kemerdekaan bangsa dan negara pada tanggal 17 Agustus 1945,
sampai dengan hari ini kita belum pernah mempunyai satu
sistem administrasi negara yang merupakan subsistem dari
sistem Nasional penyeleng- garaan negara. Kita memang
mempunyai falsafah bangsa dan dasar negara yang berisi
konsepsi dasar berbangsa dan bernegara.
Namun yang menjadi permasalahan, kita belum pernah
membangun secara tuntas sistem nasional bagi penyelenggaraan
Negara. Disadari atau tidak, kita belum pernah mempunyai satu
sistem administrasi negara yang mantap sebagai subsistem dari
sistem Nasional penyeleng- garaan negara secara menyelu-
ruh; yang telah kita miliki sekarang adalah suatu sistem
Administrasi negara yang berubah-ubah sesuai kondisi
perpolitikan yang menyertainya.
1.2.2 Kondisi yang dihadapi saat ini
Pelaksanaan administrasi negara dalam kenyataannya
tergantung kepada pihak yang berkuasa. Pada zaman revolusi,
karena banyaknya tantangan y a n g d i h a d a p i u n t u k
mempertahankan eksistensi negara baru, administrasi belum
mendapatkan perhatian yang memadai. Pada zaman Orde
B a r u , a d m i n i s t r a s i t e l a h mendapatkan perhatian yang
lebih baik, namun masih d i j a d i k a n s e b a g a i a l a t
k e p e n t i n g a n p i h a k y a n g berkuasa. Sedangkan pada
jaman Reformasi ada keinginan d a n k e b u t u h a n t e n t a n g
administrasi negara yang baik, tetapi belum punya dasar
berpijak yang kuat dari sisi h u k u m . H a l i n i k a r e n a
konsepsinya masih sporadis dan sistemnya masih belum
terbentuk. Dari kurun waktu tersebut dapat dikemukakan
bahwa munculnya mispersepsi tentang administrasi negara
terletak pada pemberian nomenklaturnya secara sempit
dalam batas ruang lingkup eksekutif, padahal negara bukan
lembaga eksekutif semata.
Te n t u s a j a , s u a t u pemahaman yang salah, bila
peran dan kedudukan adminis- trasi negara dianggap tidak
penting. Namun kenyataanya tak jarang dipan-dang sebagai
penghambat. Akhirnya timbul keberanian untuk mengabaikan,
meninggalkan bahkan melang- g a r k e t e n t u a n - k e t e n t u a n
administrasi, termasuk visi misi orientasi administrasi tersebut
untuk kepentingan rakyat. Masalah pelayanan kepada
publik nyaris berhenti pada slogan yang indah, seperti
” A b d i N e g a r a ” , a b d i
Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502
48
Masyarakat”, tetapi semuanya hanya macan kertas. beberapa
faktor penyebabnya antara lain: tipisnya kesadaran terhadap
tugas dan tanggung jawab, rendahnya kualitas profe-
sionalisme, masalah tuntutan sosial ekonomi sebagai akibat
sistem penggajian, dan seribu satu alasan lainnya. Sumber
masalahnya sebenarnya terletak pada belum adanya sistem
administrasi yang mantap; yang mendukung terselenggaranya
efektivitas penyelenggaraan a d m i n i s t r a s i n e g a r a d a n
administrasi pemerintahan secara keseluruhan.
Memasuki era globalisasi yang melahirkan berbagai
t a n t a n g a n s e j a l a n d e n g a n menguatnya lingkungan strategis
global, dan persaingan global antarnegara, ditambah kemajuan
t e k n o l o g i i n f o r m a s i y a n g berpengaruh kepada cara kerja
m a n u s i a y a n g m e n u n t u t penyelesaian masalah-masalah
secara cepat, efisien dan pasti, p e m b a n g u n a n s i s t e m
administrasi negara sudah sangat mendesak dilakukan, bila
kita ingin tetap diperhitungkan sebagai bangsa dan negara yang
merdeka dan berdaulat dalam percaturan global. Sebagaimana
diketahui, globalisasi sebagai isu sentra dunia, di dalamnya
terdapat tuntutan mewujudkan Good Governance.
Dalam kaitan tersebut, ada beberapa hal yang patut
m e n j a d i p e r t i m b a n g a n m e n d a s a r , k e t i k a k i t a
membicarakan masalah yang berkaitan dengan administrasi
negara kita, antara lain: a. Sampai saat ini belum
dimiliki konsepsi nasional yang matang dan mantap
tentang administrasi negara, yang ada justeru ruang
lingkup dan wawasannya yang terlalu sempit;
b. Sistem yang berlaku belum terbukti keberhasilannya,
d a n d i r a s a k a n m a s i h “eksekutif sentris” atau
bahkan kadang-kadang didominasi oleh eksekutif,
bahkan sebagai clerical works saja dari presiden;
c. Persepsi dan citra terhadap administrasi negara tidak
memadai bahkan kadang- kadang diremehkan; bahkan
umumnya tidak konsisten dan sering berubah
d. Sumber Daya Manusia SDM kurang berkualitas
dan masih memliki mental block Infeority conflict. .
TINJAUAN PUSTAKA
B a g i a n i n i a k a n menguraikan sejumlah teori dan
konsep yang relevan dengan j u d u l t u l i s a n i n i u n t u k
menjelaskan, menggambarkan dan menganalisa permasalahan
yang diangkat.
Administratur, Vol. 1, No. 3, Agustus 2007 ISSN 1907 - 5502
49
2.1. Ilmu Administrasi