Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Uji F

Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin Watson Model Summary b .446 a .199 .161 6.56452 1.552 Model 1 R R Square Adjusted R Square St d. Error of the Estimate Durbin- Wat son Predictors: Constant, WCT X1, CR X2 a. Dependent Variable: ROI Y b. Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson DW sebesar 1,552. Nilai tersebut termasuk diantara 1,21 dan kurang dari 1,65 yang menunjukkan tidak dapat disimpulkan atau dengan kata lain ragu-ragu. Dengan hasil yang demikian penelitian ini dianggap tidak terjadi autokorelasi, karena data sudah mengalami transformasi.

4.3.2.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen Ghozali, 2009:95. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat dilihat berdasarkan nilai Variance Inflation Factor VIF dengan dasar apabila VIF ≥ 10 menunjukkan terjadinya multikolinieritas dan apabila VIF ≤ 10 menunjukkan tidak terjadinya multikolinieritas. Adapun besaran VIF dari masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil VIF Variance Inflation Factor Variabel Bebas Tolerance VIF Efisiensi Modal Kerja X 1 Likuiditas X 2 .997 .997 1,003 1,003 Sumber : Lampiran 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terjadi multikolinearitas, karena nilai VIF pada variabel Efisiensi Modal Kerja X 1 dan Likuiditas X 2 lebih kecil dari angka 10.

4.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai residual dengan seluruh variabel bebas. Hasil dari uji Rank Spearman adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Korelasi Rank Spearman Variabel Bebas Koefisien Korelasi Rank Spearman Tingkat Signifikan Efisiensi Modal Kerja X 1 Likuiditas X 2 0,032 -0,035 0,833 0,822 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.8 atas, dapat dijelaskan bahwa koefisien korelasi antara nilai residual dengan variabel Efisiensi Modal Kerja X 1 dan Likuiditas X 2 menghasilkan tingkat signifikan sig lebih besar dari 5 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.3.2.4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak Sumarsono, 2004: 40. Uji normalitas dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov Smirnov. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Variabel Bebas Kolmogorov Smirnov Tingkat Signifikan Profitabilitas Y Efisiensi Modal Kerja X 1 Likuiditas X 2 0,896 1,565 2,627 0,398 0,015 0,000 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat ditunjukkan bahwa variabel profitabilitas Y berdistribusi normal, karena tingkat signifikan yang dihasilkan lebih dari 5 sig 0,05. Sedangkan variabel Efisiensi Modal Kerja X 1 dan Likuiditas X 2 tidak berdistribusi normal, karena tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5 sig 0,05. Regresi linier berganda tetap dilanjutkan walaupun variabel Efisiensi Modal Kerja X 1 dan Likuiditas X 2 tidak berdistribusi normal, karena dalam regresi OLS Ordinary Least Square b , b 1 dan b 2 adalah fungsi linier dari Y dan Y adalah fungsi linier dari u i residual. Distribusi sampling dari regresi OLS Ordinary Least Square tergantung pada distribusi residual u i , apabila residual u i berdistribusi normal dengan sendirinya b , b 1 dan b 2 juga berdistribusi normal Gujarati, 1995 : 66-67. Hasil uji normalitas pada residual menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, dengan tingkat signifikan sebesar 0,713 5 Lampiran 4. Hal ini berarti karena residual berdistribusi normal, maka dengan sendirinya variabel profitabilitas Y, Efisiensi Modal Kerja X 1 dan Likuiditas X 2 juga berdistribusi normal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4.3.3. Pengujian Hipotesis 4.3.3.1 Uji t Untuk menguji pengaruh Efisiensi Modal Kerja X 1 dan Likuiditas X 2 terhadap profitabilitas Y dilakukan uji t. Berikut ini hasil dari uji t: Tabel 4.10 Hasil Uji t Variabel Bebas t hitung Tingkat Signifikan Sig Efisiensi Modal Kerja X 1 Likuiditas X 2 0,335 -3,226 0,739 0,002 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat dijelaskan : 1. Nilai t hitung pada variabel Efisiensi Modal Kerja X 1 adalah 0,335 dengan tingkat signifikan lebih dari 5 yaitu sebesar 0,739. Hal ini berarti Efisiensi Modal Kerja X 1 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Y. 2. Nilai t hitung pada variabel Likuiditas X 2 adalah -3,226 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 5 yaitu sebesar 0,002. Hal ini berarti Likuiditas X 2 secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas Y. Kesimpulan dari hasil uji t tersebut di atas adalah, hipotesis pen elitian ini “ada pengaruh efisiensi modal kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas” sebagian teruji kebenarannya, karena hanya likuiditas yang teruji berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

4.3.3.2 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui kecocokan model regresi linier berganda yang dihasilkan. Berikut ini hasil uji F : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.11 Hasil Uji F ANOVA b 449.275 2 224.638 5.213 .010 a 1809.904 42 43.093 2259.179 44 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Const ant, WCT X1, CR X2 a. Dependent Variable: ROI Y b. Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 5,213 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 5 yaitu sebesar 0,010 Lampiran 4. Hal ini berarti model regresi yang dihasilkan adalah cocok atau sesuai untuk mengetahui pengaruh Efisiensi Modal Kerja X 1 dan Likuiditas X 2 terhadap profitabilitas Y. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa efisiensi modal kerja X1 dan Likuiditas X2 keduanya memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap profitabilitas Y.

4.3.3.3 Uji Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 110 99

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Risk Base Capital (RBC) Dan Pertumbuhan Premi Neto Terhadap Return On Investment (ROI) Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

21 147 74

Hubungan Rasio Likuiditas dan Leverage dengan Return on Investment Pada PT Agro Nusa Medan.

1 42 71

Pengaruh Return On Investment (Roi) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 55 90

Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 38 88

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Likuiditas, Profitabilitas, dan Working Capital Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013

0 20 113

Analisis pengaruh efesiensi modal kerja, Leverage, likuiditas dan firm size terhadap profita bilitas

0 10 114

The Influence of Working Capital Management and Liquidity Towards Profitability (Case Study: Automotive and Components Industry Listed in Indonesia Stock Exchange 2008-2012)

0 12 112

EFISIENSI MODAL KERJA (WORKING CAPITAL TURNOVER) DAN LIKUIDITAS (CURRENT RATIO) TERHADAP PROFITABILITAS (RETURN ON INVESTMENT) PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

0 0 22