Nama tanaman Klasifikasi Makuta dewa

8

6. Penelitian tentang makuta dewa dan hasilnya

Penelitian tentang makuta dewa telah banyak dilakukan oleh mahasiswa farmasi USD seperti oleh Betasari 2001 yang melakukan penelitian mengenai efek hipoglikemik perasan daging buah makuta dewa pada tikus diabetes melitus tidak tergantung insulin, hasilnya disebutkan bahwa perasan daging buah makuta dewa dapat memberikan efek hipoglikemik pada tikus diabetes melitus tidak tergantung insulin. Sisilia 2001 melakukan penelitian mengenai efek hepatoprotektif air perasan daging buah makuta dewa pada mencit jantan terinduksi parasetamol, hasilnya disebutkan bahwa air perasan daging buah makuta dewa dapat memberikan efek hepatoprotektif pada mencit terinduksi parasetamol.

B. Flavonoid

Senyawa Flavonoid adalah golongan senyawa yang mengandung 15 karbon dalam inti dasarnya dan tersusun dalam kerangka dasar C 6 – C 3 – C 6 terdiri dari dua cincin benzena yang dihubungkan dengan rantai alifatik tiga karbon. Markham,1988; Pramono, 1989; Robinson, 1995 . C C C Gambar 1. Kerangka dasar flavonoid Robinson, 1995 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Senyawa flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa fenol alam terbesar dan hampir terdapat pada semua tumbuhan hijau kecuali algae dan bisa terdapat pada semua bagian tumbuhan yaitu daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar, bunga, buah dan biji Markham, 1988. Senyawa flavonoid dalam tumbuhan terbentuk sebagai glikosida atau berupa aglikon Markham, 1988; Pramono, 1989. Flavonoid merupakan senyawa yang relatif stabil terhadap pemanasan, mudah dideteksi keberadaannya dan memiliki sebaran yang luas pada semua tumbuhan tingkat tinggi baik pada Angiospermae maupun Gymnospermae Harborne et al., 1971. Secara umum flavonoid mempunyai cincin piran yang menghubungkan rantai tiga karbon dengan salah satu dari cincin benzena Robinson,1995. Untuk pembacaan strukturnya pada kerangka flavonoid cincin aromatiknya diberi tanda A,B dan C atom karbon dinomori menurut sistem penomoran yang menggunakan angka biasa untuk cincin A dan C serta. angka beraksen untuk cincin B. Sistem penomoran tersebut dapat dijelaskan pada gambar 2. O 2’ 3 ’ 6’ 2 3 4 5 6 7 8 B C A 4’ 5’ Gambar 2. Kerangka dan penomoran flavonoid Mabry et al., 1970 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI