Pengujian lengkung beban Pengujian Lengkung Bend Test

Har di Sudjana ƒ‰‡ͶͶͷ Gambar 10.32 Pengaruh pembebanan lengkung terhadap bahan uji spesiment Sebagaimana prilaku bahan terhadap pembebanan, semua bahan akan mengalami perubahan bentuk deformasi secara bertahap dari elastis menjadi plastis hingga akhirnya mengalami kerusakan patah. Dalam proses pembebanan lengkung dimana dua gaya bekerja dengan jarak tertentu 12L serta arah yang berlawanan bekerja secara beramaan lihat gambar 10.32, maka Momen lengkung Mb itu akan bekerja dan ditahan oleh sumbu batang tersebut atau sebagai momen tahanan lengkung Wb. Dalam proses pengujian lengkung yang dilakukan terhadap material sebagai bahan teknik memilki tujuan pengujian yang berbeda tergantung kebutuhannya. Berdasarkan kepada kebutuhan tersebut makan pengujian lengkung dibedakan menjadi 2, yakitu : a. Pengujian lengkung beban dan b. Pengujian lengkung perubahan bentuk.

a. Pengujian lengkung beban

Pengujian lengkung beban ialah pengujian lengkung yang bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek kemampuan bahan uji dalam dalam menerima pembebanan lengung, yakni : x Kekuatan atau tegangan lengkung W b x Lenturan atau defleksi f Sudut yang terbentuk oleh lenturan atau sudut defleksi dan x Elastisitas E Di unduh dari : Bukupaket.com Har di Sudjana ƒ‰‡ͶͶ͸ x Kekuatan atau tegangan lengkung W b Kekuatan atau tegangan lengkung ialah perbandingan antara momen lengkung Mb terhadap momen tahanan lengkung Wb. Momen lengkung Mb ialah hasil kali antara beban lengkung P dengan jarak tumpuan tehadap beban lengkung tersebut. Gambar 10.33 Momen lengkung Mb Kekuatan lengkung untuk bahan uji bulat dapat diketahui dengan : Kekuatan lengkung untuk bahan uji bulat dapat diketahui dengan : x Kedalaman lenturan f Kedalaman lenturan atau defleksi merupakan peruaban bentuk permanen deformasi plastis yang terjadi akibat pembebanan lengkung yang diukur sebelum bahan uji patah dan merupakan beban maksimum, dimana tidak terjadi peningkatan skala pembebanan walaupun pembebanan ditingkatkan, Gambar 10.34 defleksi Di unduh dari : Bukupaket.com Har di Sudjana ƒ‰‡ͶͶ͹ sebenarnya di dalam praktiknya, defleksi ini dapat diukur secara langsung setelah proses pembebanan, sehingga dengan menggunakan formulasi : E = Elastisitas Kgmm 2 , akan diketahui atau angka ini akan diketahui melalui data hasil pengujian tarik. Dengan diketahuinya angka Elastisitas ini memperlihatkan bahwa dalam pengujian lengkung ini bekerja juga pembebanan tarik sebagaimana diperlihatkan pada gambar 10.32. I = Momen kelembaban linear yaitu : S64 d 4 untuk bahan berbentuk bulat 112 b. h 3 untuk bahan segi empat Sudut lenturan M. Sudut yang terbentuk oleh penurunan lenturan defleksi f ini dapat diketahui dengan : Catatan : 1 radian x 180 S = Nilai Elastisitas akan lebih akurat diperoleh melalui pengujian tarik. Bahan uji untuk pengujian lengkung beban. Bahan uji untuk pengujian lengkung beban, ukuran bahan uji spesiment pengujian diatur berdasarkan perbandingan tertentu terhadap duri pelengkung serta jarak antara tumpuan, sebagai pedoman dalam persiapan bahan uji, ketentuan tersebut dapat dilihat pada table berikut. Sedangkan bahan-bahan yang diuji biasanya bahan-bahan yang rapuh brittle seperti besi tuang Cast Iron. Di unduh dari : Bukupaket.com Har di Sudjana ƒ‰‡ͶͶͺ Tabel 10.8 Ukuran bahan uji dan perbandingannnya terhadap duri pelengkung dan jarak tumpuan. Diameter Nominal d mm Diameter rol penumpu mm Jari-jari pelengkung mm Jarak antara tumpuan,L mm 10 20 – 30 10 – 15 200 13 20 – 30 10 – 15 260 20 50 – 60 25 – 30 400 30 50 – 60 25 – 30 600 45 50 - 60 25 – 30 900 Kedudukan bahan uji dan pemberian beban dalam proses pengujian lengkung beban. Kedudukan bahan uji harus ditempatkan ditengah-tengah pada tumpuan yang terdapat pada mesin uji dengan jarak sesuai dengan table, sedangkan pembebanan harus diberikan secara perlahan-lahan dengan penambahan beban tidak lebih dari 3kgmm 2 setiap detiknya. Gambar 10.35 Kedudukan bahan uji dalam pengujian lengkung beban

b. Pengujian lengkung pengubahan bentuk