1 KTP, ijazah pendidikan terakhir, akte kelahiransurat keterangan kenal
lahir, 2
surat keterangan status perkawinan, bagi yang telah menikah melampirkan copy buku nikah,
3 surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin wali,
4 sertifikat kompetensi kerja,
5 surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan
psikologi, 6
paspor, 7
visa kerja, 8
perjanjian penempatan TKI, 9
perjanjian kerja, dan 10
KTLN.
44
f. Uji kompetensi,
Calon TKI setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pedidikan dan pelatihan kerja, memperoleh pengakuan
kompetensi kerja dalam bentuk sertifikat kompetensi. Apabila lulus uji kompetensi, diberi sertifikat kompetensi kerja, yang mengacu pada standar
kompetensi nasional danatau internasional. Untuk itu P3TKIS dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja.
45
44
Ibid
45
Ibid
Universitas Sumatera Utara
g. Pembekalan akhir pemberangkatan PAP,
Menjelang pemberangkatan, calon TKI diberikan pembekalan akhir pemberangkatan PAP. Melalui kegiatan PAP diharapkan para calon TKI
memperoleh pemahaman dan pendalaman terhadap peraturan perundang- undangan di negara tujuan dan mengerti isi perjanjian kerja, yang akan
ditandatangani di depan pejabat instansi ketenagakerjaan setempat.
46
h. Pembuatan perjanjian kerja,
Perjanjian penempatan TKI dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan P3TKIS setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam
perekrutan. Perjanjian penempatan TKI dimaksud, sekurang-kurangnya memuat: 1
nama dan alamat P3TKIS, 2
nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan dan alamat calon TKI, 3
nama dan alamat calon Pengguna, 4
hak dan kewajiban para pihak, 5
jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan pengguna, 6
jaminan P3TKIS kepada calon TKI dalam hal pengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja,
7 waktu keberangkatan calon TKI,
8 biaya penempatan yang ditanggung oleh calon TKI dan cara
pembayarannya, 9
tanggung jawab pengurusan penyelesaian masalah,
46
Ibid
Universitas Sumatera Utara
10 akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah
satu pihak, dan 11
tanda tangan para pihak. Jaminan yang dimaksudkan adalah pernyataan kesanggupan dari P3TKIS untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI
yang ditetapkannya. Misalnya, apabila dalam perjanjian penempatan P3TKIS menjanjikan
bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu oleh pengguna, ternyata di kemudian hari pengguna tidak memenuhi sejumlah yang
dicantumkan dalam perjanjian kerja, P3TKIS harus membayar kekurangannya. Demikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan diberangkatkan pada tanggal
tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidak diberangkatkan, P3TKIS wajib mengganti kerugian calon TKI karena keterlambatan pemberangkatan
tersebut. Dalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan, apabila TKI setelah
ditempatan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan pengguna yang akibatnya P3TKIS menanggung karugian karena dituntut oleh
pengguna, bagi TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti kerugian kepada P3TKIS. Demikian pula dapat diatur sebaliknya, apabila P3TKIS
mengingkari janjinya kepada TKI, dapat diperjanjikan bahwa P3TKIS wajib pula membayar ganti rugi kepada TKI.
Perjanjian penempatan TKI dibuat sekurang-kurangnya rangkap dua dengan bermaterai cukup masing-masing pihak mendapat satu, yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama. Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik
Universitas Sumatera Utara
kembali danatau diubah, kecuali atas persetujuan para pihak. P3TKIS wajib melaporkan setiap perjanjian penampatan TKI kepada instansi ketenagakejaan
setempat, dengan melampirkan salinan perjanjian penempatan TKI.
47
i. Masa tunggu di perusahaan