stres PeristiwaBBkejadian,BtuntutanBdanBmasalah Lingkungan Keluarga Lingkungan Studi PergaulanBB TemanBsebaya JumlahB item Fisiologis F : 23, 25, 69, 71. UF:1, 24, 33, 60 F : 4, 16, 26, 58. UF: 22, 32, 45, 65. F : 19, 39, 41, 62. UF: 27, 30, 34, 43. 24 Gmosi F : 47, 48, 67. UF: 2, 36, 54. F : 35, 46, 72. UF: 37, 50, 63. F : 9, 57, 66. UF: 5, 8, 68. 18 Kognisi F : 31, 56, 59. UF: 3, 6, 29. F : 21, 42, 61. UF: 11, 17, 44. F : 13, 14, 64. UF: 10, 20, 40. 18 Perilaku F : 7, 55. UF: 28, 53. F : 38, 49. UF: 52, 70. F : 12, 51. UF: 15, 18. 12 Total 24 24 24 72

b. TryBoutBBUjiBcobaBskala

Skala yang telah disusun kemudian diuji-cobakan pada 55 remaja yaitu mahasiswa angkatan 2006 dari jurusan Psikologi pada tanggal 24 November 2006.

c. PertanggungjawabanBMutu

1 Validitas Validitas sering dikonsepkan sebagai sejauh mana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur Azwar, 2005. Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya Azwar, 2000. Validitas skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Pengujian validitas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana item-item tes mewakili komponen- komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur aspek representasi dan sejauh mana item-item tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur atau aspek relevansi Azwar, 2005. Pada penelitian ini pengujian terhadap isi tes lewat professional judgement dilakukan oleh pihak yang telah berpengalaman atau ahli yaitu dosen pembimbing. 2 SeleksiBItem Prosedur seleksi atau pemilihan item dilakukan berdasarkan data empiris, yaitu data hasil uji coba item pada kelompok subyek yang karakteristiknya setara dengan subyek yang hendak dikenai skala nantinya. Seleksi item dilakukan dengan menganalisis item berdasarkan parameter daya beda item atau daya diskriminasi item, yaitu sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2000. Prinsip kerja yang digunakan dalam melakukan seleksi item adalah dengan menggunakan daya diskriminasi, yaitu memilih item- item yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh skala sebagai keseluruhan. Pengujian daya diskriminasi item tersebut dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI setiap item dengan distribusi skor total sebagai kriteria relevan. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi item-total r ix yang dikenal dengan parameter daya beda item. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor item dengan skor skala total berarti semakin tinggi daya beda item. Bila koefisien korelasinya rendah atau mendekati nol berarti fungsi item tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2000. Berdasarkan hasil analisis item yang dilakukan dengan penggunaan koefisien korelasi item-total r ix dari program SPSS for windows versi 11.5, maka diperoleh 47 item yang lolos seleksi dari 72 item yang ada. Jumlah 47 item yang lolos tersebut diperoleh dengan menurunkan standar korelasi item-total r ix menjadi r ix 0,20. Penurunan standar r ix dilakukan dengan pertimbangan bahwa meskipun nilai r ix pada item berkisar antara 0,20-0,30 kurang memuaskan, tetapi item tetap dapat digunakan dengan melakukan perbaikan. Penurunan standar tersebut juga dilakukan untuk mengurangi jumlah item yang gugur. Jumlah 47 item yang diperoleh memiliki nilai r ix yang berkisar antara 0,2132 – 0,5779. Distribusi item yang lolos seleksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Distribusi item setelah uji coba. AspekB Stres PeristiwaBBkejadian,BtuntutanBdanBmasalah Lingkungan Keluarga Lingkungan Studi PergaulanBB TemanBsebaya JumlahB item Fisiologis F : 25, 71. UF: 24, 33. F : 4, 16, 26, 58. UF: 22, 32, 45. F : 19, 41, 62. UF: 27, 34, 43. 17 Gmosi F : 47, 67. UF: 2, 36, 54. F : 35, 72. UF: 37, 50. F : 9, 57. UF: 8, 68. 13 Kognisi F : 56, 59. UF: 3, 6. F : 61. UF: 11, 17, 44. F : 13, 14, 64. UF: 20, 40. 13 Perilaku F : 7. UF: 53. F : - UF: 70. F : - UF: 15. 4 Total 15 16 16 47 Jumlah 47 item yang lolos seleksi harus disesuaikan dengan komposisi tiap aspek yang akan diukur serta pernyataan item yang favorable dan unfavorable. Setelah diseleksi kembali maka diperoleh 42 item skala yang akan digunakan dalam penelitian ini. Distribusi item penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Distribusi item skala stres. AspekB Stres PeristiwaBBkejadian,BtuntutanBdanBmasalah Lingkungan Keluarga Lingkungan Studi PergaulanBB TemanBsebaya JumlahB item Fisiologis F : 25, 71. UF: 24, 33. F : 4, 16, 26, 58. UF: 22, 32, 45. F : 19, 41, 62. UF: 34, 43. 16 Gmosi F : 47, 67. UF: 2, 36, 54. F : 35, 72. UF: 37, 50. F : 9, 57. UF: 8, 68. 13 Kognisi F : 56, 59. UF: 3, 6. F : 61. UF: 11. F : 13, 14. UF: 20, 40. 10 Perilaku F : 7. UF: - F : - UF: 70. F : - UF: 18. 3 Total 14 14 14 42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 ReliabilitasB Reliabilitas merupakan tingkat konsistensi atau keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas akan menghasilkan skor atau hasil ukur yang dapat dipercaya dan konsisten dari waktu ke waktu Azwar, 2000. Estimasi reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode konsistensi internal melalui prosedur Alpha Cronbach yang dinyatakan dalam koefisien reliabilitas alpha Azwar, 2005. Pendekatan ini digunakan dengan alasan memiliki nilai praktis dan efisiensi. Data yang digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui penyajian skala pada sekelompok responden dengan satu kali penyajian saja single-trial administration. Prinsip yang digunakan dalam penyajian tunggal adalah pengujian konsistensi antar bagian atau konsistensi antar item dalam tes. Dalam prinsip ini reliabel memiliki arti tingginya konsistensi di antara komponen-komponen yang membentuk tes secara keseluruhan Azwar, 2005. Reliabilitas dianggap memuaskan bila koefisien reliabilitas mencapai 0,900. Namun demikian, kadangkala suatu koefisien yang tidak setinggi itu pun masih dianggap cukup berarti Azwar, 2000. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan program SPSS for windows versi 11.5. Koefisien reliabilitas Alpha yang diperoleh adalah 0,8888. Hal tersebut mengindikasikan bahwa skala tersebut memiliki konsistensi yang cukup memuaskan sehingga dapat dipercaya untuk mengungkap tingkat stres pada remaja.

2. PembuatanBAngketBFrekuensiBMendengarkanBMusikBRB

a. AngketBFrekuensiBMendengarkanBMusikBRB

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berisi pertanyaan langsung kepada subyek mengenai frekuensi subyek mendengarkan musik RB dalam satu hari. Angket yang digunakan berisi nama-nama penyanyi RB dari dalam maupun luar negeri. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bila subyek tidak mengerti tentang musik RB.

b. BatasanBMendengarkanBMusikBRB

Pada dasarnya yang dimaksud dengan mendengarkan adalah suatu kegiatan aktif, sedangkan mendengar adalah kegiatan pasif, karena mendengar tidak butuh perhatian. Mendengarkan adalah mendengar apa yang terjadi ketika individu memfokuskan perhatian dan memperluas kesadaran pada arah tertentu Djohan, 2005. Berdasarkan hal tersebut maka yang dimaksud mendengarkan musik RB dalam penelitian ini adalah individu mendengar musik RB dengan jelas dan sadar meskipun pada saat individu sedang fokus atau perhatian pada suatu hal tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. PedomanBDalamBPembuatanBAngketB Sebelum membuat angket, peneliti melakukan beberapa survey. Berdasarkan survey tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Setiap hari, stasiun radio mengudara selama 20-24 jam. Setiap jam stasiun radio memutarkan 1-6 lagu RB dalam konteks acaranya berupa lagu campuran. Bila konteks acaranya khusus memutarkan lagu RB, maka akan terdapat 10-12 lagu yang diputarkan. 2. Setiap album kaset, CD, VCD berisi sekitar 10-16 lagu. Bila diputar secara keseluruhan maka akan dibutuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam. Individu yang menyukai lagu ataupun penyanyinya memiliki kecenderungan untuk memutar album tersebut berulang-ulang dalam waktu sehari. 3. Berdasarkan survey terhadap beberapa remaja mahasiswa diketahui bahwa mereka memiliki waktu luang untuk mendengarkan musik sambil melakukan aktivitas lain atau beristirahat adalah sekitar 6-8 jam dalam satu hari. 4. Perkembangan jaman yang cukup pesat saat ini, memungkinkan setiap orang dapat menikmati musik kapan dan di mana saja. Begitu pula dengan kecenderungan remaja saat ini. Banyak ditemui remaja yang mendengarkan lagu dari IPod dan MP3 dari handphone pada saat mereka mengendarai motor, mobil atau bahkan di sela-sela kuliahnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan survey yang telah dilakukan dan dijelaskan di atas, maka dapat dilihat bahwa tidak terdapat patokan atau dasar yang jelas berapa banyak jumlah maksimal musik yang didengarkan oleh individu dalam satu hari. Hal tersebut dikarenakan setiap individu dapat mendengarkan musik kapan saja dan di mana saja melalui berbagai media, sehingga tidak dapat terkontrol oleh peneliti berapa jumlah maksimal musik yang didengarkan oleh seorang individu, terutama bila berkaitan dengan faktor tingkat kesukaan individu terhadap musik atau penyanyi tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nilai maksimal secara teoritik dalam angket ini.

d. InstruksiBPengisianBAngket

Pada pengisian angket, peneliti memberikan instruksi agar subyek memilih nama penyanyi yang lagunya telah didengarnya pada hari itu dan memilih frekuensi berapa kali subyek mendengarkan lagu tersebut. Bila pada hari tersebut subyek belum mendengarkan sama sekali maka subyek diminta mengisi berdasarkan lagu yang didengarnya pada hari sebelumnya, dengan pertimbangan bahwa subyek masih mengingatnya dengan baik lagu-lagu yang didengarnya kemarin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI