Har di Sudjana
ͷʹʹ
7. Standarisasi dimensional roller chains
Ukuran rantai roller chains ditentukan oleh jarak ukur “pitch”-nya yakni jarak ukur antara sumbu bearing pin yang berdekatan, diameter
roller serta ukuran jarak lebar antara inner plates. Bagian dari dimensi ini dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 12.2 : Standarisasi roller chain
Chain No.
Pit ch Roller
Dia. Jarak ant ara
Inner plat e Chain
t rack Breaking
load Weight
Technical lit erat ure AInc. BInc.
CInc. DInc.
lb Lb ft
110500 0,315 0,197 0,118
0,45 1,000
0,11 110038
0,375 0,250 0,225 0,65
2, 000
0,26 111044
0,5 0,305 0,120
0,52 2,
000 0,204
111046 0,5 0,305
0,192 0,60
2, 000
0,234 110046
0,5 0,335 0,305
0,85 4,
000 0,46
110056 0,625 0,400 0,380
0,95 5,
000 0,57
110066 0,75 0,475 0,460
1,05 6,
000 0,78
110088 1,0 0,625
0,670 1,62
10, 000
1,82 110106
1,25 0,75 0,770 1,86
14, 000
2,49 110127
1,5 1,00 1,00 2,76
24, 000
5,50 110147
1,75 1,10 1,22 3,22
29, 000
4,55 110166
2,0 1,15 1,22 3,28
38, 000
6,20 110206
2,5 1,55 1,50 4,00
60, 000
10,40 110245
3,0 1,90 1,80 4,90
90, 000
16,60 110281
3,5 2,125 2,10
5,60 120,
000 22,30
110325 4,0 2,50 2,40
6,10 160,
000 32,00
110366 4,5 2,85 2,70
7,10 225,
000 40,00
Chain No.
Pit ch Roller
Dia. Jarak
ant ara Inner plat e
Chain t rack
Transver se pit ch
Breaking load
Weight Technical lit erat ure
AInc. BInc. CInc. DInc.
EInc. lb
Lb ft
DUPLEX 114,500 0,315
0,197 0,118
0,70 0,222
1,750 0,21
114,038 0,375 0,250
0,225 1,10
0,403 3,900
0,50 114,046 0,5 0,335
0,305 1,40
0,548 7,000
0,90 114,056 0,625
0,400 0,380
1,60 0,653
10,000 1,14
114,066 0,75 0,475 0,460
1,80 0,766
12,000 1,55
114,088 1,0 0,625 0,670
3,00 1,225
20,000 3,64
114,106 1,25 0,75 0,770 3,48
1,435 29,000
4,98 114,127 1,5 1,00 1,00
4,66 1,904
46,000 9,23
114,147 1,75 1,10 1,22 5,56
2,345 58,000
11,30 114,166 2,0 1,15 1,22
5,58 2,305
76,000 12,40
114,206 2,5 1,55 1,50 6,86
2,846 120,000
21,20 114,245 3,0 1,90 1,80
8,50 3,591
180,000 33,60
114,281 3,5 2,125 2,10
9,80 4,197
250,000 45,40
114,325 4,0 2,50 2,40 10,85
4,720 320,000
64,00
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͷʹ͵
Chain No.
Pit ch Roller
Dia. Jarak
ant ara Inner plat e
Chain t rack
Transver se pit ch
Breaking load
Weight Technical lit erat ure
AInc. BInc. CInc. DInc.
EInc. lb
Lb ft
TRIPLEX 1160388 0,375 0,250
0,225 1,50
0,403 5,600
0,74 1160466
0,5 0,335 0,305
1,95 0,548
10,000 1,34
1160666 0,75 0,475
0,460 2,60
0,766 19,500
2,32 1160888
1,0 0,625 0,670
4,12 1,255
30,000 5,46
1161066 1,25 0,75 0,770
4,74 1,435
43,500 7,47
1161277 1,5 1,00
1,00 6,56
1,904 69,000
12,95 1161477
1,75 1,10 1,22 7,92
2,345 87,000
17,05 1161666
2,0 1,15 1,22
7,90 2,305
114,000 18,60
1162066 2,5 1,55
1,50 9,70
2,846 180,000 32,00
1162455 3,0 1,90
1,80 12,10
3,591 270,000 50,70
b Sprocket Sprocket ialah elemen
transmisi dengan system rantai chain dalam bentuk
roda gigi yang berpasangan sesuai dengan dimensional
rantai chain yang digunakan, profilnya memiliki
bentuk yang berbeda dari roda gigi biasanya seperti
roda gigi lurus, helix dan lain- lain. Gambar 12.34 berikut
memperlihatkan salah satu bentuk sprocket, serta pada
Gambar merupakan berbagai bentuk dan dimensi sprocket
.
Gambar 12.34 : Sprocket
komponen dari roller chain
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͷʹͶ
Gambar 12.35 :
Sprocket komponen dari roller chain
Sprocket biasanya dibuat dengan bentuk profil dan kesesuai- annya dengan bentuk dan ukuran rantai itu sendiri, namun sprocket
memiliki jumlah gigi yang selalu ganjil, misalnya 19; 21; 23; 25 dan seterusnya. Untuk menghasilkan apa yang disebut “Hunting tooth” rantai
harus berpindah secara cepat sebelum suatu gigi sprocket berhubungan dengan suatu roll sehingga dengan demikian beban akan terdistribusi
secara merata pada rantai tersebut. Gambar 12.35
c Pemasangan dan perawatan Bergantuk kepada jenis dan kecepatan gerak dalam pemakaian
rantai dapat dilakukan secara terbuka atau tertutup sama sekali, pelumasan dapat diberikan dengan cara tetesan atau kubangan.
Pemeliharaan system transmisi rantai dengan kondisi pemakaian secara terbuka, rantai biasanya dibenamkandirendam didalam
kubangan oli selama satu malam, dengan demikian maka lapisan pelumas yang mengendap didalam pin atau bushes akan terlepas.
Untuk pemasangan harus diyakinkan terlebih dahulu
bagian lain yang mendukung system transmisi ini, misalnya
kedudukan poros berada pada posisi sejajar antara driver shaft
dengan driven shaft-nya serta duduk dengan stabil.
Akurasi kesejajaran poros dan permukaan roda gigi sprocket
akan menentukan pendistri- busian beban secara penuh dan
akan berpengaruh terhadap pemakaian maximum dari
transmisi ini.
Gambar 12.36.
Gambar 12.36 : Kesejajaran
Permukaan sprocket t erhadap porosnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͷʹͷ Penyetelan ketegangan
pada rantai akan mempengaruhi kepada umur pakai dari transmisi
ini, oleh karena itu pemeriksaan dan penyetelan ketegangan rantai
ini perlu untuk diperhatikan. Beberapa instalasi system
transmisi rantai ini distel ketegangannya dengan cara
menggeser salah satu poros Lihat gambar 12.37.
Gambar 12.37 : Penyet elan dengan
pergeseran poros
Namun apabila penyetelan dengan cara menggeser salah
satu poros tidak memungkinkan maka dapat juga dilakukan
dengan menambah sebuah sprocket diantara kedua sprocket
Driver dan Driven yakni sprocket yang disebut sebagai adjustable
idler wheel. Lihat gambar
12.38. .
Ukuran idler secara umum memiliki jumlah gigi yang sama
dengan jumlah gigi pinion agar tidak terjadi kecepatan putaran
yang berlebihan, biasanya ditentukan paling sedikit 3 gigi dari
idler sprocket yang kontak dengan rantai. Penyetelan ketegangan
dilakukan sebagaimana biasa, dengan diberikan jarak
kelonggaran yang memadai yakni sejarak pertengahan A, Gambar
12.39. dimana :
A = Total gerakan B = Jarak antara sumbu
horizontal
J R
Gambar 12.38: Penyet elan dengan
Idler
Gambar 12.39 : Perhit ungan jarak
kelonggaran
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͷʹ Maka jarak A dapat dihitung dengan :
Jarak total gerakan = Jarak sumbu horizontal mm
K Atau :
ܣ ൌ ܤ
ܭ ሺ݉݉ሻ
Dimana : K = adalah nilai tetapan dengan ketentuan :
K = 25 untuk putaran halus smooth K = 50 untuk putaran kasar shock drives
Contoh : Lakukan penyetelan ketegangan rantai pada transmisi speda
motor jika jarak antara sumbu roda belakang terhadap gear pemutar diketahui adalah 500 mm. dan berapakah total
kelonggaran yang dibolehkan.
Perhitungan : Gerakan putaran pada speda motor dapat dikategorikan sebagai
putaran kasar sehingga nilai konstanta K ditentukan sebesar 50,
maka jika : ܣ ൌ
ܤ ܭሺ݉݉ሻ
ܣ ൌ ͷͲͲ
ͷͲ ሺ݉݉ሻ ܣ ൌ ͳͲሺ݉݉ሻ
Gambar 12.40 : Jarak kelonggaran A mm.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͷʹ d Ukuran rantai transmisi
Pengukuran rantai dapat dilakukan secara lang-
sung dan merupakan hubungan dalam penen-
tuan kelebihan panjang, untuk menentukan hal ini
maka diperlukan pengu- kuran dengan langkah
sebagai berikut :
Gambar 12.41
: Pengukuran rant ai Chain
x Bentangkan rantai yang telah terlepas sambuangannya diatas plat datar yang dilengkapi dengan pengait serta penarik pegas
penyeimbang lihat gambar12.41. x Dengan menggunakan turnbuckle berikan penegangan dengan :
P
2
X 0,079 kg untuk simple Chain P
2
X 0,158 kg untuk duplex Chain P
2
X 0,237 kg untuk Triplex Chain P = Pitch. lihat table
Dengan demikian maka jarak ukur Pitch dari rantai akan diketahui yaitu batas beban breaking load dikali dengan Pitch,
penerapan ukuran beban itu sama dengan “Short-Pitch” dari rantai tersebut.
Sebagai alternative dari penggunaan Turnbuckle dan spring balance dapat juga digunakan pemberat tentunya dengan salah
satu ujung rantai diposisikan lebih rendah dari ujung yang lainnya.
x Pengukuran panjang M lihat gambar 12.41 dalam millimeter dari dimana prosentase perpanjangan yang diinginkan dalam
pemakaian, dan dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
ൌ
ି ሺଡ଼ ୶ ሻ ଡ଼ ୶
ͳͲͲ
X = Harga ukur Pitch Ketentuan umum kedaan ujung rantai dan rantai dapat dipasang
kembali ialah apabila perpanjangan mencapai 2 dalam kasus ini rantai terlalu panjang sebesar 1. Untuk gerak dengan tanpa syarat
penyetelan batas kesalahannya lebih rendah tergantung pada kecepatan dan konstruksinya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Har di Sudjana
ͷʹͺ Rantai ini juga dibuat dengan bentuk dan konfigurasi yang berbeda
sesuai dengan kebutuhannya. Lihat gambar 12.42.
ROLLER CHAIN
STAINLESS STEEL CHAIN CHAIN COUPLING
LEAF CHAIN
DOUBLE PITCH CHAIN
ATTACHMENT CONVEYOR CHAIN
Gambar 12.42 : Berbagai jenis dan karakt erist ik rant ai chains
8. Silent Chains and Toothed belt