Jenis dan Rancangan Penelitian Bahan Penelitian

31 Hasil dan KKt 2A ini dapat juga digunakan unluk mengisolasi flavonoid dengan cara bercak yang sesuai digunting dari kromatogram, lalu bercak yang sama digabungkan dan setelah digunting menjadi potongan kecil- kecil diekstraksi dengan pelarut yang sesuai digunakan metanol MeOH. Bila diperlukan, hasil pemisahan KKt 1A dapat digabungkan dengan hasil pemisahan KKt 2A hasil replikasi agar diperoleh flavonoid murni Markham, 1988. 6. Identifikasi Isolat Flavonoid dengan Spektrofotometri UV Isolat diperoleh dari pemotongan masrng-masing bercak pada kertas kromatogram KKt 2 A yang telah dipisahkan. Kertas dipotong kecil-kecil kemudian direndam dalam 10 ml metanol PA selama 24 jam, kemudian disaring dengan kertas saring sebagai isolat. Identifikasi dan penentuan struktur isolat flavonoid dengan metode spetrofotometri UV berturut-turut dilakukan pemberian pereaksi geser yaitu NaOH, H 3 BO 3 , AlCl 3 , HCl dan NaOAc dengan tahap-tahap: a. Tahap I Larutan isolat dalam metanol dimasukkan dalam kuvet sampel. Pada kuvet blangko dimasukkan metanol. Kemudian dibaca serapannya bersama- sama pada gelombang 200-500 nm. b. Tahap II Larutan pada kuvet tahap 1 ditambahkan 3 tetes NaOH 2M dibaca serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm. Setelah dibiarkan selama 5 menit kemudian dibaca serapannya kembali untuk mengetahui kemungkinan terjadinya dekomposisi flavonoid. a. Tahap III Larutan isolat flavonoid yang baru dalam kuvet sampel ditambah 3 tetes AlCl 3 kemudian dibaca serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm. b. Tahap IV Larutan pada kuvet sampel tahap III ditambahkan 3 tetes pereksi HCl kemudian dibaca serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm. c. Tahap V Larutan isolat flavonoid dalam kuvet sampel ditambah serbuk NaOAc anhidrat sebanyak kira-kira 2 mm dari dasar kuvet, digojog dan dibaca serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm. d. Tahap VI Larutan pada kuvet sampel tahap V ditambahkan serbuk H 3 BO 3 dengan jumlah setengah dari jumlah penambahan NaOAc, digojog dan dibaca serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm.

F. Analisis Hasil

Kandungan flavonoid dalam fraksi eter perasan daging buah makuta dewa hasil KK 2A dianalisi secara deskriptif, dilanjutkan dengan spektroskopi UV untuk penafsiran struktur senyawa flavonoid. Identifikasi struktur senyawa flavonoid dibandingkan dengan data dari acuan Mabry, 1970; Markham, 1988, dan Harborne, 1987. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI