Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Flowchart

Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi tetapi juga berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan. d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal Modal koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas dan tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar. e. Kemandirian Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa tergantung pada pihak lain yang dilandaskan oleh kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam kemandirian tergantung pula pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri dan kehendak untuk mengelola diri sendiri. 3. Bentuk koperasi Menurut Baswir 1997: 97- 107, “Penggolongan Koperasi adalah pengelompokan koperasi ke dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kriteria dan karakteristik-karekteristik yang tertentu pula”. Koperasi dapat digolongkan ke dalam kelompok besar berdasarkan beberapa pendekatan yaitu a. Berdasarkan Bidang Usaha 1 Koperasi konsumsi adalah koperasi yang berusaha dalam bidang penyediaan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para anggotanya. 2 Koperasi produksi adalah koperasi yang kegiatan utamanya melakukan pemrosesan bahan baku menjadi barang jadi atau berang setengah jadi. 3 Koperasi pemasaran adalah koperasi yang dibentuk terutama untuk membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-barang yang dihasilkannya. 4 Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari anggotannya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada anggota-anggotanya yang memerlukan batuan modal. b. Berdasarkan Jenis Komoditi 1 Koperasi ekstraktif adalah koperasi yang melakukan usaha dengan menggali atau memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung tanpa atau dengan sedikit mengubah bentuk, dan sifat sumber-sumber alam tersebut. 2 Koperasi pertanian dan perternakan adalah koperasi yang melakukan usaha sehubungan dengan komoditi pertanian tertentu. Sedangkan koperasi perternakan adalah koperasi yang usahanya berhubungan dengan komoditi peternakan tertentu. 3 Koperasi industri atau koperasi kerajinan adalah jenis koperasi yang melakukan usahanya dalam bidang usaha industri atau kerajinan tertentu. 4 Koperasai jasa adalah koperasi yang mengkhususkan usahanya dalam memproduksi dan memasarkan kegiatan jasa tertentu. c. Berdasarkan Profesi Anggota Koperasi dapat dibedakan Koperasi Karyawan Koplar, Koperasi Pegawai KP, Koperasi Angkatan Darat Kopad, Koperasi Mahasiswa Kopma, Koperasi Pedagang Pasar Koppas, Koperasi Veteran Republik Indonesia Koveri, Koperasi Nelayan, dan lain-lain. d. Berdasarkan Daerah kerja 1 Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang dan biasanya didirikan pada lingkup kesatuan wilayah terkecil tertentu. Contoh koperasi mahasisiwa, Koperasi unit desa KUD, dan lain-lain. 2 Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi primer yang biasanya didirikan sebagai pemusatan dari beberapa koperasi primer dalam lingkup suatu wilayah tertentu contohnya Pusat Koperasi Karyawan Puskopkar, Pusat Koperasi Pegawai PKP, dan lain-lain. 3 Koperasi gabungan adalah koperasi yang beranggotakan koperasi- koperasi pusat yang berasal dari suatu wilayah tertentu. Gabungan Koperasi Batik Indonesia GKBI merupakan salah satu contohnya. 4 Koperasi induk adalah koperasi yang beranggotakan koperasi pusat atau koperasi gabungan yang berkedudukan di ibu kota Negara. Contoh Induk Koperasi Pegawai IKP. 4. Fungsi koperasi Berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 1992 passal 4 tentang Perkoperasian menyebutkan fungsi dan peran koperasi antara lain: a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umunya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokoguru. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokerasi ekonomi. 5. Pengertian Credit Union. Istilah Credit Union berasal dari bahasa latin, Credere yang artinya percaya dan unionunus yang berarti kumpulan. Menurut Credit Union Conseling Office 1973: 1 yang dikuti dalam buku yang berjudul Apa yang Anda Ketahui tentang Koperasi Credit Union menyatakan bahwa, ” Credit Union Usaha Bersama Simpan Pinjam adalah sekumpulan orang yang telah bersepakat untuk bersama-sama menabungkan uang mereka kemudian uang tersebut dipinjamkan diantara mereka sendiri dengan bunga yang ringan, untuk maksud produktif dan kesejahteraan. Dengan demikian, pinjaman tersebut akan menguntungkan anggota”. Pengertian Credit Union adalah koperasi keuangan yang dijalankan secara demokratis dan profit sharing bagi hasil menawarkan berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga rendah kepada para anggotanya. Credit Union juga memiliki berapa kekhasan yang dapat membedakan dari bentuk-bentuk koperasi lainnya. Kekhasan yang paling utama yaitu terdapat pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada anggotanya sebelum menjadi anggota di dalam koperasi tersebut. Pelatihan- pelatihan yang dilakukan oleh pengurus tersebut perlu dilakukan supaya dapat mendidik para anggotanya untuk dapat mengolah pinjaman yang diberikan secara baik. Hal tersebut perlu dilakukan supaya dapat meminimalkan adanya kelalaian pinjaman atau pinjaman tak tertagih yang dapat merugikan Credit Union itu sendiri. 6. Prinsip-prinsip Credit Union. Menurut WOCCU World Council of Credit Union ada Sembilan prinsip yang dirumuskan dan disepakati dalam Forum Credit Union yakni: a. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela bagi semua orang yang bersedia menerima tanggung jawab keanggotannya tanpa membedakan jenis kelamin, ras, politik maupun agama. b. Dikontrol secara demokrasi oleh anggota yang mempunyai hak yang sama satu anggota satu suara dan berperan dalam mengambil keputusan tanpa di penggaruhi jumlah sahamnya. c. Tidak diskriminatif karena Credit Union tidak membedakan anggota dari suku, kebangsaan, jenis kelamin, agama, maupun politik. d. Pelayanan kepada anggota ditunjukan untuk meningkatkan ekonomi anggota dengan mempertahankan asas dari, oleh, dan anggota. e. Distribusi kepada anggota mendorong sikap hemat dengan cara menabung, dan menyediaan pinjaman serta lainnya. f. Membangun stabilitas keuangan untuk membangun kekuatan finansial, termasuk pembentukan cadangan yang memadai dan pengendalian internal yang memastikan pelayanan berkesinambungan kepada seluruh anggota. g. Pendidikan terus menerus bagi seluruh anggota, Penggurus Pengawas, dan Manajemen serta masyarakat luas tentang ekonomi, sosial, demokrasi, prinsip kerjasama, saling membantu, pengelolaan keuangan, hidup hemat, dan penggunaan pinjaman secara bijaksana. h. Kerjasama antar lembaga pada tingkat lokal, nasional dan internasional dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada anggota. i. Tanggung jawab sosial dalam menunjang pembangunan manusia dan hubungan sosialnya. 7. Nilai-nilai Credit Union Menurut WOCCU World Council of Credit Union adapun nilai-nilai Credit Union meliputi: 1 menolong diri sendiri, 2 bertanggung jawab kepada diri sendiri, 3 demokrasi, 4 kesetaraan, 5, keadilan, 6 swadaya, dan 7 solidaritas. 8. Pilar Credit Union Menurut WOCCU World Council of Credit Union adapun pilar dalam Credit Union meliputi: a. Pendidikan, tujuannya agar anggota dapat mengerti peran serta, hak dan kewajiban sebagai anggota CU agar lebih bijaksana dalam mengatur keuangan keluarga maupun keuangan usaha, mengetahui, memahami laporan keuangan serta perkembangan CU. b. Solidaritaskesetiakawanan, karena CU tidak sekedar menghimpun simpanan pinjaman kepada anggotanya, namun yang paling utama adalah bagaimana setiap anggota CU memperhatikan kepentingan bersama dari pada kepentingan sendiri. c. Swadaya, kerena Credit Union sedapat mungkin membiayai dirinya sendiri caranya adalah menabung ke Credit Union secara teratur secara menghindari agar tidak menabung ke lembaga lain. 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu suatu penelitian terhadap obyek tertentu untuk mengamati, menganalisis, dan mengevaluasi, serta memecahkan masalah yang timbul sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian ini hanya berlaku terbatas bagi obyek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Credit Union Dharma Bhakti yang beralamat di Jalan Kabupaten, Dusun Duwet, Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Desember 2014 – Januari 2015.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian : a Manajer b Bendahara c Kasir dan Bagian Akuntansi 2. Objek Penelitian : Objek penelitiannya adalah sistem akuntansi penggajian di Credit Union Dharma Bhakti meliputi prosedur yang membentuk sistem penggajian, bagan alir dokumen, dokumen yang digunakan, catatan dan laporan yang berkaitan dengan penggajian.

D. Data yang dicari :

1. Sejarah perkembangan Credit Union Dharma Bhakti 2. Struktur organisasi dan job description Credit Union Dharma Bhakti. 3. Prosedur penggajian 4. Formulir, dokumen dan catatan yang digunakan dalam Credit Union Dharma Bhakti yang berhubungan dengan penggajian. 5. Lokasi koperasi 6. Peraturan Kepegawaian

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak yang ditunjuk oleh pimpinan perusahaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan untuk mencari data yang diperlukan misalnya tentang struktur organisasi, prosedur penggajian, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan serta bentuk bagan alir dokumen document flowchart yang ada di Credit Union Dharma Bhakti. 2. Dokumentasi Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan memperoleh catatan dan dokumen yang relevan tentang sistem akuntansi penggajian misalnya pengamatan dilakukan pada dokumen perusahaan mengenai pengaturan sistem penggajian karyawan, struktur organisasi, bagan alir sistem penggajian karyawan. 3. Observasi Teknik ini dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap proses penggajian di Credit Union Dharma Bhakti.

F. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah digunakan oleh penulis terhadap data yang diperoleh dari penelitian adalah: 1. Teknik yang digunakan menjawab permasalahan pertama adalah menggunakan analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan keadaan sistem penggajian di Credit Union Dharma Bhakti, yang di dalamnya meliputi struktur organisasi dan fungsi, prosedur, dokumen dan laporan yang berkaitan dengan sistem penggajian yang terdapat di Credit Union Dharma Bhakti.