Asas-Asas Penyeleng- garan Pemerintahan Unsur Pokok Sistem Administrasi Negara

asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara d e n g a n t e t a p i m e m p e r h a t i k a n perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara; 4 Asas Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak d a n k e w a j i b a n Penyelenggara Negara; 5 Asas Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan p e r a t u r a n p e r u n d a n g - undangan yang berlaku; 6 Asas Akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara h a r u s d a p a t d i p e r t a n g g u n g j a w a b k a n kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan k e t e n t u a n p e r a t u r a n perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian asas- asas umum penyelenggaraan negara harus menjadi acuan d a l a m m e n y e l e n g g a r a k a n S A N K R I , y a n g p a d a hakekatnya; dapat disebut juga sebagai asas penyelenggaraan SANKRI.

2.5.1 Asas-Asas Penyeleng- garan Pemerintahan

Negara D i s a m p i n g memperhatikan asas-asas di atas, dalan menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 Pemerintah P u s a t m e n g g u n a k a n a s a s d e s e n t r a l i s a s i , t u g a s pembantuan, dan dekonsentrasi s e s u a i d e n g a n p e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n . S e d a n g k a n d a l a m m e n y e l e n g g a r a k a n p e m e r i n t a h a n d a e r a h , digunakan asas otonomi dan tugas pembantuan. Adapun yang d i m a k s u d d e n g a n : 1 d e s e n t r a l i s a s i a d a l a h p e n y e r a h a n w e w e n a n g pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI; 2 dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada Gubernur sebagai w a k i l P e m e r i n t a h P u s a t d a n a t a u k e p a d a i n s t a n s i vertikal di wilayah tertentu; dan 3 tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada Daerah danatau Desa, dari Pemerintah Provinsi k e p a d a K a b u p a t e n K o t a Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502 60 danatau Desa, serta dari Pemerintah KabupatenKota k e p a d a D e s a u n t u k melaksanakan tugas tertentu.

2.5.2 Unsur Pokok Sistem Administrasi Negara

Kesatuan Republik Indonesia SANKRI sebagai sistem p e n y e l e n g g a r a a n n e g a r a danatau sistem penyelenggaraan p e m e r i n t a h a n n e g a r a , sebagaimana halnya suatu sistem terdiri dari subsistem-subsistem a t a u u n s u r - u n s u r n y a . Administrasi negara sebagai sistem, pada pokoknya terdiri dari unsur nilai, struktur dan proses. Perbedaan SANKRI sebagai sistem penyelenggaraan negara dan SANKRI sebagai s i s t e m p e n y e l e n g g a r a a n pemerintahan negara adalah dalam hal unsur struktur dan prosesnya, sedangkan unsur nilainya sama. 1. Unsur Nilai Unsur nilai, dapat pula disebut sistem nilai, meliputi landasan atau dasar negara yaitu Pancasila, cita-cita negara nasional dan tujuan negara nasional, kesemuanya telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, yang tetap tidak berubah walaupun UUD 1945 telah diadakan perubahan. Berbagai unsur nilai dimaksud di antaranya adalah: a. Pancasila sebagai landasan a t a u d a s a r n e g a r a mengandung lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil dan b e r a d a b ; P e r s a t u a n Indonesia; Kerakyatan yang d i p i m p i n o l e h h i k m a t k e b i j a k s a n a a n d a l a m p e r m u s y a w a r a t a n perwakilan; dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia alinea keempat. Pancasila juga merupakan falsafah atau pandangan hidup yang mempersatukan b a n g s a , d a n m e m b e r i petunjuk dalam upaya mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin bagi masyarakat Indonesia yang beraneka ragam; b. Cita-cita negara nasional, yaitu Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur alinea ketiga. Cita-cita negaranasional ini disebut juga sebagai visi ideal Indonesia; c. Tujuan negara nasional, yaitu melindungi segenap b a n g s a I n d o n e s i a d a n s e l u r u h t u m p a h d a r a h I n d o n e s i a , m e m a j u k a n k e s e j a h t e r a a n u m u m , mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan k e t e r t i b a n d u n i a y a n g berdasarkan kemerdekaan, p e r d a m a i a n a b a d i d a n keadilan sosial alinea Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502 61 Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502 62 keempat. Jika cita-cita nasional merupakan visi ideal, maka tujuan negaranasional dapat juga disebut sebagai misi ideal. 2. Unsur Struktur U n s u r s t r u k t u r merupakan satuan kelembagaan y a n g d i p e r l u k a n d a l a m kehidupan Negara Republik Indonesia yang demokratis dan konstitusional berupa tatanan kelembagaan penyelenggaraan negara dan pemerintahan negara dalam rangka mengemban misi dan mewujudkan visi bangsa, yang merefleksikan peran dan posisi aturan hukum, kewajiban, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing. Sesuai dengan pengertian sistem penyelenggaraan negara dan sistem penyelenggaraan p e m e r i n t a h a n n e g a r a sebagaimana telah disebutkan terdahulu, maka unsur atau subsistem tersebut adalah sebagai berikut: a. Struktur penyelenggaraan negara, meliputi seluruh Aparatur Negara, baik Aparatur Kenegaraan m a u p u n A p a r a t u r Pemerintahan, beserta seluruh organisasi politik, lembaga kemasyarakatan, dan dunia usaha, yang berkembang sesuai dengan kehidupan dan kemajuan bangsa; b. Struktur penyelenggaraan p e m e r i n t a h a n n e g a r a , mencakup Presiden beserta k e s e l u r u h a n A p a r a t u r P e m e r i n t a h a n , b a i k d i t i n g k a t P u s a t m a u p u n Daerah. Dalam penyelenggaraan negara terdapat hubungan antara Aparatur Kenegaraan di luar lembaga eksekutif, yang turut m e n j a m i n t e r l a k s a n a n y a penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan prinsip- prinsip good governance. Mengacu pada UUD 1945, Aparatur Kenegaraan dimaksud adalah: a. Majelis Permusyawaratan R a k y a t M P R y a n g wewenang utamanya adalah m e l a k s a n a k a n f u n g s i konstitutif; b. Dewan Perwakilan Rakyat D P R d a n D e w a n Perwakilan Daerah DPD dalam pelaksanaan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan; c. Mahkamah Agung MA d a n M a h k a m a h Konstitusi MK dalam pelaksanaan fungsi yudisial; d. Badan Pemeriksa Keuangan Bepeka dalam pelaksanaan fungsi audit; e. Bank Indonesia BI sebagai Bank Sentral selaku pemegang otoritas moneter. Selanjutnya di dalam t u l i s a n i n i , p e n u l i s a k a n memaparkan bahasan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini: 1 Sejauh mana implementasi SANKRI oleh Lembaga Negara, 2 Sejauh mana Peran Lembaga Negara dalam membangun sistem negara kesatuan, 3 Bagaimana dengan adanya implementasi SANKRI dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi lembaga negara dalam membangun s i s t e m N e g a r a K e s a t u a n Republik Indonesia. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Peran Lembaga Negara Untuk mengetahui apa dan bagaimana peran lembaga negara dalam membangun sistem administrasi negara, perlu terlebih dahulu ditata tentang pengertian lembaga negara itu s e n d i r i , k e d u d u k a n , d a n f u n g s i n y a d a l a m penyelenggaraan negara. Baru kemudian kita dapat berbicara tentang peranannya. Lembaga Negara adalah lembaga yang ditetapkan oleh konstitusi. Menurut DUD 1945 sebelum diamendemen, lembaga negara dibedakan antara Lembaga Tertinggi Negara yaitu MPR, dan Lembaga Tinggi Negara seperti DPR, Presiden, BPK dan DPA. Sejak terjadi amandemen, posisi dan wewenang MPR tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara, tetapi lembaga tinggi negara, DPA dihapus, sebaliknya d i l a h i r k a n M a h k a m a h Konstitusi MK. Seluruh lembaga negara tersebut melakukan tugas m e n y e l e n g g a r a k a n n e g a r a berdasar atas bidang masing- m a s i n g , y a i t u l e g i s l a t i f , eksekutif, yudikatif, serta auditor. Fungsi advisory council dihapus oleh karena DPA oleh a m a n d e m e n U U D 1 9 4 5 ditiadakan. Sekarang memang ada Dewan Pertimbangan Presiden, tetapi dewan tersebut tidak termasuk dalam pengertian lembaga negara sebagaimana dimaksud oleh UUD 1945, s e b a b d i b e n t u k b e r d a s a r Instruksi Presiden Inpres, bukan berdasar atas perintah konstitusi. S e l u r u h k e g i a t a n penyelenggaraan negara di semua bidang dan semua strata digerakkan oleh suatu kerangka dan pola admiistrasi yang disebut administrasi negara. S t a t u s , f u n g s i , t u g a s , kewenangan, cakupan, dan tujuan yang dilaksanakan oleh masing-masing lembaga negara diatur secara jelas oleh konstitusi dalam bab-bab dan pasal-pasal masing-masing, antara lain sebagai berikut: MPR dalam Bab II, Kekuasaan Pemerintahan Bab III, DPA Bab IV, Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502 63 Kementerian Negara Bab V, Pemerintah Daerah Bab VI, DPR Bab VII, Keuangan Bab VIII, Kekuasaan Kehakiman Bab IX, Warga Negara Bab X, Agama Bab XI, Pertahanan Negara Bab XII, Pendidikan Bab XIII, Kesejahteraan Sosial Bab XIV, Bendera dan Bahasa Bab XV, Perubahan UUD Bab XVI, dan Aturan Peralihan dalam satu pasal tambahan. Masing-masing lembaga yang tersebut dalam masing- masing bab berisi apa yang dimaksud lembaga negara, apa tugas dan kewajibannya, apa w e w e n a n g d a n s e c a r a keseluruhan mempunyai satu misi dan visi bersama yaitu mewujudkan tujuan membentuk negara yang secara populer disebut Cita-cita Nasional. Ketika konstitusi mengalami amandemen, lembaga negara t e r s e b u t j u g a m e n g a l a m i perubahan. Berdasarkan pengertian di atas, maka tiap-tiap lembaga negara pada hakekatnya adalah sebuah institusi yang menjadi p i r a n t i , s e k a l i g u s w a d a h penyelenggaraan negara di bidang dan strata masing- masing, menuju satu tujuan yaitu mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana tertuang pada P e m b u k a a n U U D 1 9 4 5 . Walaupun terjadi amandemen, tetapi tujuan dan cita-cita nasional tidak berubah, yang berubah hanya eksistensinya. Itulah pernanan lembaga negara dalam penyelenggaraan negara. B a g a i m a n a d e n g a n peran administrasi negara dalam k o n t e k s p e n y e l e n g g a r a a n negara? Secara obyektif harus diakui bahwa administrasi adalah sebuah kegiatan yang bersifat teknis manajerial yang harus mengikuti syarat-syarat dasar manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan POAC. Tetapi oleh karena mengenai penyelenggaraan negara, administrasi negara tidak dapat dikatakan sekadar clerical works saja, sebab di samping besar dan luas cakupan, tugas dan tanggung jawab serta wewenang, administrasi negara mempunyai peranan yang penting dalam menciptakan kemajuan negara yang diukur dari pencapaian dan perwujudan tujuan berbangsa dan bernegara. Administrasi negara pada hakekatnya adalah sebuah kegiatan administratif secara teknis manajerial dijalankan oleh seluruh penyelenggara negara di semua bidang dan strata berdasar atas prinsip- prinsip dasar bernegara yang berdasar pada satu pola kerja administrasi kenegaraan yang m e r u p a k a n s u a t u s i s t e m berdasar atas peran, fungsi, tugas, dan wewenang masing- masing, Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502 64 Kerangka dasar dalam menyusun sistem administrasi negara di dalam NKRI adalah b e r d a s a r a t a s s i s t e m ketatanegaraan dari sistem p e n y e l e n g g a r a a n n e g a r a sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan bab- bab yang mengatur bidang tugas masing-masing penyelenggara negara yang dijalankan oleh tiap- tiap lembaga negara. Dalam konteks demikian, maka administrasi negara adalah s e l u r u h k e g i a t a n t e k n i s manajerial yang menggerakkan masing-masing lembaga negara di tiap-tiap bidang dan strata yang berisi prinsip-prinsip administrasi penyelenggaraan negara yang berada di dalam satu kerangka dan pola administrasi negara yang bersifat teknis manajerial. Itulah yang disebut sistem administrasi negara. Kerangka dan pola tersebut juga berisi prinsip-prinsip teknis dan t a t a c a r a p e n y e l e n g g a r a a n administrasi negara yang bersifat efisien, efektif dalam proses pembentukan good go vernance. Di dalam membangun good governance memang diperlukan partisipasi semua p e m a n g k u k e p e n t i n g a n stakeholder yang disebut P e m e r i n t a h N e g a r a , s w a s t a d u n i a u s a h a d a n masyarakat, tetapi tidak boleh a d a p e n g a b u r a n t e r h a d a p peranan, fungsi, dan kedudukan masing-masing stakeholder, b e r d a s a r s i s t e m penyelenggaraan negara yang ditetapkan oleh UUD 1945. Yang perlu disadari dalam p e n y e l e n g g a r a a n g o o d governance adalah bahwa di a n t a r a k e t i g a p e m a n g k u kepentingan tersebut merupakan suatu jejaring penyelenggaraan n e g a r a y a n g s a m a - s a m a memiliki tujuan bersama yaitu terwujudnya tujuan berbangsa dan bernegara atau yang populer disebut cita-cita Nasional. D i l i h a t d a r i s u d u t i n i , administrasi negara adalah supporting unit bagi tiap-tiap l e m b a g a n e g a r a s e b a g a i p e n y e l e n g g a r a n e g a r a d i masing-masing bidang yang t e l a h d i t e t a p k a n s e c a r a konstitusional visi dan misinya. B u k a n h a n y a administrasi negara yang menentukan tujuan yang wajib dicapai oleh masing-masing l e m b a g a n e g a r a , t e t a p i sebaliknya lembaga negaralah y a n g b e r d a s a r k o n s t i t u s i mempunyai visi dan misi yang harus diwujudkan dengan dukungan administrasi negara. Sekali lagi, administrasi negara adalah supporting unit yang m e n e n t u k a n k e b e r h a s i l a n penyelenggaraan negara yang diemban oleh masing-masing lembaga negara dan semua pemangku kepentingan satu negara. Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502 65 Berdasarkan uraian di atas, sampailah kita kepada jawaban terhadap Peranan L e m b a g a N e g a r a d a l a m M e m b a n g u n S i s t e m Administrasi Negara. Peran lembaga negara adalah sebagai berikut: a. Lembaga negara adalah w a d a h , d i m a n a a d m i n i s t r a s i n y a d i l a k s a n a k a n b e r d a s a r prinsip-prinsip manajerial; b. Lembaga negara adalah sumber hukum penyusunan sistem administrasi negara secara keseluruhan dan pada tiap-tiap lembaga negara yang berkaitan dengan status, tugas, wewenang, dan cara bekerjanya; c. Lembaga negara adalah penentu jejaring yang h a r u s d i b a n g u n o l e h administrasi negara dalam rangka menyusun sistem administrasi negara agar tiap-tiap lembaga negara berjalan sesuai dengan dasar dan ruang lingkup tugas dan wewenangnya, tidak terjadi tumpang tindih dan dominasi oleh satu lembaga terhadap lembaga negara yang lain; d. Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan negara dalam rangka mewujudkan good governance bukan ditentukan oleh adanya l e m b a g a n e g a r a d a n peranannya, tetapi lebih d i t e n t u k a n o l e h penyelenggara administrasi negara yang berada dalam satu sistem yang tepat dan dijalankan secara konsisten. Efisiensi dan efektivitas tidak berada pada domain lembaga negara dan peranan lembaga negara, tetapi di dalam domain clerical works dan t e k n i s m a n a j e r i a l y a n g dilaksanakan dan berdasar kerangka, pola dan sistem administrasi negara yang ada. Artinya, berbicara tentang peranan lembaga negara dalam membangun sistem administrasi negara, peranan lembaga negara adalah memberi dasar, arah, dan t u j u a n t e r h a d a p u p a y a m e m b a n g u n a d m i n i s t r a s i negara. merupakan ciri negara yang menganut dilaksanakan melalui wakil-wakilnya di umum dari calon-calon yang diajukan partai politik Prinsip ini dikenal sebagai sistem langsung indirect democracy demokrasi dengan sistem perwakilan

4.2 Peran DPR sebagai Lembaga Tinggi Negara