Har di Sudjana
ͷͳͻ Contoh :
Sabuk dengan type-B tertulis B75 code 4, semua sabuk dengan code 4 ini akan sesuai dan dapat mentransmisikan daya yang diberikan,
type B75 ini hanya menunjukan panjang sabuk itu sendiri. Sabuk V dibuat dalam 5 bagian seperti diperlihatkan pada
Gambar dan tersedia dengan ukuran panjang dari 200 mm hingga 15200 mm direkomendasikan pula untuk pemakaian pulley yang
berdiameter kecil sampai 20 mm harus menggunakan sabuk yang kecil yakni dari type M dan dapat mentransmisikan daya sebesar 0,02
kW pada putaran 1440 rpm. sedangkan untuk ukuran pulley yang kecil sebesar diameter 335 mmdapat menggunakan sabuk dari type D
dan dapat mentransmisikan daya sebesar 21,22 kW dengan kecepatan yang sama.
4. Alur V pada pulley
Alur V pada pulley dimana akan didudukan sabuk V harus dikerjakan dengan hati-hati pada mesin perkakas, kebenaran bentuk
serta ukuran dari alur V serta ukuran diameter lubang harus tepat. untuk pulle yang menggunakan alur V lebih dari satu maka alur-alur
tersebut harus seragam sehingga masing-masing sabuk akan bekerja secara merata.Kesalahan bentuk dari alur V pada pulley akan
mengakibatkan penurunan umur pakai dari sabuk itu sendiri serta akan mereduksi daya yang akan ditransmisikan.
Gambar 12.31
Gambar 12.31 : Dimensional alur V pada pulley
Catatan : Jarak L maximum antara sisi luar pulley
Contoh : lebar permukaan = x-1e + 2 f Dimana x = jumlah alur V
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͷʹͲ
Tabel 12.1 : Dimensi Standar Alur V pada pulley.
Groove Cross
Ͳ
sect ion symbol
Diamet er pit ch
pulley dp Sudut
alur a
Lebar pun
Ͳ
cak alur minimum
g Kedalaman
alur mini
Ͳ
mum diba
Ͳ
w ah ODd Jarak
ant ara sumbu
alur e Jarak sisi
pulley pada alur
pert amaf Jarak
minimum dari OD
ked p b Lebar
alur pit ch
lp
mm mm mm mm mm mm
mm A
75
M inimum,
൏
125 34
േͲǡͷ 12,0
12
15
േͲǡ͵
10+2
Ͳ
1
3,3 11
ͳʹͷ
38
േͲǡͷ 12,3
B
125 minimum,
൏
200 34
േͲǡͷ 16,6
15
19
േͲǡͶ
12,5+2
Ͳ
1
4,2 14
ʹͲͲ
38
േͲǡͷ 16,9
C
200 minimum,
൏
300 36
േͲǡͷ 22,7
20
25,5
േͲǡͷ
17+2
Ͳ
1
5,7 19
͵ͲͲ
38
േͲǡͷ 22,9
D
355 minimum,
൏
500 36
േͲǡͷ 32,3
28
37
േͲǡ
24+2
Ͳ
1
8,1 27
ͷͲͲ
38
േͲǡͷ 32,6
Keterangan : Apakah jarak antara sumbu dari kedua alur yang digunakan berurutan atau tidak.
Toleransi pada dimensi yang harus diperhitungkan pada kelurusan pulley
5. Merakit penggerak
Proses perakitan pulley penggerak harus dilakukan secara cermat dan dipastikan bahwa pulley dalam keadaan sejajar, tempatkan sabuk
V yang akan digunakan pada alur dalam keadaan longgar, tekan sabuk kedalam alur sekeliling pulley sebelum distel ketegangannya
tensioning.
6. Sistem transmisi mekanik dengan menggunakan rantai
a Roller chains Precision steel roller chain merupakan salah satu system
transmisi daya mekanik yang efisien dan serbaguna, oleh karena itu pemakaiannya sangat luas dan diterapkan diberbagai industry
serta tersedia dalam berberapa type serta ukuran yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Lihat Gambar 12.31
Precision steel roller chain terdiri atas susunan “jurnal bearing” yang berkaitan satu sama lainnya plat penjepit penghubung atau
“constraining plates”. Masing-masing bearing terdiri atas bearing pin dan bush dimana chain roller berputar. Lihat Gambar 12.33.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͷʹͳ
SIM PLE DUPLEX TRIPLEX
Gambar 12.32 : 3 Jenis Precision st eel roller chains
Simlpe; Duplex danTriplex
Gambar 12.33 : Komponen
Ͳ
komponen dari roller chain
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͷʹʹ
7. Standarisasi dimensional roller chains