Sistem Akuntansi LANDASAN TEORI
Di dalam formulir mempunyai beberapa fungsi Sugiarto 1995: 90: a Untuk meningkatkan tanggung jawab otorisasi, pencatatan atau
penyelesaian suatu transaksi perusahaan. b Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan tulis-menulis.
c Untuk menyampaikan informasi penting dari satu orang ke orang yang lainnya baik dalam satu organisasi maupun antar organisasi.
d Untuk mencatat transaksi yang telah terjadi. 2 Jurnal adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan
menurut penggolongannya sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan dan terdapat kegiatan peringkasan data yang
berupa jumlah rupiah tertentu kemudian diposting ke rekening buku besar. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir.
3 Buku besar adalah terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
rekening-rekening data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dan rekening ini dapat dipandang sebagai sumber informasi keuangan untuk
penyajian laporan keuangan. 4 Buku pembantu ialah terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi
akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lagi sesudah data akuntansi diringkas.
5 Laporan adalah hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang
ditahan, harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar unsur piutang, daftar utang yang akan dibayar,
daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat
berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer Mulyadi, 2001: 4-5.
3. Faktor-Faktor dalam Menyusun Sistem Akuntansi Penyusunan sistem akuntansi untuk perusahaan perlu mempertimbangkan
berapa faktor penting: a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat.
Sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat waktu, memenuhi kebutuhan dan berkualitas.
b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman. Sistem akuntansi harus dapat menjaga keamanan harta perusahaan
menggunakan prinsip pengawasan intern. c. Sistem akuntansi harus memenuhi prinsip murah.
Biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus ditekan dan
dipertimbangkan cost and benefit dalam menghasilkan suatu informasi. 4. Sifat-Sifat Sistem Akuntansi
a. Tujuan Tujuan sistem akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi kepada
pihak-pihak yang memerlukan. b. Input -
Proses -Output Sebagai input dalam sistem akuntansi adalah transaksi-transaksi bisnis
yang sudah direkam dalam berbagai bukti transaksi. Proses dalam sistem akuntansi adalah upaya mengubah bukti menjadi laporan. Dalam sistem
akuntansi manual media proses berupa buku-buku jurnal, buku besar dan buku pembantu output. Output sistem akuntansi berupa laporan-laporan
tersebut.
c. Lingkungan Lingkungan sistem akuntansi adalah sistem-sistem lain yang bersama-
sama dengan sistem akuntansi membentuk sistem informasi manajemen. Sistem-sistem yang dimaksud adalah sistem produksi, pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia, dan pengolahan data elektronik. d. Pengendali Sistem
Unsur-unsur yang harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga tujuan sistem dapat tercapai.
e. Pengguna Pengguna hasil sistem akuntansi terdiri dari pihak intern yaitu manajemen
dan pihak ekstern yaitu para pemegang saham, kreditur, dan pemerintah.
Bukti Transaksi
Buku Jurnal
Buku Besar
Buku Pembantu
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Modal
Neraca Laporan Lain-lain
Gambar 1.1 Input-Output Dalam sistem Akuntansi Sumber: Narko 1994: 5
INPUT PROSES
OUTPUT
5. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi Pengembangan sistem merupakan kegiatan mengganti sistem yang lama
menjadi sistem yang baru atau hanya memperbaiki sistem yang telah ada. Menurut Mulyadi 2001: 19 terdapat empat tujuan pengembangan sistem
akuntansi, yaitu sebagai berikut: a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan baru. Kebutuhan
sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda. Perusahaan manufaktur biasanya
memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap yaitu sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian,
sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, sistem akuntansi aktiva tetap dan sistem akuntansi pokok.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur
informasinya. c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan reliability informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan. d. Untuk mengurangi biaya klarikal dalam menyelenggarakan catatan
akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi biasanya dilakukan untuk menghemat biaya.