Administrasi Publik sebagai Administrasi

sedangkan administrasi negara hanya bersangkutan dengan pelaksanaan kebijakan publik. Oleh karenanya, pada masa tersebut terbentuk pemahaman bahwa proses administrasi negara dimulai setelah selesainya proses politik. D a l a m p e r k e m b a n g a n n y a s e j a k p e r t e n g a h a n a b a d X X , sebagaimana diungkap pada Buku I dan Buku II SANKRI Jilid I, administrasi negara diartikan secara meluas yang mencakup aktivitas seluruh lembaga negara, baik lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif, dan sebagainya. Pandangan ini dapat dipahami, berdasarkan dua alasan: 1. Dikotomi antara politik dan administrasi negara ternyata t i d a k t e r b u k t i b e n a r. K e t e r l i b a t a n b i r o k r a s i s e b a g a i p e n y e l e n g g a r a pemerintahan ternyata tidak hanya dalam pelaksanaan kebijakan negarapublik, tetapi juga dalam proses p e m b u a t a n k e b i j a k a n tersebut; 2. Pelaksanaan kebijakan negarapublik dengan sendirinya mencakup p e l a k s a n a a n k e b i j a k a n negarapublik yang paling m e n d a s a r s e b a g a i m a n a d i r u m u s k a n d a l a m konstitusi. Pelaksanaan kebijakan dasar tersebut, melibatkan seluruh lembaga negara dalam pembuatan b e r b a g a i p e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n sebagai format hukum dari kebijakan negarapublik, dan melibatkan lembaga yudikatif, eksekutif serta lembaga negara lainnya berkaitan dengan evaluasi implementasi peraturan tersebut. D e n g a n d e m i k i a n , cakupan makna administrasi negara, di satu sisi administrasi negara bersangkutan dengan aktivitas lembaga eksekutif saja, dan sebagai sistem disebut S i s t e m P e n y e l e n g g a r a a n Pemerintahan Negara; di sisi lain mencakup aktivitas seluruh lembaga negara dalam mencapai tujuan negara, dan sebagai s i s t e m d i s e b u t S i s t e m Penyelenggaraan Negara.

2.3.2 Administrasi Publik sebagai Administrasi

Negara Dari telaahan berbagai referensi mengenai administrasi negara, dalam perspektif yang lebih luas, administrasi negara dapat diartikan sebagai tindakan manusia yang bekerja sama dalam lingkup kelembagaan birokrasi pemerintahan, dunia usaha danatau masyarakat, yang b e r t u j u a n m e m b e r i k a n pelayanan yang baik kepada masyarakat. Oleh karena itu Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502 52 t e r d a p a t p a n d a n g a n d a n pendapat bahwa kata public d a l a m i s t i l a h p u b l i c a d m i n i s t r a t i o n t i d a k l a g i difokuskan kepada Lembaga Pemerintah, tetapi lebih kepada masyarakat yang dilayani. Walaupun demikian, hal itu bukan berarti administrasi t e n t a n g m a s y a r a k a t administration of the public, t e t a p i a d m i n i s t r a s i y a n g d i s e l e n g g a r a k a n u n t u k masyarakat. Pergeseran makna itu tidak menafikan peran m a n a j e m e n p e m e r i n t a h a n , karena birokrasi pemerintahan tetap memiliki kewenangan terbesar dalam penyelenggaraan negara. Seiring dengan arus globalisasi, di awal dekade sembilan puluhan telah lahir pendekatan, teori atau paradigma baru dalam administrasi negara. B a n y a k c e n d e k i a w a n kontemporer dalam administrasi negara menggunakan istilah governance sebagai istilah lain dari administrasi negara. Istilah governance dapat dan telah digunakan dalam berbagai konteks, seperti good corporate g o v e r n a n c e , i n t e r n a t i o n a l governance, local governance, serta public governance sebagai p e n g g a n t i i s t i l a h p u b l i c administration. Ada pula yang m e m b e r i k a n p e n g e r t i a n governance sebagai proses kegiatan bersama-sama dalam memecahkan masalah dan m e m e n u h i k e b u t u h a n masyarakat. D a l a m g o o d g o v e r n a n c e , m i s a l n y a terkandung makna sharing partnership pengelolaan negara a n t a r s e k t o r p u b l i k , y a i t u N e g a r a P e m e r i n t a h , swastadunia usaha dan masyarakat. Governance yang baik ditandai dengan hubungan yang sinergis dan konstruktif di antara ketiga pihak tersebut, yang oleh kalangan pakar disebut sebagai pilar-pilar good governance. Dengan demikian, dalam governance, terlibat segenap pelaku, yaitu keseluruhan pihak yang berkepentingan stakeholders, yang pada dasarnya terdiri atas NegaraPemerintah, swastadunia usaha dan masyarakat. Berdasarkan permasalahan dan tingkat pemerintahannya, stakeholders masyarakat meliputi kalangan yang sangat luas dan beraneka ragam, seperti organisasi politik, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, koperasi, individu dan b a h k a n l e m b a g a - l e m b a g a internasional. D a l a m p u b l i c g o v e r n a n c e p e r a n s e k t o r NegaraPemerintah, bukan hanya sebagai pemberi layanan barang dan jasa, melainkan lebih berperan sebagai regulator dan fasilitator untuk menciptakan Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502 53 iklim yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan masyarakat. Oleh karena itu paradigma utama dalam good g o v e r n a n c e a d a l a h pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan hal itu, m a k a g o o d g o v e r n a n c e bercirikan nilai-nilai sebagai berikut: a. Partisipasi S e t i a p w a r g a n e g a r a mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun m e l a l u i i n t e r m e d i a s i institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar k e b e b a s a n b e r s e r i k a t , berbicara dan berpartisipasi secara konstruktif. b. Aturan Hukum P e n e g a k a n t e r h a d a p peraturan hukum harus dilaksanakan dengan adil dan tidak diskriminatif, serta menghormati Hak Asasi Manusia HAM. c. Transparansi T r a n s p a r a n s i y a n g dibangun atas dasar kebebasan arus informasi, sehingga proses kegiatan lembaga dan informasinya d a p a t d i t e r i m a l s e c a r a langsung oleh pihak yang membutuhkan. Dalam hal ini informasi tersebut harus d a p a t d i p a h a m i d a n dimonitor. d. Ketanggapan Setiap lembaga dan proses kegiatannya harus melayani p a r a p i h a k t e r k a i t stakeholders. e. Orientasi kepada Konsensus Good governance menjadi perantara bagi kepentingan y a n g b e r b e d a u n t u k memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih l u a s , b a i k d a l a m h a l kebijakan maupun prosedur. f. Kesetaraan Semua warga negara, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan atau m e m e l i h a r a kesejahteraannya. g. Efektifitas dan Efisiensi Setiap proses dan lembaga m e n g h a s i l k a n p r o d u k tertentu sesuai dengan apa y a n g t e l a h d i g a r i s k a n d e n g a n m e n g g u n a k a n s u m b e r - s u m b e r y a n g tersedia sebaik mungkin. h. Akuntabilitas Para pengambil keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat bertanggung jawab kepada p u b l i k d a n l e m b a g a - l e m b a g a s t a k e h o l d e r s . Akuntabilitas ini berbeda- b e d a t e rg a n t u n g p a d a o r g a n i s a s i d a n s i f a t keputusan yang dibuat, a p a k a h m e r u p a k a n Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502 54 keputusan internal atau eksternal. i. Visi Stratejik Para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektif g o o d g o v e r n a n c e d a n pengembangan Sumber Daya Manusia SDM yang luas dan jauh ke depan sejalan dengan apa yang d i p e r l u k a n u n t u k pembangunan. Kesembilan karakteristik di atas saling memperkuat dan tidak berdiri sendiri-sendiri untuk menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan t u g a s s e r t a f u n g s i penyelenggaraan pemerintahan d a n p e m b a n g u n a n . G u n a mencapai hal itu, diperlukan langkah-langkah kebijakan yang t e r a r a h p a d a p e r u b a h a n k e l e m b a g a a n d a n s i s t e m ketatalaksanaan; kualitas SDM A p a r a t u r ; s e r t a s i s t e m pengawasan dan pemeriksaan yang efektif. B e r d a s a r k a n u r a i a n terdahulu, good governance pada dasarnya bersenyawa dengan sistem administrasi negara. Oleh karena itu, upaya mewujudkan good governance m e r u p a k a n p u l a u p a y a p e n y e m p u r n a a n s i s t e m administrasi negara yang berlaku pada suatu negara secara keseluruhan. Berkaitan dengan p a r a d i g m a b a r u d a l a m administrasi negara tersebut, dewasa mi istilah public administration diterjemahkan juga sebagai admistrasi publik. Makna yang terkandung di dalamnya adalah administrasi publik mengurusi kepentingan p e l a y a n a n m a s y a r a k a t , penduduk, warga negara dan rakyatnya”. Dalam pelayanan tersebut, birokrasi pemerintahan menerapkan berbagai disiplin y a n g m e r u p a k a n a w a l keterlibatan Pemerintah. Atas dasar itulah, administrasi publik diartikan sebagai “hubungan yang memerintah dengan yang diperintah dan penempatannya secara proporsional. Dari pemikiran di atas d a p a t d i n y a t a k a n b a h w a a d m i n i s t r a s i p u b l i k d a n administrasi negara sebenarnya tidak berbeda, yang penting tetap menggunakan paradigma d a n p r i n s i p - p r i n s i p g o o d governance.

2.4 Aparatur Negara