Har di Sudjana
Ͷͻʹ
E. Pembuatan model pattern dengan kayu.
x Untuk pembuatan benda kerja dengan bentuk seperti diperlihatkan pada gambar 11.36, secara umum bentuk pola kayu
ini dapat dikerjakan dengan mesin bubut, akan tetapi untuk kebenaran proses pekerjaan ini tidak cukup dengan
memperkirakan berdasarkan perkiraan, Karena bentuk yang rumit ini tidak mungkin diperoleh dengan satu benda secara utuh,
sehingga diperlukan pemotongan-pemotongan setiap bagian yang nantinya akan dirakit menjadi bentuk benda yang sebenarnya.
Pola model bagian 1 merupakan bagian benda yang terbentuk secara “utuh”.
Gambar 11. 30 Casting
Gambar 11.31 Model Pattern
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
Ͷͻ͵
Gambar 11.32 Model bagian 1
Untuk bentuk benda dari model bagian 1 ini yang disebut sebagai bagian yang utuh sebenarnya juga masih harus
dipertimbangkan bagaimana pemindahannya kedalam bentuk cetakan jika akan dicetak pada cetakan pasir, atau mungkin tidak dapat
dilakukan pemindahan bentuk ini melalui pencetakan pasir sand casting. Analisis terhadap proses lanjutan dalam pembuatan pola
Model ini menjadi penting, karena tidak saja membentuk model yang sesuai dengan bentuk benda yang dikehendaki, tetapi model itu sendiri
harus terdiri atas bagian sehingga mudah dipindahkan kedalam bentuk cetakan dalam tujuan pengecoran.
Model bagian 2 ini selanjutnya akan digabung dengan model bagian 1
dengan cara di pin atau dowel sehingga membentuk bagian benda
utuh secara keseluruhan
Gambar 11.34 Gabungan Model
bagian 1 dan Model bagian 2
Gambar 11.33 Model bagian 2
Gambar 11.35 Casting
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͶͻͶ
Gambar 11.36 Model bagian Gambar 11.37 Model bagian 3
Semua model dibuat dari kayu yang terbelah menjadi dua bagian yang digabungkan dengan mengunakan pasak yang dapat
dibuka pada saat model tersebut akan dipindahkan kedalam bentuk cetakan lihat gambar, kecuali jika model ini akan dijadikan model
untuk cetakan resin lihat Teknik pembentukan benda kerja melalui proses pengecoran.
Model bagian 3 dibuat dengan cara serta dimensi yang sama.
1 2 3
Gambar 11.38 Model bagian 1, 2, dan 3
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
Ͷͻͷ
Rangkuman :
Industri logam menggunakan kayu terutama untuk pembuatan model pattern dalam pengecoran logam
Model produk tuangan yang dibentuk dari bahan resin masih diperlukan model dari kayu. Untuk pembuatan model dari kayu diperlukan perkakas
pertukangan kayu baik perkakas manual atau perkakas bertenaga power tool.
Mesin-mesin perkakas kayu telah lama dikembangkan terutama dalam industri meubel dan perabot rumah seperti Cyrcular saw, planer, mesin
bubut, mesin bor, square chisel machine dan lain-lain
K
ayu memiliki angka kecepatan potong yang sangat tinggi sehingga diperlukan putaran yang sangat tinggi, misalnya untuk cyrcular saw
diperlukan putaran antara 2000 sampai 3000 rpm, bahkan untuk router sampai 38000 rpm, planer 15000 sampai 17000 rpm.
Soal-soal :
1. Apakah fungsi perkakas petukangan kayu dalam pekerjaan pengecoran logam ?
2. Faktor apakah yang paling spesifik dari bahan kayu dibanding bahan lain seperti logam ?
3. Apakah perbedaan mesin perkakas untuk pengerjaan kayu dibanding dengan mesin perkakas logam ?
4. Faktor apakah dari aspek keselamatan kerja yang harus diperhatikan dalam pemakaian mesin perkakas kayu ?
5. Sebutkan macam-macam mesin pemotong kayu secara mekanik ?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
Ͷͻ
BAB XII MENGENAL BERBAGAI SISTEM
KONVERSI ENERGI
A. Sistem pesawat kerja
Pesawat kerja merupakan suatu system yang terdiri atas berbagai elemen yang berfungsi sebagai pengubah energy dari
sumber daya menjadi system kerja mekanik menjadi energy yang berguna energy mekanik sesuai dengan kebutuhan dan fungsi
pesawat kerja tersebut. Secara umum system pesawat kerja itu dapat dilihat pada Gambar 12.1 : skema diagram berikut.
Gambar 12.1 : Skemat ik komponen pada syst em pesaw at
Komposisi elemen dari komponen pesawat kerja tergantung pada system kerja yang digunakan dari sumber tenaga terhadap
elemen kerjanya. Misalnya unit tenaga dengan system listrik elektrik dan elemen kerja bekerja secara elektrik; maka system
control dan system Transmisinya adalah system elektrik, akan tetapi jika unit tenaga mengunakan system listrik dan elemen kerjanya
menggunakan system kerja mekanik maka system kerja elektrik pada unit tenaga ini harus dikonversi terlebih dahulu menjadi system
kerja mekanik, demikian pula untuk system kerja hydraulic atau pneumatic.
B. Power pack, system konversi energy, Transmisi dan
pengendaliannya Pada umumnya pemakaian pada aplikasi pesawat kerja
industry power pack-nya menggunakan listrik electrical power pack karena pemakaian energy listrik ini masih lebih efisien dibanding
pemakaian energy minyak seperti system motor bakar yakni Diesel atau patrol engine, sedangkan pada system energy utama seperti
pembangkit listrik kebanyakan menggunakan system pembangkit
Di unduh dari : Bukupaket.com