seberapa  konsumtif  atau  borosnya  subjek  penelitian.  Apabila  uang  saku  dengan uang  pengeluaran  sama  besarnya,  maka  dapat  dikatakan  subjek  tersebut
konsumtif.  Selain  itu,  peneliti  juga  menambah  pertanyaan  untuk  mengkroscek ulang  kepada  subjek  mengenai  konsumtif  atau  tidaknya  diri  mereka  untuk
mempertanggungjawabkan hasil penelitian tersebut.
C. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian
Subyek  dalam  penelitian  ini  adalah  wanita  dewasa  awal  yang  terdiri dari  mahasiswi  tingkat  akhir  dan  pekerja.  Pemilihan  subyek  dilakukan  dengan
menggunakan  tekhnik  sampel  bola  salju,  yaitu  merupakan  metode  penentuan sampel yang pada awalnya sangat kecil jumlahnya karena keterbatasan informasi.
Kemudian sampel yang pertama kali dipilih disuruh menyebutkan rekan-rekannya yang  memiliki  karakteristik  yang  sama  dengan  mereka  Effendi  dan  Tukiran,
2012.  Karakteristik  subyek  dalam  penelitian  ini  adalah  wanita  dewasa  awal dengan  rentang  usia  20  sampai  24  tahun,  mahasiswi  tingkat  akhir,  dan  pekerja.
Dalam  penelitian  ini  mengambil  30  subyek.  Subjek  penelitian  ini  terdiri  dari mahasiswi  tingkat  akhir  dan  wanita  pekerja  yang  berada  di  wilayah  Yogyakarta
dan  Jakarta.  Di  wilayah  Jakarta,  peneliti  menyebarkan  angketnya  melalui  email, sedangkan  di  Yogyakarta  dengan  menyebarkan  angket  secara  langsung.  Peneliti
memilih sasaran penelitian di wilayah Yogyakarta dan Jakarta, karena kepraktisan peneliti, yaitu subjek adalah lingkaran teman dan sahabat peneliti.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Dalam  penelitian  ini,  metode  yang  digunakan  dalam  mengumpulkan data  adalah  kuesioner  atau  angket.  Azwar  2009  menjelaskan  bahwa  angket
adalah  data  faktual  atau  yang  dianggap  fakta  dan  kebenaran  yang  diketahui  oleh subjek  dan  pertanyaan  dalam  angket  berupa  pertanyaan  langsung  terarah  kepada
informasi  mengenai  data  yang  hendak  diungkap.  Angket  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  dengan  menggunakan  pertanyaan  terbuka,  dimana  responden
diberikan kebebasan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Angket  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  berisikan  pertanyaan-
pertanyaan  terbuka  tentang  tiga  wilayah  konsumsi,  yaitu  primer,  sekunder,  dan tersier  yang dikaitkan dengan  komponen  sikap,  yaitu komponen  kognitif, afektif,
dan  perilaku.  Angket  penelitian  ini  terdiri  dari  27  aitem  pokok  yang  terdiri  dari makanan  kesukaan,  makanan  pokok,  minuman  kesukaan,  kopi,  minuman
beralkohol,  fast  food,  ngemil,  es  krim,  merokok,  diet,  kendaraan,  helm,  baju, celana,  rok,  pakaian  dalam,  sepatu,  sandal,  tas,  asesoris,  kosmetik  wajah,  salon
kecantikan,  kosmetik  rambut  dan  tubuh,  gadget,  mal,  diskotik,  dan  olahraga. Kemudian  ditambahkan  2  aitem  mengenai  uang  sakupendapatan  per  bulan  dan
pengeluaran per bulan. Setiap  aitem  pokok  tersebut  akan  diungkap  berdasarkan  komponen
sikap  dan  sesuai  dengan  kriteria  konsumtivisme.  Pertama  yaitu,  komponen kognitif dapat diungkap dari benda-benda apa saja  yang dikonsumsi, merek  yang
digunakan, dan harga barang. Jawaban akan sesuai dengan kriteria konsumtivisme apabila  menggunakan  merek  tertentu  dan  harga  yang  mahal.  Kedua  adalah
komponen  afektif  atau  perasaan  yang  dapat  diungkap  dari  suka  dan  tidaknya mengkonsumsi  barang,  alasan  mengkonsumsi  barang,  dan  alasan  menggunakan
merek.  Jawaban  akan  sesuai  dengan  kriteria  konsumtivisme  apabila  alasannya karena  keinginan  sesaat,  karena  rasa  senang  atau  tertarik,  karena  gengsi,  dan
untuk  menjaga  penampilan.  Kemudian,  yang  ketiga  adalah  komponen  perilaku yang  dapat  diungkap  dari  frekuensi  atau  jangka  waktu  mengkonsumsi,  jumlah
mengkonsumsi,  jumlah  yang  dimiliki,  membeli  secara  mendadak  atau  terencana, dan tempat membeli. Jawaban akan sesuai dengan kriteria konsumtivisme apabila
membeli  secara  mendadak,  membeli  lebih  dari  4x  dalam  1  bulan,  dan  jumlah barang  yang  dimiliki  banyak.  Berikut  ini  akan  disajikan  blue  print  angket
konsumtivisme :
Table 3.1 Blue Print Angket Konsumtivisme
Wilayah Konsumsi Primer
Sekunder Tersier
K O
M P
O N
E N
S I
K A
P Kognitif
1. Jenis yang
dikonsumsi 1.  Makanan
kesukaan 2.  Makanan
pokok 3.  Minuman
kesukaan 4.  Kopi
5.  Minuman beralkohol
6.  Fast food 7.  Ngemil
8.  Es krim 9.  Merokok
10.Diet 1.  Kendaraan
2.  Helm 3.  Baju
4.  Celana 5.  Rok
6.  Pakaian
dalam 7.  Sepatu
8.  Sandal 9.  Tas
10. Asesoris 11. Kosmetik
wajah 12. Kosmetik
rambut dan tubuh
1. Gadget 2. Mal
3. Diskotik 4. Olahraga
2. Merek yang
digunakan 3.
Harga barang
Afektif 1.
Sukatidak suka, pernahtidak
pernah mengkonsumsi
barang
2. Alasan
mengkonsumsi 3.
Alasan menggunakan
merek
Perilaku 1.
Frekuensijangka
waktu mengkonsumsi
13. Salon kecantikan
2. Jumlah
mengkonsumsi 3.
Jumlah yang dimiliki
4. Membeli secara
mendadak atau terencana
5. Tempat membeli
Dalam pengisian angket konsumtivisme ini, peneliti menggunakan pertanyaan  terbuka.  Peneliti  menggunakan  2  cara  untuk  menyebarkan  angket
tersebut,  yaitu  dengan  menyebarkan  secara  langsung  kepada  15  subjek  wilayah Yogyakarta  dan  melalui  email  kepada  15  subjek  lain  wilayah  Jakarta  dengan
angket  yang  sama.  Peneliti  melakukan  print  out  angket-angket  yang  melalui email,  agar  mempermudah  peneliti  dalam  pengoreksian  bersama  dengan  15
angket  yang  disebar  secara  langsung.  Kemudian,  cara  mengerjakannya  yaitu, subjek  mengisi  angket  tersebut  dengan  menulis  atau  mengetik  jawaban  sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti .
E. Pertanggung Jawaban Mutu Alat Pengumpulan Data