11 b. Mengerti, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil dari proses klasifikasi
dan organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis. Hasil analisis berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau pemahaman tersebut juga
bersifat subjektif, berbeda-beda bagi setiap individu. Berdasarkan pendapat yang dipaparkan oleh beberapa ahli di atas perneliti
menyimpulkan persepsi adalah cara pandang terhadap sesuatu atau mengutarakan pemahaman hasil olah daya pikir, artinya persepsi berkaitan dengan faktor-faktor
eksternal yang di respons melalui panca indra, daya ingat, dan jiwa. Peneliti juga menggunakan indikator persepsi menurut Hamka 2002: 101-106 yaitu menyerap
dan mengerti.
2.1.1 Sikap
2.1.2.1 Pengertian Sikap
Sikap menurut Thurstone, Likert dan Osgood dalam Azwar, 2015:5 adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Perasaan yang ditunjukan bisa
mendukung favorable maupun tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable. Backman dan Secord dalam Azwar, 2015:5 mendefinisikan sikap
sebagai keteraturan tertentu dalam perasaan afeksi, pemikiran kognisi dan predisposisi tindakan konasi seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan
sekitar. Sikap tidak sama dengan nilai dan sikap juga tidak sama dengan opini.
Azwar 2015:9 mengatakan bahwa nilai lebih mendasar dan stabil sebagai bagian dari ciri kepribadian, sikap bersifat evaluatif fan berakar pada nilai yang dianut,
12 sedangkan opini merupakan sikap yang lebih spesifik dan sangat situasional serta
mudah berubah. Peneliti mengambil kesimpulan pengertian sikap yang telah didefinisikan
oleh Thurstone, Likert, Osgood Backman dan Secort, bahwa sikap adalah evaluasi atau reaksi seseorang terhadap suatau aspek atau objek dalam hal perasaan,
pikiran dan presisposisi tindakan baik mendukung maupun tidak mendukung.
2.1.2.2 Karakteristik Sikap
Menurut Sax dalam Azwar, 1998 : 9 Karakteristik sikap antara lain adalah arah, intensitas, keluaan, konsistensi, dan spontanitasnya :
a. Arah : dalam hal ini sikap akan menunjukkan apakah seseorang itu menyetujui atau tidak, apakah mendukung atau tidak pada suatu hal.
b. Intensitas : dalam hal ini intensitas atau kekuatan yang dimiliki setiap orang itu berbeda-beda. Dua orang yang sama-sama memiliki sikap positif terhadap sesuatu
belum tentu memiliki intensitas yang sama. Dalam hal ini memiliki arti dari dua orang tersebut pasti ada satu orang yang memiliki intensitas lebih unggul dari
orang lainnya. c. Konsistensi : dalam hal ini ditunjukkan dari kesesuaian antara pernyataan sikap
yang dikemukakan oleh subjek dengan responnya terhadap objek sikap. Konsistensi ini juga ditunjukkan dengan tidak adanya kebimbangan dalam
bersikap. d. Spontanitas : dalam hal ini berarti kesiapan subjek untuk menyatakan sikap-
sikap secara spontan. Suatu sikap dikatakan memiliki spontanitas yang tinggi apabila dinyatakan tanpa perlu adanya pengungkapan atau desakan.
13
2.1.2.3 Indikator yang mempengaruhi sikap