Prinsip PBL Problem Based Learning PBL

16

2.1.3.3 Prinsip PBL

Menurut Hosnan 2014, 300 menyatakan bahwa prinsip utama PBL adalah penggunaan masalah nyata sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. Hosnan 2014 menyebutkan masalah tersebut bersifat terbuka open-ended problem dan tidak terstruktur dengan baik ill-structured. Masalah bersifat terbuka maksudnya adalah masalah memiliki banyak jawaban atau strategi-strategi dan solusi-solusi. Masalah bersifat tidak terstruktur dengan baik maksudnya adalah masalah tidak dapat diselesaikan secara langsung melainkan perlu informasil lanjut untuk memahami serta perlu menggabungkan beberapa strategi untuk menyelesaikannya. Menurut Hosnan 2014, pusat pembelajaran PBL berada pada peserta didik, sementara guru sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik untuk aktif dalam menyelesaikan masalah dan membangun pengetahuannya secara berpasangan maupun berkelompok. Agar pembelajaran dapat menarik siswa, maka ada baiknya melakukan apresepsi atau pembukaan dengan menghubungkan materi yang telah disampaikan dengan materi yang akan disampaikan. Ada beberapa prinsip dalam model pembelajaran Problem Based Learning PBL, yaitu: 1. Belajar adalah proses konstruktif dan bukan penerimaan. Pengetahuan disusun dalam jaringan antar konsep yang mengacu pada jalinan semantik yang tidak hanya menyangkut bagaimana menyimpan informasi, tetapi juga bagaimana informasi itu diinterpretasikan dan dipanggil. 17 2. Knowing about knowing metakognisi mempengaruhi pembelajaran. Belajar adalah proses cepat, bila pembelajar mengajukan keterampilan-keterampilan self-monitoring. Faktor-faktor konstektual dan sosial mempengaruhi pembelajaran. Prinsip ketiga ini adalah tentang penggunaan pengetahuan. Mengarahkan pembelajar untuk memiliki pengetahuan dan agar pembelajar mampu menerapkan proses pemecahan masalah yang merupakan tujuan yang sangat penting.

2.1.3.4 Langkah-Langkah PBL