Pengujian Pukul Takik Impact Test

Har di Sudjana ƒ‰‡Ͷͷ͵

4. Pengujian Pukul Takik Impact Test

Pengujian pukul Takik merupakan salah satu proses pengukuran terhadap sifat kerapuhan bahan. Walaupun secara sederhana melalui pengujian bengkok sebagaimana yang telah diuraikan dapat memberikan indikasi tentang kerapuhan bahan, namun dari pengujian tersebut hanya merupakan hasil pengamatan yang tidak memiliki besaran standar, sehingga tingkat akurasinya yang rendah. Tentu saja pengujian yang memberikan perlakuan terhadap bahan uji secara spesifik mengenai prilaku bahan apabila diberikan pembebanan secara tiba-tiba akan memberikan indikasi tentang pengaruh yang terjadi pada bahan tersebut sebagai sifat keuletan toughness dari bahan tersebut. Proses ini yang disebut sebagai Pengujian Pukul takik Impact test. Sifat keuletan atau toughness dari suatu bahan tidak dapat terdeteksi oleh pengujian tarik, jika dua buah bahan akan memiliki sifat yang mirip sama namun jika diuji dengan Impact test itu akan berbeda. Pengujian Pukul takik dilakukan untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap pembebanan kejut shock resistance, seperti kerapuhan yang disebabkan oleh perlakuan panas atau sifat kerapuhan dari produk tuangan Casting serta pengaruh bentuk dari produk tersebut. Pengujian ini dilakukan pada mesin uji yang dirancang dengan memilki sebuah pendulum dengan berat tertentu yang mengayun dari suatu ketinggian untuk memberikan beban kejut, dalam pengujian ini terdapat dua macam cara pengujian yakni cara “Izod” dan cara “Chraphy” yang berbeda menurut arah pembebanan terhadap bahan uji serta kedudukan bahan uji tersebut sebagaimana diperlihatkan pada gambar 10.44 berikut. Sistem “Izod” Bentuk Spesimen dalam pengujian pukul takik dengan sistem Izod, takikannya berada pada jarak 28 mm dari salah satu ujung dari panjang ukur keseluruhan 75 mm. Gb. 10.44 Gambar 10.44 Bahan uji “Izod” Di unduh dari : Bukupaket.com Har di Sudjana ƒ‰‡ͶͷͶ Kedudukan Cantilever untuk bahan uji Izod serta posisi pemukulnya Striking Knife edge ditentukan sebagaimana terlihat pada gambar 10.45. Bahan uji dijepit pada penyangga. Pembebanan diberikan di depan takikan. Gambar 10.45 Kedudukan Bahan Bahan uji yang ditentukan dalam pengujian sistem Charphy ini diperlihatkan pada gambar 10.46, Ukuran takikan “V” 45 – 2 mm berada ditengah-tengah diantara panjang 60 mm. Cara pembebanan yang diberikan oleh sistem Charphy ini ialah diantara panjang 40 mm dibelakang takikan, berbeda dengan sistem Izod yang memberikan pembebanan melalui pemukulan dari depan takikan. Gambar 10.46 Spesifikasi bahan uji Charphy Pembebanan diberikan dibelakang takikan oleh pisau pemukul striking Knife edge yang bersudut 30 seperti terlihat pada gambar 10.47 Di unduh dari : Bukupaket.com Har di Sudjana ƒ‰‡Ͷͷͷ Gambar 10.47 Kedudukan Bahan Mesin uji Pukul takik Impact test Mesin uji pukul takik ini memiliki desain yang bermacam-macam tergantung pembuatnya, namun secara prinsip hampir tidak terdapat perbedaan. Mesin uji yang dipersiapkan untuk pengujian dengan sistem Izod, kedudukan spesimennya disesuaikan dengan ketentuan dalam pemasangan bahan uji, dimana bahan uji dipasang dengan sistem cantilever, sedangkan untuk sistem Charphy menggunakan sistem “Beam”, sebagai ilustrasi tentang bentuk mesin uji ini diperlihatkan pada gambar 10.48 berikut. Gambar 10.48 Mesin uji pukul takik Impact Testing Machine Di unduh dari : Bukupaket.com Har di Sudjana ƒ‰‡Ͷͷ͸ Penentuan Nilai Impact sifat keuletan atau ductility Pembebanan dalam proses pengujian pukul takik impact Test, diberikan oleh ayunan pendulum dengan berat G dan jarak terhadap sumbu putar R yang bergerak dari ketinggian H 1 pada sudut awal D, pada beberapa mesin ditetapkan sebesar 141,5 . Gambar 10.49 Dasar penentuan daya dalam pengujian pukul takik Impact Test. Jika pendulum mengayun tanpa bahan uji maka gerakan ini akan menghasil Sudut akhir E dan ketingian H 2 , besarnya akan sama dengan H 1 , namun apabila gerakan ini dihambat oleh adanya bahan uji, maka sudut E akan menjadi lebih kecil demikian pula dengan ketinggian H 2 , maka dengan demikian terdapat penyerapan daya sebesar H 1 – H 2 lihat gambar 10.49 Dalam proses pengujian, ketinggian H tidak diketahui, yang diketahui ialah besarnya sudut awal D yang ditentukan menurut spesifikasi mesin 141,5 serta sudut akhir E yang diketahui setelah proses pembebanan dilakukan. Momen yang bekerja untuk melakukan pembebanan Impact ialah : Momen Impact M = G X R Dimana : G = Berat pendulum kg R = Jarak pisau pemukul knife edge terhadap sumbu putar m. Gaya yang diserap untuk pembebanan Impact A diketahui dengan : A = G.R Cos E - Cos D kg.m Di unduh dari : Bukupaket.com Har di Sudjana ƒ‰‡Ͷͷ͹ Nilai Impact angka kerapuhan : K = ASo kgmmm 2 Keterangan : So = Luas penampang dibawah takikan mm 2

5. Pengujian Geser