keputusan internal atau eksternal.
i. Visi Stratejik
Para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektif
g o o d g o v e r n a n c e d a n pengembangan Sumber
Daya Manusia SDM yang luas dan jauh ke depan
sejalan dengan apa yang d i p e r l u k a n u n t u k
pembangunan.
Kesembilan karakteristik di atas saling memperkuat dan
tidak berdiri sendiri-sendiri untuk menjamin kelancaran,
keserasian dan keterpaduan t u g a s s e r t a f u n g s i
penyelenggaraan pemerintahan d a n p e m b a n g u n a n . G u n a
mencapai hal itu, diperlukan langkah-langkah kebijakan yang
t e r a r a h p a d a p e r u b a h a n k e l e m b a g a a n d a n s i s t e m
ketatalaksanaan; kualitas SDM A p a r a t u r ; s e r t a s i s t e m
pengawasan dan pemeriksaan yang efektif.
B e r d a s a r k a n u r a i a n terdahulu, good governance
pada dasarnya bersenyawa dengan sistem administrasi
negara. Oleh karena itu, upaya mewujudkan good governance
m e r u p a k a n p u l a u p a y a p e n y e m p u r n a a n s i s t e m
administrasi negara yang berlaku pada suatu negara secara
keseluruhan. Berkaitan dengan p a r a d i g m a b a r u d a l a m
administrasi negara tersebut, dewasa mi istilah public
administration diterjemahkan juga sebagai admistrasi publik.
Makna yang terkandung di dalamnya adalah administrasi
publik mengurusi kepentingan p e l a y a n a n m a s y a r a k a t ,
penduduk, warga negara dan rakyatnya”. Dalam pelayanan
tersebut, birokrasi pemerintahan menerapkan berbagai disiplin
y a n g m e r u p a k a n a w a l keterlibatan Pemerintah. Atas
dasar itulah, administrasi publik diartikan sebagai “hubungan
yang memerintah dengan yang diperintah dan penempatannya
secara proporsional.
Dari pemikiran di atas d a p a t d i n y a t a k a n b a h w a
a d m i n i s t r a s i p u b l i k d a n administrasi negara sebenarnya
tidak berbeda, yang penting tetap menggunakan paradigma
d a n p r i n s i p - p r i n s i p g o o d governance.
2.4 Aparatur Negara
Administrasi negara sebagai konsep tidak terlepas
dari konsep Aparatur Negara. Dalam praktek pembangunan
a d m i n i s t r a s i N e g a r a berdasarkan RPJM Nasional
Tahun 2004-2009, upaya untuk menciptakan tata pemerintahan
yang bersih dan berwibawa sangat ditentukan oleh kinerja
Aparatur Negara Penyelenggara Negara yang berdasarkan UU
No. 28 Tahun 1999 tentang
Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502
55
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme meliputi: a Pejabat Negara pada lembaga
negara b Menteri
c Gubernur; d Hakim
e Pejabat Negara yang lain
sesuai dengan ketentuan p e r a t u r a n p e r u n d a n g -
undangan yang berlaku. Misalnya Kepala Perwakilan
Republik Indonesia di Luar Negeri yang berkedudukan
sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh,
W a k i l G u b e r n u r , BupatiWalikota, Wakil
Bupati Walikota; dan
f Pejabat lain yang memiliki f u n g s i s t r a t e g i s d a l a m
k a i t a n n y a d e n g a n penyelenggaraan negara
sesuai dengan ketentuan p e r a t u r a n p e r u n d a n g -
undangan, yang berlaku. Termasuk dalam cakupan
terakhir ini adalah pejabat y a n g t u g a s d a n
w e w e n a n g n y a d a l a m m e l a k s a n a k a n
penyelenggaraan negara yang rawan terhadap praktek
KKN, di antaranya adalah: Direksi, Komisaris, dan
Pejabat Struktural lainnya pada Badan Usaha Milik
Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.
Dari batasan tersebut dapat diidentifikasi beberapa
pengertian: Pertama, Aparatur d i a r t i k a n s e b a g a i
o r a n g p e j a b a t n y a y a n g memimpin suatu lembaga
s e k a l i g u s l e g i t i m a s i lembaganya; kedua, Aparatur
Negara terdiri atas Aparatur Kenegaraan dan Aparatur
Pemerintahan; ketiga, Aparatur Kenegaraan adalah lembaga-
lembaga negara berdasarkan UUD 1945; dan keempat,
Aparatur Pemerintahan adalah Aparatur Pemerintah, baik di
Pusat maupun di Daerah termasuk BUMN dan BUMD
yang berfungsi selaku Aparatur P e r e k o n o m i a n N e g a r a .
Pernyataan ini dapat diartikan b a h w a i s t i l a h A p a r a t u r
Pemerintah mencakup: Pertama, Aparatur Pemerintahan yang
sering disebut juga birokrasi p e m e r i n t a h a n , y a i t u :
Kementerian Negara, Lembaga Pemerintah Non-Departemen
L P N D d a n i n s t a n s i v e r t i k a l n y a , A p a r a t u r
Pemerintahan Daerah, dan lainnya, yang menjalankan
fungsi pemerintahan pelayanan dan pengaturanpengayoman,
t a n p a b e r m o t i f m e n c a r i keuntungan; kedua, Aparatur
Perekonomian Negara, yaitu BUMN dan BUMD, yang meski
menjalankan fungsi bisnis di sektor publik, namun tidak
b e r o r i e n t a s i s e m a t a - m a t a mencari keuntungan.
Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502
56
Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN terdiri atas
Perusahaan Perseroan Persero dan Perusahaan Umum Perum.
D a l a m P e n j e l a s a n U m u m U n d a n g - U n d a n g t e r s e b u t
dinyatakan bahwa Persero bertujuan untuk memupuk
keuntungan dan sepenuhnya t u n d u k p a d a k e t e n t u a n -
ketentuan UU No. l Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
Sedangkan Perum dibentuk oleh Pemerintah untuk melaksanakan
usaha sebagai implementasi kewajiban Pemerintah guna
menyediakan barang dan jasa t e r t e n t u u n t u k m e m e n u h i
k e b u t u h a n m a s y a r a k a t kemanfaatan umum.
Dalam pada itu, BUMD berdasarkan Instruksi Menteri
Dalam Negeri No. 5 Tahun 1990 t e l a h d i a r a h k a n m e n j a d i
P e r u m d a d a n P e r s e r o d a , sebelum terbitnya Undang-
Undang baru sebagai pengganti UU No.5 Tahun 1962 tentang
P e r u s a h a a n D a e r a h . Memperhatikan peran Persero
dan Perum tersebut, maka hanya Perum dan Perumda saja
nampaknya yang merupakan Aparatur Pemerintah dalam arti
Aparatur Perekonomian Negara.
Berdasarkan uraian di atas, Aparatur Negara terdiri atas
Aparatur Kenegaraan dan Aparatur Pemerintahan yang
mencakup Aparatur Pemerintah, baik di Pusat maupun Daerah,
dan Aparatur Perekonomian Negara, baik Perum maupun
Perumda, yang semuanya merupakan unsur esensial
penyelenggaraan negara dalam kerangka SANKRI. Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
Sistem Penyelenggaraan Negara dan Sistem Penyelenggaraan
Pemerintahan Negara.
D a l a m k e h i d u p a n bernegara berdasarkan UUD
1945 selama ini telah dikenal a d a n y a d u a i s t i l a h y a n g
b e r k a i t a n e r a t d e n g a n administrasi negara sebagai
sistem yang dipraktekan. Kedua istilah itu adalah Sistem
Penyelenggaraan Negata dan S i s t e m P e n y e l e n g g a r a a n
Pemerintahan Negara. a. Sistem Penyelenggaraan
Negara
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 1999, dinyatakan bahwa.
p e n y e l e n g g a r a a n n e g a r a bertujuan untuk mencapai cita-
c i t a p e r j u a n g a n b a n g s a mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur sebagaimana tercantum dalam UUD 1945,
sangat ditentukan oleh peran P e n y e l e n g g a r a N e g a r a .
P e n y e l e n g g a r a N e g a r a dimaksud adalah Pejabat Negara
y a n g m e n j a l a n k a n f u n g s i eksekutif, legislatif, yudikatif
atau fungsi kenegaraan lainnya, dan pejabat lain yang fungsi dan
tugas pokoknya berkaitan
Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502
57
dengan penyelenggaraan negara s e s u a i d e n g a n k e t e n t u a n
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Uraian di atas, jelas bahwa penyelenggaraan negara
merupakan aktivitas dari seluruh lembaga negara, baik eksekutif,
legislatif, yudikatif maupun lembaga negara lainnya, seperti
halnya pengertian administrasi n e g a r a d a l a m a r t i l u a s
sebagaimana telah diuraikan terdahulu. Dengan demikian
d a p a t d i k a t a k a n S i s t e m Penyelenggaraan Negara adalah
SANKRI dalam arti luas. Dalam hal ini SANKRI merupakan
s i s t e m p e n y e l e n g g a r a a n kehidupan negara dan bangsa
dalam segala aspeknya, dengan m e n d a y a g u n a k a n s e g a l a
kemampuan seluruh Aparatur Negara beserta rakyat dan dunia
u s a h a s w a s t a u n t u k memanfaatkan segenap sumber
daya yang tersedia secara nasional, demi tercapainya
tujuan dan terlaksananya tugas nasionalnegara sebagaimana
diamanatkan di dalam UUD 1945.
b. Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara